Restoran khusus jamur itu semakin maju.
Karenanya dia membangun sebuah taman di
belakang lengkap dengan jamur-jamur beton sebesar gua.
Tapi cetnya telalu pinkish untuk jamur. Dan
lekuknya terlalu dalam.
"Dari atas gak kaya jamur ya," kata
gue. Diambut cekikikan cowo-cowo SMA. Yang cewe-cewe gak ngerti.
"Ketahuan ya lo suka nonton apa,"
tuduh gue.
"Nggak, Kak. Saya kan suka pelajaran
biologi," katanya berkelit.
Dia siswa SMK audio visual. Biologi, my ass.
Gue minta seorang mbak-mbak motoin gue bersama
si 'jamur' pink raksasa sambil menjulurkan lidah.
"Emang mirip apa ya?" tanyanya.
Kenapa cewe-cewe straight ini seperti gak
pernah lihat vagina?
Padahal masing-masing punya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar