Kamis, 07 Januari 2016

Pojok Batavia

Setiap lihat tempat ngopi berdesain masa kini, anything selain Starbucks dan kawan-kawannya, apalagi yang namanya hybrid dua bahasa, pantat gue selalu tertarik nempel di sana.

Kali ini pantat gue nempel di Pojok Batavia.

Selain punya efek bebas rasa bego udah ikut-ikutan memperkaya koruptor pemilik chain coffee shop, duduk di tempat begini membuat gue berasa bagian dari masyarakat fusion yang lebih inklusif ke beragam budaya.  Gak ada yang rese kalau gue nyampur-nyampur bahasa apapun ke Bahasa Indonesia yang aslinya memang campuran banyak bahasa.

Sampai kutahu harga ketopraknya hampir gocap.


Kembalilah pantat gue ke bangku ketoprak non fusion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar