Minggu, 18 Desember 2011

history of desire

"Berhubung gue gak jadi-jadi ketemu ama lo, lewat BBM aja ya. Mumpung lo belon kawin. Gue cuma mau bilang gue sempet naksir banget ama lo."

Diketawain.

"Monyet. Tapi gue juga ngetawain gue sendiri juga sih."

Diterima-kasihin.

Lebih monyet.

Nothing worse than a love confession and a thank you in return.

But surprisingly, it does not hurt me anymore. Padahal dulu satu sms dari doi bisa bikin hari gue berubah durjana.

Sekarang gue melenggang kangkung di kawinan doi sambil promo diri. Surprisingly, dua tiga lelaki terprospeki.

Dua lelaki, satu bukan. Hihihi.

Asal batak kan, mi? Gak bilang cowo apa cewe.

"Lo bandel-bandel aja sekarang Tid," kata sahabat yang sudah nyobain sebelas titit... eh... sebelas t***t dan akhirnya memutuskan menikah di usia dua tujuh.

"Ntar juga kalau udah ketemu t**** yang pas, lo pasti tahu."

Saat teman-teman kita selingkuh, dia dengan senang hati pulang ke rumah nyusuin anak.

Clubbing?

Sex?

Concert?

Been there, done that. Lebih seru ngedandanin anak.

"Gue kawin kecepatan kalik ya?"

"Nggak ah. Si Dini cuma pernah nyobain Soni, tapi nyandu banget tuh kayanya."

Eh...

"Nggak ah. Si D*** cuma pernah nyobain S***, tapi nyandu banget tuh kayanya."

Baru dua tahun. Tunggu dua tahun lagi.

"Hey, Babe. Ntar di Bandung gue nginep di tempat lo ya. Private screening."

Duh. I don't trust myself.

Tapi tenang. Suami dia perfect, gak mungkin ada apa-apa ama gue.

"Justru yang perfect-perfect itu, Tid. Suami gue juga perfect, kata orang. Buktinya?"

Kenapa kita resah?

"Keintiman adl diskusi bersama, kehancuran hati bersama, keheningan bersama, kesedihan dan sukacita bersama, komitmen bersama. It's not sex."

Yang bisa diajak diskusi, hancur, hening, sedih, suka, dan komit sih banyak, Bang. We need sex.

Really?

Nggak juga sih.

Kayanya enak juga ya hening bersama.

Really?

Dasar perawan.

grow up

"Kau isilah itu Kalibata. Malu mami kau nginep rumah orang terus. Kayak gak punya rumah," kata Mak Gondut.

It's time to grow up.

Jadi hari ini gue rusun viewing bersama seorang lelaki yang tak akan pernah jadi suami.

"Ah masa sama cowo?" kata Mak Gondut pertama kali dengar gue mau tinggal ama Sunny. "Lagi musim digrebeg orang ini."

Tapi dua hari kemudian Mak Gondut berubah pikiran.

"Bilanglah ama si Sunny 600 aja. kalau mamaknya datang, bisalah nanti mamaknya di kamar kita. Kan jarang juga kau di Jakarta."

Stranger than fiction. So typical Mak Gondut.

Jadi hari ini aku dan Sunny goyang-goyang ekor di lantai dua puluh sebuah rumah susun tak berpenghuni tak berfurniture dan ternyata tak ber-air ledeng. Terpaksa pipis Sunny disiram Aqua.

Walau kamarnya tanpa jendela, Sunny setuju mengikat janji berdua, mengisi kalibata.

Dilanjutkan makan malam berdua.

Nyari furniture berdua.

Nggak ding, bertiga. Pacar Sunny ikut juga.

Damn.

Time to get one.

Time to grow up.

Haruskan berdua?

Selasa, 13 Desember 2011

Get Up and Go

Let's get together we know what we do
We're ruling the world nobody can pass through
Again and again we start to make our dream come true
Nobody else control what we do

There's no fear around me
Life is a crazy ride nothing's guaranteed
Good things will set me free
How many times did you move on but not leave?


The new music of Homogenic, Dina gue push biar gak lagi bedroom music, harus bisa dimainin di kampung kota, festive kaya Mika, dan akhirnya jadi seru kaya Mama Kylie Minogue.

So not Homogenic, tapi thrilling. A perfect song buat ending.

Nyanyinya bareng-bareng... seluruh kru cewe-cewe Demi Ucok, termasuk gue tentunya. Sedikit lagi menuju mimpi gue: jadi vokalis, menggeser singgasana Manda. Huahahhahahahhahaha.... Perut sih udah sama.

Watch out, Manda.

"Kita bikin video klipnya yuk. Yang easy cheesy gitu," bbm dina.

Easy and cheesy... mure dan keju: gue dong? Gue aja modelnya.

Ternyata kru lain pun pengen ikut eksis. Video klip tak lagi hanya gue seorang. Semuanya nimbrung. Di-shooting di sela-sela layar tancap nantinya.

Pupus lagi harapanku jadi lead vocal. Hhhhh... mungkin harus bikin album solo.

Tak sabar menanti premiere.

How many times did you move on but not leave?

Ditolak Berlin

Dear Sammaria Simanjuntak,

Your film has now been screened to our committee and was discussed at great length in all sections concerned. Unfortunately though, "Demi Ucok" has not been chosen for presentation at the 62nd Berlin International Film Festival.


Seharusnya gue kecewa, tapi kok gue amazingly biasa aja. Mungkin memang Demi Ucok seharusnya ditonton di Kampung Kota bersama-sama teman dan keluarga sambil minum bandrek dan bajigur, bukan bersama kritikus dan filmmaker sambil sipping importedEuropean coffee.

Tapi kok somehow gue masih merasa gue akan melihat Sony Center Berlin lagi ya?

Someday. Somehow.

Tak sabar mau premiere.

Djodohin

Lagi!

"Kalian berdua duduklah dulu di sana lima menit. Ngobrol apalah dulu," seru Papi sambil menunjuk sebuah sofa di ujung teras.

Gue menatap papi tak percaya. Disuruh mojok di ujung sana lima menit ama seorang lelaki tak dikenal? Bokap gue either desperate, gak berbudaya, atau emang gila. Doi udah bosan berbulus ria ngejodohin gue, sekarang maen tembak langsung kaya Batak baru dateng dari Kampung.

Bapaknya sih kaya baru datang dari kampung, padahal katanya s3 atau s2 atau s apalah itu di amerika. Neken pintu bel kaya kebakaran ketek. Gak tau kalau kuping orang juga punya hati.

Dengan bau rokok dan ludah di bibir kiri si Bapak tertawa pamer gigi coklat kekuningan mendukung Papi agar kami mojok berdua.

Tangannya gue tarik : "Eh sori banget ya Bokap gue malu-maluin. Gue sekarang lagi sibuk ngedit, jadi maaf banget gue tinggal dulu."

"Emang kerjaannya apa?"

"Bikin film."

"Film apa?" tanyanya seakan-akan film bukan kerjaan.

"Ya gitu deh," jawab gue enggan menjelaskan. Mbok ya kalau dateng riset dulu toh, Bang.

Dan gue kembali ke atas, melanjutkan shooting interview behind the scene. Untung lagi shooting, jadi gue agak cakepan dikit. Pake bulu mata dan baju pamer dada.

Dua jam kemudian, suara papi kembali menggelegar, nyuruh turun. Si tamu mau pulang.

"Kau catat nomor HP-ku ya! Namaku BH. "

"36 atau 32 ?" tanya si amang satu lagi yang tak kalah bau rokok dan berludah.

Gue 38.

Gak bisa banget appreciate selera humor lelaki-lelaki tua bau rokok.

Enough said. Ini terakhir kalinya gue dijodohin.

Papi Mami, no more Miss Nice Girl.

Senin, 12 Desember 2011

Menuju Layar Tancap






It is so good, I'm getting scared.

Gimana kalau hujan?

Ya we will dance in the rain.

YEah, baby.

Layar Tancap Demi Ucok



Undangan siap menyebar ke cast n crew Demi Ucok, yang paling pantas jadi mahkluk pertama yang menikmati Demi Ucok. Yang diundang hanya teman teman dan teman, dan mereka yang diharapkan lebih dari sekedar teman.

Tanpa mentri. Tanpa SBY. Tanpa selebriti. Mampukah menembus box office?

At least mak kita eksis.

Minggu, 11 Desember 2011

Abah




Mak Gondut dioperasi walaupun kemungkinan berhasilnya cuma 10%. Si Dokter tersenyum manis menyambut Glo.

Itulah salah satu adegan di Demi Ucok. Dokter diperankan Abah Burhan, astrada. Abah bukan aktor, tapi kita lebih milih Abah. Kalau-kalau filmnya gagal, setidaknya jadi dokumentasi keluarga kita.

Senyum Abah juara.

Tapi malam ini Abah gak bisa senyum lagi. Malam ini giliran Abah yang harus dioperasi. Kemungkinan berhasilnya cuma sepuluh persen.

Dan malam 22 desember nanti Abah gak bisa ikutan di premiere. Padahal sudah bilang-bilang ke tetangga kanan kiri.

More reason to finish this movie. Biar senyum Abah bisa ditonton tetangga-tetangga.

Proud to have you here, Abah.

Dear Tuhan

Tuhan, pendeta sedang khotbah. Gue males dengerin. Gue ingin mendengar suaramu, bukan khotbah tentang betapa kita seharusnya puas dengan apa yang kita miliki.

Tuhan, are you here? You are not answering.

Are you mad at me? Are you ashamed of me?

Tuhan, bahkan Daud pun kau ampuni setelah Batsyeba. Tapi kenapa kamu diam saja?

Mungkin karena Daud meraung-raung minta ampun. Dia meraung-raung karena merasa bersalah.

Tapi aku tidak meraung-raung minta ampun. Aku tidak merasa bersalah. Aku malah ngetik BB di sela-sela khotbah.

Tuhan, am I really that awful? Have you hardened my heart? Is this what you did to Saul's heart?

I am tired of being your good girl cause I am not. I am selfish. I am angry. And I can so totally ignore whatever things you say in your bible.

Was that really you? Or was it some Moses and some Paul and some Peter and some guys' thought about you?

I thought you were wonderful and witty. I still do.

But I am not so wonderful and witty anymore. I am full of hatred and anger and unfinished feeling steering my mind to overcompensate to something else.

I'm trying to explain my feeling in words but it frustrates me even more. I can't believe anyone had ever had this feeling.

But Celine Dion did.

Josh Groban did.

Goo Goo Dolls.

Dewa 19.

Even Akon did.

If this feeling is not that special_everyone else feels it once in a while_how can it be so strong?

Gue mau diam dan duduk dekatmu, Tuhan, tapi kamu terlalu bijak. Kamu gak pernah jatuh cinta. Kamu gak tahu rasanya ingin meluk tapi gak bisa.

You are God. How could you?

You did. You wanna hug her, but You didn't.

But I did.

Did that make you God and I am human?

Tuhan, I wanna stay close to you. This world of self centered desire is getting me nowhere.

But you are not listening to me. Why would you? I'm a sinner. I am selfish. I never thought of you before. Why would you think of me?

Or would You like it better if I ask for her happiness and joy and a little short term memory loss?

Nope.

I didn't mean it. I am too selfish to ask for her happiness.

God, help me. Take me out of this me me me me and me world.

Sabtu, 10 Desember 2011

Tebak-Tebak Cong

"Kakak gue kayanya cong."

Ya udah kita jodohin aja ama Lucky.

"Tapi kakak gue nggak mau ngaku."

Ya udah kita tanyakan saja twitter.

Twitter twitter on the world, is he really cong after all.

"Interior Architecture Consultant."

"Can't wait to meet a (confirmed cong) tonight."

"Oh dia temannya (confirmed cong)."

Definitley cong.

"Dia masih gak ama si (confirmed cong)?"

Putusssss. Alhamdulilah.

Dia top atau bottom ya?

Tanyakan twitter.

"Top!"

Emang top nih twitter.

Ayo kita ke bawah, beli baju ketat biar kita kelihatan tambah bottom.

Demi ewi-ewi yang tidak hanya semalam.

fabulous

"Girl, you need a make over," kata cong gaya di kamar gue. I have 3 cute guys in my bedroom, all more interested in what's on my body rather than my body.

Gue berbaring cleopatra di atas ranjang tanpa guna mencoba menggoda salah satu dada bidang itu menghimpit dada ini. Hanya untuk kemudian dilihat nista.

"And no more carbo for you after six," sambungnya, instead of kata-kata cinta.

Tapi rambutku dibelai mesra.

"And this hair... harus dipanjangin. You look like a butch. Gimana mo dapet jodoh?" tambahnya, senada Mak Gondut.

"You need to dress like a director. More edgy. More representative. How are you gonna get people to invest in your movie?" tambahnya sambil melihat button merah totol-totol di salah satu calon baju gue yang akan dibuang.

"It's the perfect time to get jodoh, when you are no good to see. Then you'll know more you get inner beauty, what the eyes can't see" jawabku.

Dia tidak menjawab, hanya menatap nyinyir.

Ngik.

Dan hari ini gue sudah diseret ke Pop Shop, beli baju dua ratus ribu something.

Ngik.

Gak boleh minta cheese cake.

Gak boleh minta Mc D.

Terong balado, okelah.

Green tea ice cream apple pie? No. Green tea aja.

Is this what I have to do to get someone? Kasian banget gue.

"Kok kasihan sih? You need to be thankful that you are eating healthy food," kata cong gaya melanjutkan.

"And girl, you have an asset. If I were you, I would so show it off to the world," sambil menjamah dada gue.

"Pantat lo juga bagus," jawabku sambil coba raba-raba asetnya sebagai most eligible bottom di jakarta.

"Heran kok lo gak punya pacar sih?"

"Heran lo kok juga gak punya pacar sih?"

"Kita pacaran aja gimana?"

"If you are a boy, I am so gonna do you."

But I am not. So we are going for this instant makeover to get a boy.

No more carbo. Demi premiere yang fabulous.

Rabu, 02 November 2011

Dancing Gale




Gale wanted to dance.

Nothing could stop her. Not even her protective dominant mother. Not even her own pathetic weak body. Not even her own death.

She ran away from her white hygienic castle to dance. She'd die to dance.

She died.

Her mother tried to bring her back from death. She cloned her, against her long religious belief.

Gale came back from death.

Only when she hears sordam, the music. The new Gale cannot walk, cannot talk. She does not respond to anything but music.

She lives to dance.

But only for seven days.

What happened on the eighth days?

Selasa, 01 November 2011

Blogging Stripping

Sejak 25 Mei 2011, gue tidak lagi menulis.

"Aduh, shooting."
"Banyak travelling."
"Ntar aja deh mulai tanggal 1."
"Gue baru baca Ayub. Dan di sana dibilang ngapain sih waste your time on empty words."

Alasan!

Akhirnya di hari 1 November ini, hutang 159 tulisan. Gak ada ya Mesias penebus dosa pemalas nulis blog?

Kalau bulan ini gue tobat dan kembali menulis,di akhir bulan November gue akan menebar (159 + 30 = 189) tulisan.

10 bola pikiran dilayangkan setiap hari selama 19 hari.

Damn! I thoutght 96 was my lowest point. Ternyata gue memang pemalas.

1. Dear glo
2. sutradara beneran
3. museeee!
4. Caos putih
5. mak gondut steal the show
6. resign club atau cerita rakyat
7. tak akan beli lagi
8. enough.
9. lagu lain
10. Europe on screen
11. 90 kg
12. kepompong nyaman
13. the day i knew i was not that important
14. bukan astrada
15. gay church
16. tree of life
17. sang penari
18. tulus
19. peluk
20. 5 menit lagi ahhhhhh
21. menumpuk barang
22. aintourage
23. acuntourage
24. niki ga maen film lagi
25. 2000 dollar
26. julia resign
27. kak ria ke jakarta, bang ucok sakit-sakitan
28. kayaknya i have crush on ur friend, do u think i have a chance?
29. Ridla cari jodoh ke hkbp
30. naik angkot
31. dia dan ridwan
32. play lasalle
33. play dinner
34. beli baju renang
35. glo mabok
36. ga boleh pake guling
37. anak mak gondut: glo n burhan
38. bobot dioperasi
39. bobot vs mano
40. cina cantik buat daud
41. pak RW di cut
42. hegar ditaksir abang
43. Fantastic 10 juta
44. disangka denada
45. baju maung-maung
46. ingat rasanya lupa namanya
47. naek SQ, bawa Tods
48. dinnan
49. sekali tarik, dua tiga ekor tertangkap
50. doa mak gondut
51. antri kamar mandi
52. mencari cewe niki
53. mencari tumpal
54. rapat partai
55. sound man loves me
56. blogging stripping
57. ke geylang bersama ucu agustin
58. badai di ujung negeri
59. festival film tai babi
60. homogenic mika
61. stek and salat
62. ipad vs android
63. IUP 300 ribu
64. inang tua meninggal
65. amangboru meningal
66. sekar kawin
67. pemotretan bitchy
68. naik tangga kesuksesan
69. isi suara iklan google
70. I decided long ago never to walk in anyone shadow
71. dimusuhi deden
72. rumah songket digusur, jadi gudang kapuk
73. obsesi interior hijau
74. 72 menit, it's a wrap
75. korban-korban bobot: mea dan mano
76. kok lesbi bisa hamil?
77. karaoke BIN, silent please
78. glo 77
79. silence after shooting
80. utang 10,000 dollar
81. pohon mangga chica
82. duta google
83. pertaruhkan nama baek Mea
84. pemenang clapper
85. pasca 5 menit lagi premiere di blitz, reel 6 ga ada sound
86. segelas starbucks untuk PA yasmin ahmad
87. rambut pendek
88. ayubkan aku selalu agar ku rendah hati
89. tapi jangan pakai paus
90. czech chick
91. DAUD
92. gordyn
93. being present
94. telapak kaki ibu
95.

Man, apa lagi? Baru setengah dari target. Itu pun 50-nya Daud yang mengingatkan. Apakah gue sepelupa itu? Or am I just being an ungrateful bitch?

96 lagi apa dongggg????

Sisanya berpuisi aja ah.

Selasa, 24 Mei 2011

Remember This

Remember when
There was no one that you wanted more


Tid, hari ini ngap? Kalau udah nganggur kabarin gue ya.

Don't go
You know you'll break my heart
She won't love you like I will


Muak gw. Lo gak butuh gue. Gw gak butuh kalian.

I'm the one who stay
When she walks away


Lo urus aja sendiri! Gue dibayar juga kagak.

And you know I'll be standing here still.

Tid, masih nganggur gak? Gue jemput ya.

I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more

Royalti Oktober '08 - Maret '11
Netto penjualan : 2254 x Rp 26,000 = Rp 5,860,400

can't you see I can give you
everything you need


Royalti Bruto Oktober '10 - Maret '11 = 218,000
PPh 23 Royalti (15 %) = 32,760
Royalti Netto yang diterima Rp 185,640.00

let me be the one to love you more

Royalti sudah dibayarkan tgl 27 April 2011 dengan sistem payroll (tanpa bukti setoran)

see me as if you never knew
hold me so you can't let go


No worries. Salah gue kok dah ikut2an kerjaan lu. Aku yakin kau pasti berhasil with or without me. You got the gifts of it.

Just believe in me
I will make you see
all the things that your heart need to know


Tid, ter-attach ini example buat kontrak para crew. Udah banyak yang gue edit, tidak pake eklusifitas berlebihan, sekedar dokumen kerja yang valid saja.

Kalo gak ada revisi, besok lu yang tandatangan.

Some way all the love that we had can be saved

Aku minta 1 aja. Not to bother me for the rest of my life. Thank you in advance.

Whatever it takes we'll find a way

Tiiiid gw nginep hotel aja deh..mumpung dibayariiin. Next time nginep d lo yaa.thx..

Believe me
I will make you see
All the things that your heart need to know


Take me back in the arms I love
I will need you like I did before

Senin, 23 Mei 2011

Sejahtera

Kami punya keluarga. Kami punya tanggung jawab. Kami punya mimpi.

Kami ingin sejahtera. Gak mau gini terus.

Bolehlah dulu kita sama-sama susah. Tertawa-tawa bersama di dalam derita. Tapi ketika kamu punya X Trail dan kami masih susah, jangan benci kami ketika kami pindah ke lain hati.

Kami punya keluarga. Kami punya tangung jawab. Kami punya mimpi.

"Jadi tolong ya lo perhatikan kesejahteraan kami," kata kami.

Kedatangannya melengkapi tim production manager, membuat PM berasisten dua. Sementara sutradara memble karena para asistennya belum juga resign.

"Sekarang team gue udah lengkap," kata PM belagu.

"Lo mau minta apa? Asal kesejahteraan terjamin, beres!" sambung si asisten tak kalah belagu.

"Minta pacar," jawabku.

Dan mereka kembali bekerja, kembali ke bumi.

Pura-pura gak denger.

Minggu, 22 Mei 2011

Kepompong

7.5 juta.

Gue diam, tidak me-reply quotation pembuatan corporate identity PT Kepompong Gendut.

I would love to pay him 7.5 juta, but I don't have the money. Mungkin saat ini gue coba-coba gambar sendiri.

Jelek.

"Itu kan karena lo nanya tarif biasa gue berapa. Kalau ama lo, bisa lebih murah," katanya.

Menawar, gue gak rela cause I know how good he is.

7.5 juta untuk dia sudah jauh lebih murah.

Visi misi Kepompong Gendut : muda kaya raya, mati masuk surga.

Bagaimana mungkin kalau nawar harga mulu?

Kita nggak bisa begini terus. Justru karena teman, bayarannya harus lebih mahal. Gak boleh di bawah pasar.

"Lo kasih gue kerjaan deh, Tid. Lo bikin divisi desain," katanya.

"Lo bikin firm desain sendiri aja!!!" saran gue heran.

Dia masih mau belajar dulu. Rela menjadi junior desainer dan dimaki-maki di usia 29 tahun.

"Lo gak ada tagline-nya, tid?" tanyanya.

"Mengubah ulat gendut menjadi kupu-kupu gendut?" tanya gue.

"Huahahhaa. Ntar kalau udah kupu-kupu, lo ditinggalin dong?"

Exactly. Gue gak mau mereka ama gue terus.

Gue gak pengen punya kru in house. Gue pengen bikin film cukup 6 bulan per tahun, sisanya hura-hura.

Tapi kru-nya digaji cukup untuk setahun.

6 bulan itu mereka bisa ngelakuin apa pun yang mereka mau.

"Gue pengen jadi aktor," kata astrada.

"Gue pengen punya yayasan untuk filmmaker baru," kata asisten produser.

"Gue pengen jadi dosen," kata LP.

"Gue pengen masak," kata art director.

Go ahead! Gue akan sangat berbahagia melihat kalian semua jadi kupu-kupu.

Dan jika 6 bulan kemudian, kalian memutuskan gak ingin balik lagi ke kepompong, gue tetap akan berbahagia.

"We shelter you, so you can fly away."

Tagline Kepompong gendut.

Ass Producer

Menurut gue, kriteria asprod-nya harus:
1. Mengerti proses produksi film, development to distribution. Tau gambar besarnya.


"Still photo harus beda ama photo behind the scene, Tid! Ntar lo repot kalau mau pake buat poster," kata the 'ass'.

"Oh gitu? Gue mau posternya studio aja kok."

"Oh kalau gitu bisa. Pas libur kan? Ada nih anak IKJ."

"Yang Bandung aja deh."

"Ntar gue cariin."

Hmmmm...

2. Komunikasi bisnisnya bagus, bisa promosiin film dari awal (back up elu terutama waktu tahap development-post pro), supaya konsentrasi kreatif sutradara gak pecah.

"Ntar pas shooting kita udah undang wartawan aja."

"Emang mau ya?"

"Yang temen2 aja wartawannya. Banyak."

Hmmmm...

3. punya network resources yang luas

"Lo production assistant mau yang kaya apa? Runner, maksud lo?"

"Gue mau yang beneran serius di film. Biar ntar ada regenerasi, jangan gue-gue mulu jadi sutradara."

"Yang masih sekolah gak apa-apa? Gue banyak."

Hmmmm...

4. Gaul di dunia film indo

"Eh itu kan mas Sapto, dia maen juga?"

"Siapa sih Sapto?" tanya gue.

"Mas Sapto! Masa lo gak tau? Dia udah maen banyak banget."

Hmmmm...

5. Taste filmnya sama dengan elu (supaya dia confident)

"Lo tau Yasmin Ahmad gak???"

"Hah?!?!??! Gue tuh suka benget semua filmnya. Blognya juga! Sejak gue ketemu dia pertama kali di Jogja."

Hmmmm...

6. organisatoris ( jadi elu gak capek ntar)

"Surat tanda terima itu penting banget, walaupun intern. Kalau nggak, ntar sesama temen bisa bilang : nggak kok, gue belon nerima!"

Hmmmm...

7. Harus bisa jadi koordinator post pro, soalnya waktu cin(T)a lumayan ribet ngatur traffic post pronya kan (musik, dubbing, dll)

"Ntar kita kinetransfer di Eltra aja. Suaranya di Inter. Yang udah kenal aja."

Hmmmm...

Syukurlah. Tampaknya gue gak perlu dilempar Birkin Bag untuk dapat asisten produser yang handal.

"Eh tapi lo jangan bilang siapa-siapa gue mau resign ya!"

Dug!

cast Demi Ucok

Geraldine Sianturi
Saira Jihan
Sunny Soon
Boniboni binti Soniboni


"Daripada Boniboni binti Soniboni, mendingan Malika Avani. Beda-beda tipis sama Sharifa Amani," protes emaknya.

Beda 28 tahun ama gue. Pas banget! Ntar doi 18 tahun, udah gue cup jadi artis gue.*

*Terms and conditions apply.

Kalau hidungnya gak kaya bapaknya.

Aminnn.

Sebelum 18 tahun, cukuplah doi muncul beberapa scene. Jadi anaknya Niki.

"Hah!!! Kok ada adegan menyusui???" protes Niki.

Pas nerima script, dia cuma wanti-wanti gak mau ada adegan ciuman. Gak bilang apa-apa tentang dada dan sekitarnya.

Too late, babe.

"Kalau yang maen jadi emaknya Gloria Sinaga siapa, Tid?"

Emak gue.

"Hah? Serius lo?" jawab Niki gentar.

Teringat mak-mak gondut dengan 2 dayangnya yang menggonggongi Niki selama shooting cin(T)a.

"Awas aja kalau ntar doi yang tiba-tiba menang piala, huahahahhaha," tambah Niki.

Damn.

Bisa-bisa tercapai cita-cita emak gue.

Maen Arisan 3.

40 K

"Mencari Semut Merah" : judul album foto survei lokasi Demi Ucok yang pertama. Gak ada hubungannya dengan semut merah.

I knew this would happen ketika pertama kali gue mengizinkan Sijarajiri bergabung dengan Sunny Soon menjadi admin facebook cin(T)a the movie. Facebook cin(T)a dicemari lirik-lirik Dedi Dores.

"Lho? Nyambung kan? Survey artinya mencari. Dan akhir2 ini banyak yang nanyain apa arti semut di fb cin(T)a," tangkis Sijarajiri, gak mau ganti judul album.

Malu aku malu.

Tapi sejak Sijarajiri bergabung jadi admin, angka like bertambah jadi di atas 40,000.

"Kok foto ulang tahun gue dimasukin?" protes gue. Sengaja tanggal ulang tahun diilangin dari fb, eh Sijarajiri malah posting foto ulang tahun di fb cin(T)a, dibaca 40 ribu orang yang belum tentu kenal gua.

"Gak apa-apa, lebih dekat lebih baik," kata Sijarajiri kepala batu.

"Kok Kak Sammaria gak pernah posting sih di fb cin(T)a?" tanya salah satu penonton cin(T)a di fb gue.

Mungkin takut.

Takut kalau kalian tahu gue yang sebenarnya, gak akan ada lagi yang mau nonton film gua.

Mungkin heran.

Heran kenapa kalian masih mau nonton film gua.

Mungkin takabur.

Takabur karena kadang-kadang lupa ini bukan film gua.

Tobat!

Demi cin(T)a 100 K.

Rabu, 18 Mei 2011

2012

Kinetransfer pertamaku: menyaksikan goyangan DV PAL Ayu Riana di-stretch jadi 1920x1080. Wajahnya jadi 3 warna tanpa gradasi dan ujung-ujung pinggulnya jadi bergetar.

Akibat buta work flow kinetransfer.

Seharusnya DoP tidak membuat warna yang melewati batas over dan under. Seharusnya editor tidak berusaha membuat warna cantik dan kontras dengan color grading. Biarkanlah gambar apa adanya tanpa kehilangan detail di area hitam dan putihnya agar colorist kinetransfer bisa dengan leluasa merekayasa warna, dibantu Da Vinci 10 milyar dan monitor seharga Inova-nya.

"Produser Indonesia banyak yang gak aware akan hal ini. Mereka maunya warnanya udah cantik duluan pas online. Jadi pas dikasihin ke kita, gak bisa diapa-apain lagi," kata mas colorist baik hati yang memperlihatkan contoh-contoh film yang dibuat dengan kamera ramah filmmaker pemula : 7D, 5D, dan Z3.

Padahal prouser gakperlu nambah duit. Coloring ini sudah termasuk dalam paket kinetransfer yang tidak ramah filmmaker pemula.

"Kemaren quotation-nya 350 juta," kata asisten produser. Working Girls akhirnya dapat lebih murah. Di bawah 100.

Karena dokumenter?

Karena nama produser.

Oh.

"Itu baru kinetransfer. Belum bikin copy. Setidaknya 30 copy biar bisa diputar serentak di 60 bioskop."

Another 300 juta.

Total 650 juta, semahal bikin filmnya.

Dapat dari manakah 650 juta ini?

Ngumpulin 100 ribu dari 10 ribu co-producer?

"Kok kayanya lebih gampang ngumpulin sejuta dari 1000 orang ya?" kata Senior Relationship Manager yang banyak ketemu nasabah milyaran.

Gimana kalau 2012 orang aja?

"Tapi kan kita mau launchingnya 2011," kata produser.

"Sebenernya emang cuma 2011 orang, hanya si produser dihitung 2," kata komisaris utama.

Monyet!

2012, akankah jadi kiamat? Ataukah jadi tahun berkat?

Selasa, 17 Mei 2011

Maka Tak Sayang

Selamat datang di gerbang marhamah.

"A, ari gereja Palalangon teh palih mana?" tanya Beruang Ciwidey. Jangan sampai Mak Gondut lagi yang nanya jalan. Suaranya terlalu tinggi untuk ukuran Sunda-Sunda Cianjur.

"Teras ka lebet, mentok, ka kiri."

Hari ini program komunikasi intens Mak Gondut, DoP, dan astrada diisi dengan jalan-jalan ke Raja Mandala. Mak Gondut diundang maen wayang ke anak-anak kecil di perbatasan Cianjur.

Di antara sawah, danau, dan mesjid, gereja itu berdiri.

Tak hanya satu. Dua.

"Pasti susah pisan bikin gereja di sini," kata si Beruang Ciwidey mengigat gereja di kampungnya hanya diisi Batak dan Cina. Sekarang sudah tinggal Batak, karena muallaf lebih menguntungkan secara bisinis.

DoP di dalam memvideokan Mak Gondut eksis bermain wayang. Gue dan Astrada Beruang duduk-duduk menikmati alam.

"Dulu gue memandang sebelah mata ama orang Batak," kata Beruang Ciwidey. Lahir dan besar di Ciwidey, satu-satunya Batak yang dikenal Beruang adalah seorang ibu-ibu penjual warung yang suka teriak-teriak dan makan anjing.

Dulu, kalau menyuruh orang ke warung, Beruang berkata, "Eta meuli ka si Batak."

Setelah jadi astrada cin(T)a : "Itu beli ke si Tante."

Sepanjang jalan pulang, Mak Gondut bercerita tentang betapa pentingnya madu bagi anak si Beruang yang masih satu tahun, betapa Israel-Palestina bukan tentang suku atau agama, betapa banyaknya suku Beduin Muslim yang tinggal di kaki Gunung Tabor, betapa lucunya tour guide-nya di Israel yang ternyata Muslim Palestina, dan betapa baiknya Tuhan yang selalu menolong hamba-Nya yang berusaha.

"Mak lo seru juga ah diajak ngobrol," kata Beruang Ciwidey.

Ya kalau dua jam. Dua bulan ok lah.

Coba 28 tahun.

Tak sabar menanti Demi Ucok dengan cast Batak dan crew Sunda.

welcome!

Guys, kenalin. Ini yang akan kita siksa jadi Gloria Sinaga di film Demi Ucok ini.

Di email ini gue attach script film draft terakhir ya. Tolong dipelajari dan dihapalkan sebelum kau ke mari. Kalau gak mau dijambak sutradara.

Mulai saat ini , kalau ada apa-apa, tolong cc ke semua anak ini yaaaa. Biar responsenya lebih cepat. Yey tahu kan ai sibuk banget. Gak ada waktu buat yey.


XOXO



Everyone, please welcome her. She will be Gloria's favorite director.

Please note that she has accepted our offer in its entirety with a promise:

1. That she will get to wear nice clothes & shoes provided by our wardrobe dept, which she won't take home. >>> Please inform our fabulous designer on this. No more baju kurung!

2. She can only promise her 100% commitment for 3-4 days not more as she has unfinished business at NUS which has a 5 august deadline:( >>> Please make sure that all her scenes will be shot within this 3- 4 days. Or if it can be 1 day, it will be better. So she can spend the other 3 days meni pedi and enjoy the nice cafes around Bandung.


XOXO



Guys, kenalin. Menurut IMDB, di cin(T)a kemaren dia jadi karakter ke tiga (T)ukang baso. Kali ini dia akan jadi penghuni penjara bintang 5! Tinggal pake wig dan kacamata, Gayus pun kalah lomba mirip Gayus.



XOXO



Guys, kenalin. Ini A Cun, biasa dipanggil Cina. Mulai sekarang panggil A Cun yaaaaa.

A Cun, kita udah kangen banget ama lo.



XOXO



Guys, kenalin ini yang akan jadi Niki. Jangan panggil Annisa lagi! Karena kali ini kita akan bekerja keras untuk membuka the real doi yang jiji banget.

Jangan sampai dia kelihatan cantik di film ini.



XOXO



"Kontraknya udah ada belum, Tid?" tanyanya.

"Belum ada nih. Pinjem punya lo dong."

"Bukannya harusnya produser yang ngasih kontrak ya? Kok ini gue yang ngasih kontrak?"

"Namanya juga kepompong bo. Belum kupu-kupu."

"Ya udah ntar malem gue email. Tambah honor ya!"


XOXO

Minggu, 15 Mei 2011

Death

Ayah seorang teman meninggal.

"Umur berapa?" tanya papi.

"Di atas 70an," jawab gue bohong. Takut papi tambah sensi.

Papi kembali menyimak pendeta. Lima menit kemudian, sudah tertidur. Gue nggak membangunkan, cuma ngeliatin muka Papi yang semakin tua.

Di Demi Ucok, karakter bapak diceritakan sudah mati.

Tapi fotonya tetap terpajang di ruang tengah.

Foto Papi menggendong Manohara. Papi tersenyum manis, beda banget dengan Papi sehari-hari.

"Gue gak rela banget kalau papi lo bikin mati. Dibikin dines ke mana kek! Lagi ngunjungin anak ke amerika kek!" kata Mama Singa protes, seakan-akan ini memang cerita Papi. Cerita Mami. Cerita gue.

Ini kan bukan tentang papi. Bukan tentang mami. Dan bukan tentang gue.

Kalau bapaknya masih hidup, Gloria dan mamanya gak akan pernah kesulitan uang. Pasti bapaknya melakukan apa pun demi keluarganya. Nah lho! Trus dramanya di mana?

We need drama. Namanya juga film.

"Aku juga gak rela!" sambung Sijarajiri. "Masa si Manohara yang maen? Si Kubuslahhh!!!"

Tapi gak jadi karena status kepemilikan Kubus belum jelas. Kubus anjing orang yang gak rela kita kembalikan. Masa anjing seganteng Kubus dikurung di atas genteng ?

Dang maradat!

Belum mulai, sudah banyak intervensi cerita. Inilah akibatnya kalau membuat cerita tentang keluarga.

Emang kenapa sih kalau papi dibuat mati?

Kenapa kematian begitu menakutkan? Sooner or later everyone does.

Banyak berkat yang didatangkan kematian. Dia dikelilingi berbagai teman yang rela membatalkan kerjaan demi nemenin dia. Saudara dari berbagai pelosok Indonesia pun berdatangan memenuhi karpet-karpet yang menghampari ruang tengah. Keluarga saudaranya yang tinggal terpisah di Makasar dan Batam jadi ada kesempatan bertemu.

Kematian yang mempersatukan.

"Kalau sekarang sih belum kerasa, coba ntar kalau orang2 udah pada pergi," kata seorang teman mengenang kematian ibunya sendiri beberapa waktu lalu.

Datang sendiri, pergi sendiri.

Walau Papi sendiri.

Final Draft

Setelah 1 tahun 5 bulan menafsirkan diri dalam tulisan, akhirnya gue tiba pada hari yang berbahagia ini. Script Demi Ucok final di draft-nya yang ke 6. Siap dicacah dan diwujudkan dalam bit-bit digital dan keriaan.

Setelah melewati screening akhir Mama Singa, mewakili penonton rata-rata, 'Demi Ucok' dinyatakan lumayan bisa dimengerti oleh bankir-bankir tak berbudaya dan mudah-mudahan para penonton lainnya.

Eh, tapi adegan yang ini masih gak enak.

"Teh Atid, kapan bisa dikirim filenya? Biar saya print," sms Awal mengingatkanku kalau proses menulis ini harus berakhir.

This is it!

Jauh banget ama draft awal. No more Coki Sitohang. No more Kunyir Kunyil . No more lesbian kiss.

Tinggal tentang ibu dan anak.

Welcome aboard, the final character of Demi Ucok:

Glo: the dreamer yang gak pengen jadi kaya emaknya.

Mak Gondut: ibu rumah tangga yang hidupnya buat anaknya.

Niki: pregnant lesbian penjual DVD bajakan.

A Cun : penyanyi wannabe yang akhirnya kerja kantoran.

Tumpal: hela naburju impian Mak Gondut, nyari istri Batak demi request emak.

Nora: tante keren yang gak kawin, eh nikah, karena sibuk keliling dunia.

Manohara: anjing shitzu cantik 1.5 juta

Bobot: anjing kampung berbaju persib. Bajunya lebih mahal dari dirinya.

Pak RW: rela mengabdi pada masyarakat, asal ada 750 ribu.

Yasmin Ahmad: sutradara favorit Glo.

Kayanya nama Yasmin Ahmad harus diganti deh.

Green Tea Ahmad?

Dan gak ada karakter bernama Ucok di film Demi Ucok ini. Inilah akibatnya kalau judul udah ada jauh sebelum sinopsis ada.

Minggu pagi, gue ketawa-ketawa baca script yang gue tulis sendiri.

Emang gue lucu banget atau narsis banget?

Bang Gigit gak menjawab.

"Kalau dia diam aja, berarti gak bagus," kata Mama Singa mengadu domba.

"Ya perlu donggg yang kaya gue. Biar improve terus," tangkis Bang Gigit.

"Oh, jadi Bang Gigit gak mau dibayarin pancake?" ancam gue.

"Eh... bagus kok", revisi Bang Gigit mengikuti situasi terkini.

Dan gue percaya. Demi Ucok emang bagus banget.

Sabtu, 14 Mei 2011

sutradara kurang terkenal

"Parkirnya gak boleh di sini, Mbak. Ini untuk panitia."

Gue parkir nun jauh di luar gedung. Toh session gue ngomong masih jam 1 nanti. Gak apalah jalan dikit.

"Mau registrasi ? Di sebelah sana, Mbak."

Untung disangka peserta, berarti muka gue muda.

"Sebelumnya kita perkenalkan dulu para pembicara kita. Mas Desta. Trus ada Laura Basuki. Trus... eee... Mbak, silakan perkenalkan diri Mbak."

Gue diam saja menanggapi MC, bingung dia beneran lupa nama gua atau bercanda.

Kalau bercanda, pura-pura lupa nama pembicara di depan wartawan terus terang gak ada lucu-lucunya. Kalau beneran lupa, kaca mata bolongnya perlu dikasih kaca biar gak kebanyakan gaya dan lupa tugasnya.

"Mungkin ada yang mau nanya? Ke Mbak Sammaria mungkin?" kata si MC berkacamata bolong, gak enak gak ada wartawan yang nanya gua.

"Apa kiat-kiat anda agar sukses dengan film cin(T)a ?" akhirnya salah satu wartawan bertanya. Curiga bukan wartawan, sepertinya masih salah satu panitia.

cin(T)a sukses ya? Syukurlah ada yang nonton, jauh di atas harapan gua.

Kok bisa?

Yang pasti bukan karena LA Lights Indiemovie.

Teringat masa-masa di mana gue menjadi peserta LA Lights Indiemovie. Susah-susah menunda kerja demi bikin film yang dijanjikan masuk bioskop. Apa daya film jelek. Jadi ketika janji-janji tinggal janji, ke bioskop hanya mimpi... gue hanya bisa memble tak mampu membela diri.

Dan kenapakah hari ini gua masih di sini?

Nasib jadi sutradara kurang terkenal. Mungkin alumni mereka yang lebih terkenal tak akan diperlakukan kaya gini.

Alumni mereka siapa aja ya? Katanya tahun pertama 600 peserta dan meningkat menjadi 2000 di tahun-tahun berikutnya, bukti berkembang pesatnya program ini.

Berarti sudah ada 6600 alumni.

Yang bikin film siapa aja?

Hmmm...

"Sammaria, jadwal kamu jadinya jam setengah empat. Bukan jam 1."

Jam 3.30 ada meeting penting. Makan nanny's pavilion ama Bang Gigit dan Mama Singa.

Gue pulang.

Dan akankah gue datang lagi tahun depan?

Exactly!

Mencari

Gua sudah berpikir soal tawaran jadi talent coordinator. Jujur gua agak takut dengan komitmen waktu yang gua punya, tapi jujur juga gua masih ingin bisa bantu, tapi mungkin dalam porsi kecil aja. Makasih dengan kesempatan yang lu percaya ya... maaf ya.

OK, ternyata bukan dia. Jadi Kamu maunya siapa?

Kayanya cuma dia deh temenku yang kenal banyak manusia terindah sebandung raya. Emang ada talent coordinator yang lebih OK dari dia?

Ada, tapi aku nggak kenal.

Kok kamu diam saja sih? Kenalkan aku dong dengan talent coordinator lain.

Hhhhh... lelah mencari orang yang bisa mencari orang.

"Anaknya Inang Lin ya?" tiba-tiba mas-mas pajak di depanku menyapa.

Gue mengangguk.

Bukan mas-mas kalau kenal emak gue. Abang-abang.

Satu anggukan, urusan pajak dan NPWP jadi sehari jadi. Ada untungnya punya emak kepo kenal massa batak sebandung raya. Beres masalah pajak, sekarang kembali nyari talent coordinator.

"Kata mamaknya, dia mau itu jadi aktor," kata Mak Gondut.

Gua langsung melirik si pegawai pajak yang kali ini menyanyi di depan gereja.

Batak? Aktif di HKBP? Pengen jadi aktor?

Mungkin gua gak butuh manusia-manusia terindah se-Bandung raya. Mungkin gua butuhnya Batak-Batak pengen tampil se-Bandung Raya.

Batak. Aktif di HKBP. Pengen jadi aktor.

"Aku magang di pajak sampai tengah Juli, kak."

Bingo!

Siti Nurbaya Part 2

Onde mande. Jauh-jauh Siti tu pertukaran pelajar ke Perancis, kerja pun sama wang Perancis, pulang Padang masih disuruh kawin sama mak bapaknya. Ibo ambo, ibo.

Siti tak melawan.

Meninggalkan pacarnya. Samsul Bahri kali ini bukan lagi mahasiswa berambut kebnyakan minyak. Dia art director berambut ikal tergerai panjang. Dari belakang mirip annisa, dari depan kok berkumis?

Samsul Bahri patah hati, menyesali siti yang menyerah sebelum berjuang. Mengapa kita tidak sama-sama menghadap bapak? Apakah karena Samsul Bahri tidak mapan? Kadang berduit, kadang berhutang. Penghasilan tergantung iman.

Kalau Samsul mau, dia bisa jadi art director di Jakarta. Gaji cukup, 5 proyek sekali jalan. Profile, iklan, klip, sinetron. Siti akan lebih senang. Bapak akan lebih tenang.

Tapi tiap kerja di jakarta, bawaan Samsul pengen mukul orang.

Di bandung dia lebih tenang. Disenggol gak langsung bacok.

Malam ini Siti akan menelepon lagi, membicarakan keputusan yang katanya sudah final 10 hari lalu. Ternyata Siti masih merindu.

Apakah Samsul-Samsul pekerja film ditakdirkan patah hati?

Akankah Datuk Maringgih kembali mengambil Siti?

Kita tak bisa begini terus.

Visi Misi Kepompong Gendut: muda kaya raya, mati masuk surga.

Agar Siti bahagia bersama kami.

Selasa, 10 Mei 2011

First Meeting

Raw, amateur, rebellious. Itu spirit yang mau gue bawa di film ini.

Eh, jangan deh. Rebellious? Kepompong gendut doang sok-sok pemberontak.

Raw, amateur, honest. Itu spirit yang mau gue bawa di film ini.

Gue gak tau caranya bikin film bagus. Bisa bikin film jujur aja udah bagus banget buat gue. Gue pengen film ini jujur, mulai dari script, budget, sampai berat badan.

Lo mau tanya berapa gaji gua? Budget total? Berat badan gue? Boleh.

60. 750. 88.

Raw, karena gua pengen film ini gak artifisial. Kita semua cantik apa adanya.

Dengan sedikit gel dan lighting tentunya.

Ama itu jerawat agak di-edit dikit ya.

Amateur, karena amatir kata dasarnya dari amore.

cinta.

Melakukan sesuatu karena cinta.

I wanna stay amateur all my life.

And if this is not gonna be the best movie ever, setidaknya our loved ones tampil semua.

Mumpung script belum final, segera daftarkan kakak, adik, istri, calon istri untuk dimasuk-masukin ke film.

"Aku harus pasang gigi dulu dong?:" kata Opung Gudang Selatan.

Gak usah Opung. Udah cantik kok.

Dan Opung tertawa manis walaupun tanpa gigi.

resign yuk

"Pengen Tied. Tapi masih merangkai waktu dan kata untuk resign. Dan masih ingin memastikan kontrak kerja denganmu. Detail job desc, do and don't, dan tentu salary-nya juga. Pengen ngobrol lebih fixed sebelum ngajuin surat resign."

"Gue udah resign! Pokoknya gue pengangguran! Gimana kalau shooting dimajuin aja ke bulan Juni? Biar gue ada alasan ke nyokap gue ke Bandung. Kangen ama pacar ahahahhahah=D"

"Sebenernya gue sekarang bekerja mengabdi pada almamater gue. Tapi abis ngajar, gue bisa. Dan Juli emang pas libur kuliah. Asal gue punya asisten 2, jangan gue semuanya kaya cin(T)a."

"Hayu! Gua juga lagi jenuh ama kerjaan gua."

"Bu... bilangin atuh ke si bos. Kemaren, saya yang bilang dia langsung stress. Katanya si bos gak bisa hidup tanpa gua sebulan aja. Apalagi ini 3 bulan. Kalau ibu yang bilang bisa mungkin..."

"Saya masih ada kerjaan sampai tanggal 14 ini, tapi abis itu bisalah saya bilang ke Bos, Mbak. Moga-moga sih dibolehin."

"Anakku lulusan Ostrali, udah kerja di citibank. Masa dia mau resign, mau jadi aktor katanya?"

"Gw siap tid! Gw bakal di Indonesia 1 juni pokoknya. Kmrn udh mau beli tiket Lion Air ke Jkt, cuma transaksi gagal terus=c"

"Gue butuh asisten untuk administrasi. Dia mulai Juni deh. Tapi jangan bilang-bilang dulu dia mau resign."

"Sebenernya gak betah sih ama team ini. Hedon dan ngomongin jelek orang melulu. It's pathetic Tid. Holding on with bad vide people demi sesuap nasi. Sekarang lagi ngomongin MC acara kemaren pake tas hermes second lapuk."

What do you wanna do in life?

Gue kaya!

Gue mau kaya.

If you wanna be rich, act as if you already are. The universe reflects what is in your mind.

Hari ini gue mau belajar jadi orang kaya.

Erha 480 ribu.

Ngik.

Mahal amat.

Mulai menatap kartu kredit QQ di dompet. QQ adalah kartu tambahan dari kartu utama yang tak lain tak bukan adalah milik.... who else?

Gesek, nggak? Gesek?

Gue orang kaya!

Cash!

XL 390 ribu.

Aduh, QQ memanggil-manggil lagi.

Gesek, nggak? Gesek?

Gue orang kaya!

Cash!

Si Bibik lewat-lewat mindahin barang-barang dari kamar ke kantor, sementara belum nemu office boy.

Kasih gak ya? Kasih?

Katanya jadi orang kaya itu gampang. Asal rajin memberi.

Gue orang kaya!

A Beautiful Exchange

May be opened officially. Peut etre ouvert d'office.

Detailed description of contents. Designation detailee du contenu.
CD and postcard

Value. Valeur.
Priceless

Gue langsung tertawa terbahak-bahak begitu melihat CD Hillsong Live di dalam paket.

A Beautiful Exchange.

Kebayang suatu malam di bulan Agustus dua tahun yang lalu. Gue rela diundang pemutaran cin(T)a ke Sidney tanpa share profit.

"Besok pagi temenin gue ke Hillsong ya," paksa gue. Dia mengangguk ogah-ogahan. Bukan karena akan jadi satu-satunya domba tersesat di antara Kristen-Kristen loncat-loncat. Domba ini sekolah di sekolah Katolik bertahun-tahun. Ke gereja bukan barang haram. Tapi karena harus bangun jam 7 di Minggu pagi.

Tentunya gak jadi.

Besoknya gue malah bangun siang, langsung menyebrangi wharf menuju pantai timur Australia. Hanya beberapa saat terpana melihat pack-pack di dada surfer-surfer Australia, cepat-cepat kembali ke daratan biar bisa ketemu dia.

Biar lo gak kangen-kangen banget sama gue ni gue kirimin foto jepretan gue si Koala Liar dari Victoria. Lutu yah =D

Gue memandangi si koala nemplok di pohon.

Pandang dipandang...

Hhhh... tetep kangen.

May all your wishes come true, Babe!

I wish you were here...

Harap diharap...

Hhhh... tetep gak were here.

Sedih sejenak.

Ngik.

Masih untung dikirimin kado. Baru sadar ini adalah satu-satunya kado gue di usia 28 ini. Semakin tua ternyata supply kado semakin berkurang.

Eh ada kue pecan Bang Daud juga tentunya.

Dan punya PT baru.

Dan film baru.

Dan partner baru.

Dan kursi mami pindah ke kantor.

Dan HP baru (dari Bang deden tentunya, aminnn)

Waaaa kado gue banyak banget!

Berkat diitung satu-satu gak abis-abis.

Jadi lupa you were not here.

Jadi inget Bang Gigit dan Mama SInga belum setor pajak tunjangan hari jadi. Hueueuehehehhe wiken ini mereka ke Bandung, siap bayar pajak.

Mumpung belum ada Maher.

What a wondeful life is... that you're in this world.

Same here, babe.

Sabtu, 07 Mei 2011

Berburu Kru

Krunya kru cin(T)a aja.

Ok. I know they are not the best crew around, I know gue gak bisa kipas-kipas tanpa perlu nyuruh-nyuruh, I know they might hate me after cin(T)a...

But they were with me right from zero.

Jadi kru-nya kru cin(T)a aja yaaa.

Minus Soniboni, the DoP.

"Gue mau banget sebenarnya. Bisa gak kalau gue ikut nge-desainnya aja? Pas shooting di-handle orang lain?"

Sembilan Matahari ada proyek shooting ke Hanoi. Sebagai owner, Soniboni gak bisa kabur.

Terpaksa berburu DoP baru.

Kriteria: hidungnya kaya Boni dan sabarnya kaya Soni.

Ditambah asisten produser, berhubung kali ini produsernya gue sendiri, tanpa Sembilan Matahari.

Setelah lelah mencari, gue sms Soniboni

"Son, menurut lo siapa ya yang bisa jadi asisten produser buat gue?"

Soniboni membalas dengan sebuah SMS panjang:

Menurut gue, kriteria asprod-nya harus
1. Mengerti proses produksi film, development to distribution. Tau gambar besarnya.
2. Komunikasi bisnisnya bagus, bisa promosiin film dari awal (back up elu terutama waktu tahap development-post pro), supaya konsentrasi kreatif sutradara gak pecah.
3. punya network resources yang luas
4. Gaul di dunia film indo
5. Taste filmnya sama dengan elu (supaya dia confident)
6. organisatoris ( jadi elu gak capek ntar)
7. Harus bisa jadi koordinator post pro, soalnya waktu cin(T)a lumayan ribet ngatur traffic post pronya kan (musik, dubbing, dll)

Damn. Bahkan gue sendiri juga gak qualified jadi asisten gua.

"Temen-temen lo gak ada yang qualified?"

Ada. Namanya Nia Dinata. Ntar gue tanya deh doi mau gak jadi asisten gua.

Langsung kebayang muka gue dilempar Birkin Bag.

Lumayan 300 juta.

Akhirnya Tikus Juga

Saya yang bertanda tangan di bawah ini mewakili PT KEPOMPONG GENDUT dengan ini menyatakan bahwa saya setuju memenuhi syarat-syarat yang tercantum di Surat Pernyataan Persetujuan Tetangga, yaitu:

1. Rutinitas produksi film tidak dilakukan di tempat ini. (Kegiatan-kegiatan yang mengganggu warga termasuk casting, editing, shooting, dan penjualan tiket.)
2. Tidak mengganggu rutinitas warga sekitar (terutama parkir dan suara).
3. Kegiatan hanya sebatas yang tertulis di akta yaitu perfilman dan perekaman video.

Jika ada perubahan pada pernyataan ini, akan dibicarakan kemudian.

Tanda tangan!

Fiuhhhh... sekarang tinggal ke Lurah.

"Yah mungkin kalau di Lurah nanti akan lebih sulit," kata Pak RT sambil menceritakan kesulitannya sendiri mengurus surat domisili. Sampai hari ini tokonya tidak juga mempunyai izin.

Kemarin sempat lihat Pak Lurah yang ini lagi marah-marah ke bawahannya yang kerjanya tidak rapi. Mungkin Lurah yang ini berbeda dengan yang sebelumnya. Yang ini lebih idealis.

"Yahhhh.... mbak tahu sama tahu sajalah. Saat ini kami tidak bisa lagi mendapatkan dana apa pun dari pengurusan KTP. Ya yang sekarang bisa kami harapkan untuk membantu kami ya cuma dari kalangan pengusaha. Ya dari pengurusan surat domisili ini."

Ternyata memang beda dari Lurah sebelumnya. Yang ini lebih tahu cara meminta.

"Tentunya seikhlasnya Mbak. Karena memang tidak ada peraturannya."

Ternyata gue pun sudah berbeda dari gue sebelumnya. Gue sekarang tahu caranya bermuka manis dan bertarung lewat film dan tulisan.

300 ribu.

"Nanti kalau premiere saya diundang dong, Mbak?"

Tentunya. Kan ide ceritanya dari Bapak =D

"Kalau Pak Camat minimal 200 Mbak," kata sekretaris Lurah.

250 ribu.

Langsung jadi hari itu juga.

Pak RW walau tak minta, dengan senang hati gue kasih 50 ribu karena doi selalu stand by tiap malam jam 7 - 10 di Balai RW untuk melayani warga.

Total : 600 ribu. Cuma beda 150 ribu dengan kelurahan sebelumnya.

But twice the effort.

Apa tidak lebih baik gue bayar saja 750 ribu ke Pak RW sebelumnya? Gue gak perlu cape-cape keliling-keliling minta tandatangan tetangga. Dan saat ini gue pasti udah punya NPWP dan bank account.

Tapi lo gak akan pernah merasakan betapa bahagianya melihat selembar surat domisili yang masih ditulis DOMICILI bertuliskan nama sendiri walaupun juga salah eja.

Rasanya kaya ada kupu-kupu terbang di perut...

Eh, apa ini kepompong?

Untung nama PT gue Kepompong Gendut. Satu-satunya hiburan gue di antara bertemu lurah-lurah peminta-minta.

Lihat akta, langsung ketawa =D Lupa segala derita.

Kepompong Gendut



Hari ini seharusnya gue revisi budget dan script, tapi malah keliling kota ngerampok benang dari Danti dan Tobucil buat bikin ini.





Lama-lama gak jadi bikin film deh. Lebih seru bikin kepompong. Hihihi=D

Ada Art n Craft Day di Tobucil tanggal 14-15 Mei ini, acara rutin Danti dan nenek-nenek lainnya berburu benang.

Tampaknya tahun ini mereka harus bersaing rebutan benang ama seekor kepompong gendut.

Bring it on!

4 Mei

4 Mei 2006

My first week working, ever. Mami Papi datang ke Singapur demi makan malam bersama Nona Kecil. Selesai makan whatever pake sambel udang, langsung balik ke kantor.

Pulang jam 2.

2 pagi?!?!

Nggak. 2 siang.

Oh...

2 siang hari berikutnya.


4 mei 2007

May last day working. Teman-teman pura-pura nyuekin seharian.

Sore hari mereka datang dengan kue dan banner, gue udah siap merekam dengan handycam.

REC.


4 mei 2008

Setahun tanpa gaji. Sok-sok nraktir semua kru makan siang di Atmosphere. Masih gak mau ngaku miskin.

4 Mei 2009

Gue ngapain ya? Yang diingat cuma kue bikinan Tia, bertuliskan huruf-huruf nama gue. Damn! Nama gue kurang panjang nih.

Di antara siap-siap premiere cin(T)a ke London, gue malah sibuk balesin birthday wishes di fb satu-satu.

Next year, no more b-day date di FB.


4 mei 2010

Naek kereta api ekonomi ke jogja.

Kata Sali gue belum tahu hidup kalau belum naik kereta ekonomi.

Setelah tahu hidup, pulangnya naek air asia.

4 mei 2011

Pagi ketemu Pak RT, siang Pak RW, malem ketemu investor di hotel yang dulu bintang lima di masa masih dimiliki bokapnya Paris.

Menjelang tengah malam, sehabis deal meeting dengan investor, barulah gue merayakan sejenak ulang tahun bersama sebuah kue pecan dan lelaki-lalaki yang tak bisa kumiliki.

Yang satu abang sendiri.
Yang satu anak sendiri.
Yang satu doyannya laki.

Ternyata masih ada yang inget ulang tahun gue tanpa bantuan FB =D Bahagia.

4 mei 2012

Makan kue pecan besar sambil merayakan anniversary PT Kepompong gendut dan Ki Hajar Dewantoro.

Saat itu tak hanya gendut, Kepompong pun sudah kaya raya.

Amin.

Selasa, 03 Mei 2011

Sijarajiri

Gue gak suka perusahaan keluarga. Nepotisme bau suharto. No space untuk other people berkembang.

Tapi bikin PT gak bisa sendiri. Butuh KTP tambahan. KTP terdekat tak lain tak bukan ya saudara sendiri: Mama Singa dan Si Jara-Jiri yang gak pernah mandi.

"Biiii ! Kenapa jas aku ada garisnya? Kan udah aku bilang berkali-kali jangan nyetrika jas-ku. Ada garis. Aku nggak suka," teriak SIjarajiri di pagi hari.

Ini nih komisaris PT Kepompong Gendut.

"Udah! Aku gak mau datang ke kawinan Todo," amuk Sijarajiri.

"Lo kaya anak kecil banget sih? Masa gara-gara jas doang lo gak pergi?"

"Yang mau kawin aja gak jelas mau kawin atau nggak. Kakak yang mau kawin malah ke Perancis. Kenapa aku yang harus sibuk?"

"Ya berarti alasannya itu. Bukan karena jas."

"Ya karena jas juga."

Bibi datang menghantarkan pesan dari Mak Gondut yang terbaring sakit di kamar, "Non, kata mami temenin beli jas aja ke mal."

"Nggak. Aku nggak mau ke kawinan," jawab Sijarajiri kepala batu.

So much for perusahaan keluarga.

"Kau yang nyetir," kata Sijarajiri masih ngomel ama jas.

Gue menyetir dengan nurut, menuju kelurahan Wastu Kencana setelah hari sebelum ya gagal mendapat domisili di Kelurahan Bali.

Sama saja.

Apa gue bayar saja mereka?

Sijarajiri gak mau bayar. Lebih baik gak punya PT daripada jadi tikus.

"Kita coba Sukarajin!"

"Kata si Atun tetangganya rese. Mereka gak suka ada PH di situ."

"Trus ada yang lain? Yang tanah mami satu lagi udah kabupaten. Harus Kotamadya Bandung, kalau nggak kita harus bikin akta lagi."

Gue menuruti Sijarajiri dengan pesimis. Masih tersakiti sisa-sisa pahit hati menghadapi tikus-tikus RW.

Pak RT belum pulang. Pak RW nyuruh ke Pak RT dulu.

"Ya udah kita ke tetangga dulu," kata Sijarajiri.

"Udahlah kita sewa ruko aja," jawab gua malas berurusan dengan manusia-manusia tikus.

"Nanti lama lagi. Kau mau bikin film Juli kan?"

Gue menurut ogah-ogahan.

Ternyata boleh.

"Tuh kan boleh! Yuk kita ke tetangga 2."

"Ah yang jalan Bali juga tetangganya tanda tangan semua. RW - nya yang tikus."

"Kau jangan disamainlah! Belum dicoba kok kau nyerah," bentak Sijarajiri.

Gue ngekor, takut dibentak lagi.

Ternyata boleh.

Malamnya ke Pak RT, ternyata boleh.

Gue diam saja, senyum-senyum mengawasi, melihat-lihat Sijarajiri beramahtamah dengan tetangga.

Perusahaan keluarga? Maybe there's a reason for it. Cause they are the one who stand by you menghadapi tetangga singa dan menghindari pejabat tikus.

Tuhan. terima kasih atas birokrasi negaraku yang berbelit-belit. Gue jadi tahu ternyata Sijarajiri boleh juga.

Senin, 02 Mei 2011

Kenapa Indonesia Gak Maju-Maju

Kelurahan:
Surat domisili harus minta izin tetangga dulu. Sama RT RW.


RT :
Oh, RT-nya gak ada. Pulangnya masih lama. Coba aja abis maghrib.


RW:
Ngurus domisili mah di saya, bukan di kelurahan! Nanti kau ngurus ke kelurahan, lurah dapat duit. Aku gak dapat.

Nanti malam abis tanda tangan RT, kau datang ke sini bawa duit 750 ribu. Kau isi formulir, tulis tangan aja. Formulirnya gratis! Gak usah bayar.

Kau kasih aku 750 ribu, bukan untuk aku. 400 untuk lurah, 350 ke camat.

Kalau gak ada duit, ya gak bisa dikerjain. Ini banyak yang ngantri belum saya kerjain (memperlihatkan setumpuk akta)

Ya gak ada duitnya.


Kakak gue:
Saya juga pasti ngasih, menghargai kerja bapak. Tapi bapak gak boleh matok harga kaya gitu. Kok beraninya meras rakyat sendiri?

Ini bukan masalah uang, ini masalah moral!


Lurah:
Sebaiknya diselesaikan dengan Bapak RW. Pihak Kelurahan tidak bisa menandatangani apa pun kalau tidak sepengetahuan Pak Tino.


Kakak gue:
Jadi sebagai lurah bapak tidak punya wewenang apa pun untuk menertibkan bawahan Bapak?

Saya lebih baik pindah domisili.


Bokap gue:
Kalian jangan anggar jagolah. Apa salahnya bayar aja 750 ribu, beres. Di Indonesia ini gak ada pegawai yang cukup makan. Duit kan bisa kita cari lagi. Sekarang gak dikerjain PT kalian, mau apa?


Gue:
Kalau jadi ya jadi. Kalau nggak ya nggak. Film kalau udah minta dibuat, pasti jadi.
(Tentunya dalam hati.)

Salah kita juga, mengapa membiarkan posisi-posisi pening seperti ketua RW dipegang oleh pengangguran mata duitan, sisa-sisa masyarakat yang terlalu sibuk untuk ngurusin tetangga.
(Tentunya dalam hati.)

Dan diam-diam gue merevisi script, memasukkan adegan ini ke dalam 'Demi Ucok'.


Gue:
Kalau jadi ya jadi. Kalau nggak ya nggak. Film kalau udah minta dibuat, pasti jadi.
(out loud)

A Healthy Dose Of You

Tiiiiiied lagi apa? Minta alamat lo dong. Ilang waktu pindahan ke Melbourne.

Hey babe. wiii udah di Melbourne? Seru abis! Gue baru bikin PT lhoooo! Namanya PT Kepompong Gendut.

Wah elo bikin company? Film producing company ya? Namanya lutu =D Post codenya berapa bo?

Asikkk. Pasti lo mau ngirim kado ya? *geer. Gimana kalo kadonya elo aja? Sini donggg. Liat-liat kepompong gendut.

Ooops! Maunya surprise si =( Di mana-mana gampangan ngirim kepompong ke Melbourne. Ntar kita makan Max Brenner atau St Churro. Gue baru rencana balik desember kayanya.

"Woi, mandi kau!" tiba-tiba Mama Singa mengaum, mengembalikan gue ke realita. Setengah jam lagi gereja mulai. Kepompong gendut masih SMS-an di sofa sambil senyum-senyum.

"Ntar! Nih lebih penting."

"Iyhhh! Istri orang tuh!"

"Trus nape? Orang gak ngapa-ngapain."

Kepompong gendut melanjutkan SMS-an.

Asiiiik lo ke sini! Tapi suami lo jangan diajak ya.

Send?

Cancel.

Kepompong gendut menulis ulang.

Pas banget tuh Desember lo ke sini. Soft launching Demi Ucok.

Iya deh kalo gitu gue rencanain dari sekarang. Miss you so much, babe.

Miss you more :*

Sabtu, 30 April 2011

Sehari Bersama Tante

"Nanti malem kita ke perbatasan yuk. Kita tidur di mobil aja. Besok kan pesawatnya baru jam 6 pagi," kata Tante begitu sampai Kalimantan, lupa kemaren baru tidur subuh.

Ternyata 12 jam bolak-balik.

"Kita ke rumah sakit pedalaman yang kata lo aja yuk. Cuma 8 jam kan? Pulang seminar jam 4an kita langsung cabut aja," kata Tante lupa besok masih ada penutupan festival yang harus dihadiri.

Ternyata masih jauh dari Jalan Lintas Negara. Bisa-bisa ketinggalan pesawat ke Jakarta. Si Bungsu bisa ngambek kalau Tante nggak sampai Jakarta jam 9 buat nonton dia berperan jadi Gunung Meletus di drama sekolahnya.

"Kalau gitu, nanti malam kita naek perahu aja di Sungai Kapuas," kata Tante tak rela menghabiskan kali pertamanya di Pontianak di kamar hotel.

Siang ini, makan bak mie kepiting dulu deh.

Babi?

Ya gak papa lagi musafir.

Juara!

Dilanjutkan bla bla bla workshop, jam 5 Tante udah langsung lincah melewati mahasiswa-mahasiswa yang minta diladenin satu-satu. Malah gue yang terjebak, nyangkut.

Buru-buru ke Kapuas, sebelum magic hour.

Gue langsung euphoria dengan eksotisme Kapuas. Nggak mau ketinggalan moment, semua ibu-ibu mandi di sungai coklat direkam sempurna.

Tante nongkrong di warung, ketawa-ketawa dengan warga.

Ternyata tempat ini namanya Banjar.

Setelah matahari tak lagi meminjamkan cahayanya ke 7D aye, baru kita menghampiri perahu sup ikan asam pedas.

Juara!

Sampai lupa kalau di Sungai inilah Kuntilanak pertama kali muncul. Dan kami tak punya meriam untuk mengusir. Mungkin doi tadi muncul, tapi pergi lagi karena gak dipeduliin. Lebih peduli asam pedas.

Dilanjutkan Pisang!

Apa daya diborong abis rombongan mentri yang nginep di kamar sebelah.

Ya sudah chai kue saja. Isinya bengkoang, kucai, ketela, dan kacang. Dikukus, bebas babi. Natalie Portman pasti suka.

Dibuat fresh on the spot, hanya 800 rupiah saja.

Juara!

Mampir di bingke. Ada susu, pandan, keju, pisang... hanya sepuluh ribu saja.

Juara!

Bubur pedas belum.

Malem, gosip Negara Islam Indonesia sambil makan teh panas dan bingke.

Dan beratnya tetap 52.

Boring Silence

You and I, it was never boring.
You and I, it was always exciting.
You and I, we were always talking and talking and laughing.
You and I, we share some of life's blessed moment.

You and I, we were never boring.
You and I, we never knew we need a holiday
You and I, never knew far away from each other
After being together for too long

You and I, maybe that's why it will never be You and I.

We never get through the boring silence
And still together the next day

I wish you someone you can share the silence with
While I am waiting silently for mine

Protes

Minggu Paskah tiba. Seekor Katolik taat pun tiba di rumah.

Taat?

Setidaknya dulu. Dulu dia taat bergereja, sebelum disuruh misa menghadap layar proyektor. Di dusunnya di Bengkulu, dia selalu misa menghadap altar. Kalau mau ngadap layar, mending di rumah aja.

Katolik taat gak gereja lagi.

Tapi kali ini Katolik taat pengen misa, menyeret seorang Protestan keluar dari kubangannya yang nyaman.

Kamis malam, misa.

Tengah malam, tuguran.

Jumat pagi, jalan salib.

Jumat jam 3, misa.

Sabtu malam, Misa.

Minggu pagi, Misa.

Si Protestan baru mengerti kenapa Martin Luther bikin agama baru. Cape misa melulu.

"Revolusi pertama Luther tuh nerjemahin Alkitab," kata Sally Anomsari setelah nonton Christianity Something di TV.

Biar semua baca alkitab.

Protestan melihat kanan kiri wajah-wajah Katolik taat mengikuti misa. Tak ada yang beralkitab.

Pantesan Protestan protes mulu. Siapa suruh disuruh baca Alkitab. Pendalaman Alkitab di HKBP selalu diramaikan Batak-Batak antusias memperdebatkan firman.

Kalau bakti sosial dan kunjungan orang sakit?

Singgg....

"Bakti sosial yuk," kata si katolik tiba-tiba taat.

Rame.

www.resignclub.com

Welcome to Lucky Kuswandi’s website, where you can find the information and the latest news, press coverages, updates and screenings of Lucky Kuswandi’s films.

Lucky Kuswandi punya website. Berisi updates film-film Lucky Kuswandi yang diputar berkeliling festival di seluruh dunia.

Ngik.

Sammaria gak mau kalah. Daftar festival doi boleh jauh lebih panjang, tapi gue harus lebih cakap berteknologi.

Akhirnya www.resignclub.com diakuisisi jadi milik Sammaria Simanjuntak.

Welcome to my website. You can get updates on the movies I did after I resigned.

Publish site.

Lho kok gak bisa?

Directory / path ini apa?

Masa cong gaptek aja bisa bikin website, gue nggak? Huaaaaaaaa!

Tanya Google, tetap gaptek.

Terpaksa mendatangkan bantuan sarjana IT dari Karawaci. Website www.resignclub.com pun sudah bisa diakses, menyelamatkan muka Sammaria dari praduga gaptek.

Click click...

Lho kok nyambungnya ke FB Lucky Kuswandi? Akibat copy paste dari website Lucky tanpa ganti hyperlink.

Hyperlink itu apaaaa?

Huaaaaaa.

PT Bertiga

Lelah menjadi sutradara tanpa hak cipta. Kita gak bisa begini terus.

Hari ini gue memutuskan membuat PT setelah seorang notaris Cianjur membuka mataku betapa pentingnya berbadan hukum.

Agar tanggung jawab tidak berentet.

Agar gue bisa punya kartu nama 'I'm CEO bitch!'

No. Salah satu alasan gue resign adalah males punya kartu nama yang gak pernah habis dibagi-bagi sekampung. I wanna live name card free.

Tapi kan susah ngubungin lu!

Asisten gue aja yang punya kartu nama.

'I'm assistant CEO bitch!'

Yeah, baby!

Tapi PT harus berdua. Dan ternyata di mata hukum, badanku tidak dihitung dua. Berbeda dengan mata abang-abang Caheum-Ledeng.

"Orang ke duanya saudara aja," saran Notaris Cianjur di sela-sela deras hujan menghantam atap.

Mama Singa bentar lagi berhenti kerja karena kantornya dijual ke Bank Permata. Apa dia saja kujadikan komisaris utama?

"Kalau formalitas aja sih gak apa-apa," kata Mama Singa pura-pura gak mau, tapi gue bisa membaca kilat-kilat menyalahgunakan kekuasaaan di matanya. Komisaris utama punya kuasa untuk ikut serta memasukkan diri semenit dua menit di film kita.

"Jadi tukang pulsa juga mau," katanya.

Bahaya.

Lebih baik bertiga.

Sharondeng pun diajak jadi komisaris. Mama Singa turun pangkat jadi direktur.

Tinggal nyari nama.

"Semut merah!"

Gue melirik komisaris utama yang mengumandangkan Obbie Mesakh. Reject!

Satu kata?

"Boleh juga tuh," kata si Notaris Cianjur. Dengan komposisi 3 boru Juntak mengisi direksi-direksian, nama ini terlalu imposibel untk dicapai.

Reject.

Samaria?

Yahudi bener.

PT Romahamu?

Basa batak tapi agak-agak mirip jepang. Bagus tuh! Itu aja.

Udah ada yang make.

Manokata? dari Manondang dan Katarina, kedua orang tua pendiri PT. Biar kaya Miramax.

"Kaya Manohara," kata Katarina.

Amanami?

"Kaya Tsunami."

Resign Club?

Gak boleh bahasa Inggris.

Apa ya nama yang menggambarkan gue banget? Yang filosofis, tapi gak filosofis.

PT Gemilang Cerah Abadi.

Huek!

Mending gue tidur dulu, meringkuk di balik selimut hijauku, menanti wahyu.

Zzzzz... enaknya jadi kepompong.

Kepompong gendut.

PT Kepompong Gendut.

PT Kepompong Gendut?

Katarina tak menolak. Diam saja, jangan sampai tertawa.

I thank You that you have hidden these things from the wise and understanding and revealed them to little children.


PT Kepompong Gendut =D

DIY Generation

"Life Is like sex, if you wanna have it good you gotta do it yourself," kata dia setelah mencicipi berbagai wanita dan pria yang tetap tidak juga memuaskannya. Ternyata tangan kanannya is her best partner.

I don't know about sex, but it sounds true for moviemaking.

Film is like life, if you wanna have it good you gotta do it yourself.

Karenanya hari ini gue memutuskan untuk mengerjakan film ini tanpa produser.

Hukum?

Cari duit?

Cari kru?

Bring it on!

Tanpa produser. Tanpa pacar.

Ada Sharondeng yang bantuin bikin PT.

Ada Nyatnyet yang ngenter2in nyari karpet.

Ada Cina Coon buat ngeladenin massa.

Ada guling buat nangis-nangis.

Tinggal tempat buat dicium dan dipeluk. Apa pinjem pacar Cina Coon aja?

Well, maybe I have to do it myself.

Good.

Cast Demi Ucok

I found my own Sandra Bullock. She has the comedic quality of Miss Congeniality with a beter body.

Like me.

"Gue nggak ngerti script-nya," dia meraung-raung setelah membaca script draft hampir akhir yang dipenuhi Bahasa Inggris.

World Peace.

"Gue harus potong rambut kaya lo gak?" tanyanya lagi.

"Karakter utama Demi Ucok itu bukan gue," jawab gue galak, berusaha bersembunyi di balik karakter Gloria Sinaga yang akan diperankannya.

"Gue kemaren mimpi dimarah-marahin ama lo," katanya takut-takut.

"Makanya jangan potong rambut, biar lebih gampang gue jambak-jambak."

Ngik.

Dia pun belajar Bahasa Inggris demi mengurangi kemungkinan terburuk: rambut rontok akibat sering dijambak sutradara.

Andai saja dia tahu, the worst part of making Demi Ucok is not kepala pitak-pitak. Kalau saja dia tahu siapa lawan mainnya, tentunya sutradara akan terlihat seperti banteng imut.

The one and only mak-mak rese in town.

World Peace.

Ngendus-Ngendus

Sniff sniff...

This is how I decide anything. Nyari kerja, ntyari pacar, ntyari rumah, nyari partner... If they smell like home, they are my right path.

Tapi setelah berkali-kali mengendus dan berakhir dengan perpisahan, gue mulai meragukan penciuman gue.

If they smell like home, are they really home?

She smells like home, tapi ternyata bikin sinetron.

She smells like home, tapi ternyata tak punya waktu untukku.

She smells like home, tapi ternyata tak juga bales email.

What about him? He starts his day saying grace and end it listening to joy. What is mnore home than him?

Is he really home? Or am I selling myself to the easiest path available?

"Dia kok kayanya agresif dan ambisius banget," kata seorang teman meragukan penciuman gue.

Mungkin gue harus lebih banyak mendengar daripada mengendus...

Sniff sniff... om, are you my home?

Tiba-tiba bun wijen restoran doi nan halal datang.

Sniff sniff...

Home =D

Pine & Pide

Gue punya dua anak. Yang satu: Sola Videa. Yang laen: Divine Dinatali.

Yang satu arsitek. Yang satu musisi.

Yang satu buat cuci piring. Yang satu buat cuci baju.

"Jadi yang mana yang duluan?" tanya Chica.

Di dalam adat Batak, nama anak pertama begitu penting karena nama gue akan berubah menjadi 'Mak + nama anak pertama' .

Misal:

Mamanya Sigit - Mak Sigit

Mamanya Deden - Mak Deden

Mak Gondut mamanya...? Exactly.

Mak Lampir mamanya... oh doi bukan batak, jadi gak valid.

Jadi, yang mana duluan ya? Vine atau Vide?

"Cepatlah kau tentukan. Biar tau kita kau jadi Mak Pine atau Mak Pide," kata anak Mak Gondut.

There goes my divine sunshine. Berubah jadi Pine dan Pide. Mau nama anak lo sebagus apapun, pasti BatakBtak itu menemukan celah untuk membuat nama lo tak lagi bercahaya.

Jadi mana yang lebih mending? Pine atau Pide?

Oekkkk!

Boni nangis, membawa gue kembali ke bumi.

Dini menyususi Boni. Belum lima menit, Boni pipis. Dua menit, eek. Ganti popok lagi.

Temporary silence...

Nyusu lagi. Dini membuka BH. Bayi di kanan, pompa di kiri.

Apa anak satu aja ya?

Bisalah ntar januari arsitek, februari musisi. Pagi cuci baju, siang cuci piring.

The question remains.

Pine atau Pide? That's the question.

Senin, 25 April 2011

Yoke




Marilah kepadaku yang lelah dan berbeban berat.

Dari sekian banyaknya ayat di Alkitab, kalimat ini menghiasi arch katedral, dibaca oleh semua Katolik taat dan Katolik dadakan di musim Paskah.

Come to me, all you who labor and heavy laden, and I will give you rest.

Dari sekian banyaknya ayat di Alkitab, kalimat ini mengawali hari gue.

Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and lowly in heart, and you will find rest for your souls.

Yoke?

Apa sih yoke?

Yoke (n) : a wooden bar or frame by which two draft animals (as oxen) are joined at the heads or necks for working together

Kalau berdua, lebih ringan.

Yoke (n) : an arched device formerly laid on the neck of a defeated person.

Karena berdua butuh kerendahan hati.

Yoke (n) : a frame fitted to a person's shoulders to carry a load in two equal portions

Karena berdua harus berbagi.

Yoke (plural) : two animals yoked or worked together

Mungkin benar berdua lebih baik.

a (1) : an oppressive agency (2) : servitude, bondage
b : tie, link; especially : marriage


Hueh? Mendingan sendiri deh.

For my yoke is easy and my burden is light.

Berdua lebih baik.

Rabu, 20 April 2011

Me Advocate

remuneration...

interpreted in accordance with the Company’s standard provisions ...

Schedule of producer's services...

sole and exclusive services ...

copyright material and underlying rights...

timely delivery ...

releases assignments and/or licences ...

cross plots schedules draft budgets and production schedules for the Film...

monthly financial statements ...

full accurate and proper records and books of account ...

evidencing all receipts expenses charges and taxes incurred...

by the solicitors representing the Company in respect of the Film ...

to the conduct of any claim...

no failure or delay on the part of any of the parties...

Amen !

Selasa, 19 April 2011

Aku Adalah Arsitek

"IP gue 3.5 lhooooo," kata gue tanpa ditanya. Berusaha mengais-ngais kejayaan masa lalu yang sekarang tak berguna.

"TA gue TA terbaik lhooooo."

Masih tetep gak ada yang nanya. Gue mencari-cari majalah Indonesia Design yang memuat TA gue. Gak nemu.

Kuliah empat tahun bla bla bla tak berguna. Sekarang gak ada yang nanya.

Kecuali untuk bikin space kantor baru. Rumah Mak Gondut gue potong, gue pake jadi kantor setelah mencari-cari kontrakan gak ada yang seeklektik rumah doi.

"Mau pake kayu apa neng?"

Gue bengong. Prefabricated panel gak ada ya?

"Reng-nya mau yang berapa , neng?"

Gue gak ngerti.

Ternyata bangun rumah masih butuh kayu.

Kayu peti kemas, 60 ribu seikat. Kaso 35 ribu. Paku 20 ribu.

Ih , si eneng ieu ngakuna mah lulusan arsitek.

IP 3.5?

Mungkin lebih baik gak ada yang tahu. Demi Tuhan, bangsa, dan almamater.

Merantau

Dear Sammaria,

Saya sudah melakukan up-date Sales Report cin(T)a sampai tanggal 31 Maret 2011.

Sold Copy :
DVD : 3.523 copies (released 9 April 2010)
VCD : 4.374 copies (released 9 April 2010)


Dengan hasil tersebut, MERANTAU telah mencapai 90.02% dari target MG.
Untuk mencapai 100% MG, harus terjual 400 DVD dan 470 VCD lagi.
Setelah itu, Merantau Film berhak menerima Royalty Tambahan dari tiap copy yang terjual.

Terima kasih atas kepercayaan dan kerja-sama yang baik selama ini.




Dan 'Merantau Film' pun tersenyum manis, menanti hari-hari bisa membuat film pake adegan tonjok-tonjokan.

Tapi bagaimana mungkin? Setahun aja baru kejual 8000 keping. Sekeping cuma dapet 5000-7500.

'Merantau Film' harus memikirkan cara agar kru kaya raya dan sejahtera.

Demi loncat-loncatan.

Minggu, 17 April 2011

friend request

Horaz Bu :) thx y sdh d confirm;) Btw, ibu Sutradara y? Hemmm, blh donk call aQ klw Lg bth Talent da2kan pas Shooting:) Kbetulan aQ menekuni Entertainment nie Bu, he2x... Gbu:)

Masuk TV 5 menit doang, inbox gue dipenuhi message-message dan friend request dari orang tak dikenal dan semuanya bermarga. Semuanya kekurangan abjad. Dan semuanya dipenuhi : dan )

Senangnya banyak teman baru, tapi...

Scroll... scroll...

Adakah yang berdada bidang dan bukan Simanjuntak?

Kok aku tdk diundang nnt film dok mu, Bu?! Sdih deh.


Ini siapa ya?

Scroll... scroll...

Berdada bidang dan bukan Simanjuntak...

Ahaaa ;D

Tapi masih punya emak.

Damn.

Satu aja susah, apalagi dua.

Mak Gondut Ulang Tahun

Hanya hari ini, Chica rela menemani nonton Anang Syahrini.

Ashanti!

Hanya hari ini, Deden rela keluar dari kubangannya, mandi, dan ikutan lunch sekeluarga.

Hanya hari ini, Bang Gigit senyum-senyum dan iya-iya dengerin Mak Gondut gosip.

Eh, tiap hari ding.

Hanya hari ini, Papi nemenin Mak Gondut ke acara jualan berbulu gathering dengan bintang tamu something Kasali.

Gue... hari ini gue ngasih apa ya? Maybe my love and care.

"Mami kan ulang tahun? Ngapain sih nonton ginian? Gak penting."

"Apa gak penting ? Emang kau mau ngajarin mami kaya gini-gini?"

Demi hari ini, gue duduk manis di food court, nungguin chica dan Mak Gondut nonton Anang dan Syahrini.

Ashanti!

Yang gue lakukan hanya beliin buku, dan Mak Gondut males baca buku walaupun kamarnya penuh buku. Cuma jadi teman kristal bohemia dan foto-foto turis menghiasai kamar.

Gue diam.

Love and care. Love and care.

Malamnya nemenin Mak Gondut ke acara kawinan.

"Ambil dua lah... biar dapat kita TV."

Mak Gondut resxah gelisah di antrian, nyuruh gue ngambil 2 kupon thank you gift setelah mendengar pesta adat seminggu kemaren bertabur lucky draw puluhan TV dan HP.

Gue diem, pura-pura gak denger. Di sebelah ada Bertrand senyum-senyum.

Love and care. Love and care.

"Ah cepat ajalah kita di sini," kata Mak Gondut resah gelisah setelah antrian masih ular naga panjangnya setelah setengah jam. Jero wacik yang baru datang langsung dipersilahkan Choki Sitohang untuk salaman.

Love and care. Love and care.

Abis salaman, Mak Gondut berkeliling mengambil mie medan, sup iga sapi, chicken felonnnn something, mouse ijo, mouse kuning, dkk...

"Mami bukannya kolesterol?"

"Ini terakhir," kata Mak Gondut menyeruput escargot.

"Kita gak jadi pulang?"

"Lima menit lagi," kata Mak Gondut. Mak gondut mau dengerin Ruth Sahanaya.

Abis Uthe, Delon.

Abis Delon, another mie medan.

Sejam kemudian, mak gondut baru pulang. Tanpa TV dan tanpa HP, hanya dua gelas kristal.

Love and care. Love and care.

I guess not this year.

Selamat ulang tahun, Mak Gondut.

Jumat, 15 April 2011

alike



look inside
you and I alike

flesh and blood
fear and love
you and I alike

fame and fortune
you and I like

why it's you I dislike
when you and I alike

Your five minutes of fame
Our five minutes of fame
is up.

Boni Baru



Telah lahir dengan sehat anak pertama kami pada 14 April 2011 pk 11.40 di RS Hermina Pasteur. Semoga kelahirannya menjadi berkah untuk semesta. - Soniboni dan Diniboni





Anggota terbaru the Boni's. Mallika Asha Avani.

Macica acha apa cyiiih?

Cocokan Boniboni.

Sekarang masih rewel, biarin dululah dirawat emaknya. Ntar dua tahun lagi, baru gue didik.

Welcome to the club, Boniboni. Ayo kita berkahi semesta.

Bukaan Dua

SMS gue: Gmn Boni? udah ada tanda-tanda brojol?

Dini bales: Belummmmm...

Dua hari kemudian.

SMS gue: Dini kapan brojol? Kalo gue videoin boleh gak din? Jadinya boni lahir abadi di perfilman indonesia?

Dini bales: Bentar lagi tid... Gue udah bukaan 2 nih tp msh d rmh. Tar kl mulesnya udah intens br ke hermina. Waks pas lahirannya? Malu ah... privat tid. Kecuali pas ud sesi lahirannya. Atau si Dina aja ntar.. mgkn dia lbh berani dr gue.

Hmmm sayang banget si Dini gak mau difilmin.

Padahal gue udah membayangkan opening film Demi Ucok berisi interview "kenapa kita harus kawin?"

Salah satunya Dini lagi ngeden teriak-teriak. Soniboni dicubitin di sampingnya, panik.

"Biar ada yang lo tonjok-tonjokin pas ngelahirin," kata Dini histeris sambil nojokin Soniboni, gak rela kesakitan sendiri.

Oekkkkkkkk!

Brojol deh tuh si Boni.

Ah payah nih Dini. Masa gitu aja gak berani?

Apa Dina aja ya? Mungkin dia lebih berani.

TApi Dina masih lama. Dini kan udah bukaan dua.

Hueh?

Bukaan dua?

Gue membaca SMS lagi.

Bukaaan duaaaaaaaaaaa!!!

Dini bukaan duaaaaaaaaaaaaaaaaaa!

Hfff... Hfff.... Hfff....

Gue langsung terduduk lemas. Aduh. Gue perlu ke sana gak ya?

Ahhh gue gak berani.

Untung gue di Jakarta, jadi ada alasan biar gue gak perlu liat.

Sepertinya perfilman Indonesia harus bangkit tanpa footage Boni datang.

www.touscoprod.com

500.000 euro, 9 months, and 15 crew.

Itulah modal awal www.touscoprod.com, situs crowdfunding khusus film yang sudah berhasil mendanai 17 film panjang di Perancis yang dalam dua tahun berhasil mengumpulkan 600 ribu euro bla bla bla bla...

500.000 euro.

Anything after 500.000 euro gak lagi masuk ke otak gue.

5 M.

Untuk bikin website pengumpul uang, kita perlu uang 5M.

You need money to make money.

Gue mengangkat tangan, berharap salah denger.

"How much do you need for the first stage of the website," tanya gue.

"500 thousand euros" jawabnya dalam bahasa Inggris sejelas mungkin. Kesal ditanya hal yang sam adua kali.

"I mean for the early stage. The initial budget you need to start the website."

"500 thousand euros."

Gue dkk mengira kita bisa bikin sejenis website dia dengan bermodal 5 juta seorang.

Gue melihat sekeliling. Wajah-wajah yang berharap situs crowdfunding bisa mendanai film mereka.

Bisakah kita bikin website crowdfunding dengan 20 juta?

Bring it on, Babe!

Mercy

Mereka diberi tiang awan dan tiang api. Mereka diberi manna dan daging. Mereka diberi tanah perjanjian sampai mati.

Tapi mereka ngomel minta bawang.

Dia gak mau ngomel hanya gara-gara bawang. Dia memilih menikmati berkat, bersyukur, dan nggak menyesali gak punya anak. Lebih baik dia berkeliling Jakarta mengunjungi saudara-saudara yang sakit dan berbagi telinga dengan siapapun yang ingin didengar.

Sambil menanti keajaiban. Punya anak.

"Miracle is my middle name," katanya.

Gue berpikir sejenak.

"Bukannya nama abang Mercy?"

Dasar sutradara tak berbudaya. Namanya juga menanti keajaiban.

Tapi Mercy lebih ajaib!

Belas kasihan.

Only by mercy, He will give us all the glory we need.

Which is none.

No glory.

Dia kembali berkeliling Jakarta, menyebar mercy, walau tanpa glory. Dengan suka cita.

He wants mercy, not sacrifice.

Dan miracle pun tak penting lagi.

Kedai Kopi Deden

Deden mau bikin kedai kopi. Papi pusing.

Jauh-jauh sekolah ke Amerika, pulang-pulang mau jualan kopi?

Sebagai ketua Resign Club sampai 4 periode mendatang, gue membela kedai kopi.

"Kan lagi musim, Pi..."

"Saya juga dulu jurusan Teknik Industri, om," kata si asisten bos besar yang sekarang bisnis restoran.

Papi tenggelam di kursi, tidak lagi memperhatikan presentasi anak bungsunya yang sedang merayu takdir film ke dua. Pikirannya melayang ke anaknya yang lain.

Warung kopi???

Padahal kedai kopi Deden sudah dinanti banyak costumer setia: keluarga besar mafia wars, businessman muda tak berdasi, dan ABG sakaw wi-fi.

What is a better blessing than knowing what you wanna do in life?

Papi tetap tenggelam.

Jadi ingat ketika gue pertama kali bilang ke Papi, gue mau resign. Papi gak bilang apa-apa, tapi mukanya cukup mengatakan betapa khawatirnya papi. Papi tak tega membayangkan tahun-tahun ke depan, anaknya akan dipenuhi tangisan dan kesusahan.

Tahun-tahun ke depan, anaknya dipenuhi tangisan dan kesusahan.

Best years in my life.

Minggu, 10 April 2011

Sepadan




Cica dan Igit mencintai (G), dan (G) mencintai Cica dan Igit. Tapi Cica dan Igit gak bisa saling mencintai karena Mak Gondut menghalangi.

Bahkan (G) pun dikutip demi memperkuat pelarangan.

Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

"Yang sepadan!!!" sabda Mak Gondut menyadur bebas ayat-ayat sakti yang mengharamkan pasangan beda ukuran. Masa suaminya lebih kecil?

But God is a matchmaker.

The best mak comblang in town.

Dikirimlah Manohara ke dunia melalui gelombang SCTV untuk memberi Mak Gondut wahyu. Mak Gondut nangis-nangis melihat sinetron Manohara disiksa akibat dijodohin. Dia takut anaknya nanti juga disiksa Pangeran Kelantan.

ci(G)it pun berpesta.

Tentunya asal Igit membayar sinamot 155 juta sebagai kompensasi tinggi badan demi membuat Cica jadi Batak termahal sebandung raya.

Bang Gigit berusaha sekuat tenaga agar sepadan dengan Chica. Setelah menikah, perut Bang Gigit semakin sepadan. Tapi ternyata kemajuan Chica lebih pesat. Semakin hari Chica semakin lebar dan semakin sulit disepadankan.

Padahal Bang Gigit sudah naek pangkat menjadi Senior Relationship Manager, tiap weekdays diundang makan klien dan tiap weekend dipalak makan adik ipar. Tapi berat badannya tetap tidak juga mengimbangi Chica.

Mungkin Bang Gigit harus pindah ke Citibank, biar dadanya agak gedean.

Tetep. Mama Singa tetap tak tersepadankan.

Terpaksa Mama Singa yang harus dikurangi berat badan.

Mama Singa sekarang fitness tiga kali seminggu, lima ratus ribu sebulan. Trainer pribadi hampir menyerah begitu melihat biseps Mama Singa yang dalam 3 bulan harus di-alicia keys-kan.

"Bisa," katanya.

Asal Mama Singa rajin olahraga dan gak makan gorengan.

Pulang fitness, Mama Singa sudah sibuk di dapur. Menggoreng Pempek Andi yang baru datang dari Palembang.

Mama Singa semakin lebar.

Untung Bang Gigit kecil mungil. Jadi gak perlu melebarkan kasur.

Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

God is a matchmaker.