Setiap lihat tempat ngopi berdesain masa kini,
anything selain Starbucks dan kawan-kawannya, apalagi yang namanya hybrid dua
bahasa, pantat gue selalu tertarik nempel di sana.
Kali ini pantat gue nempel di Pojok Batavia.
Selain punya efek bebas rasa bego udah
ikut-ikutan memperkaya koruptor pemilik chain coffee shop, duduk di tempat
begini membuat gue berasa bagian dari masyarakat fusion yang lebih inklusif ke
beragam budaya. Gak ada yang rese kalau
gue nyampur-nyampur bahasa apapun ke Bahasa Indonesia yang aslinya memang
campuran banyak bahasa.
Sampai kutahu harga ketopraknya hampir gocap.
Kembalilah pantat gue ke bangku ketoprak non
fusion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar