Sabtu, 09 Januari 2016

Batak Semakin Jerman

Dia menghisap rokoknya, memalingkan wajahnya ke kiri ketika mambuang asapnya. Gak enak kena muka gue.

Wajahnya dari samping kiri sangat Jerman. Lancip, rahang tegas, hidung mancung, kulit bening. Gak ada jejak-jejak bapaknya yang Batak, hitam, dan berhidung mokmok.

Makanya cantik.

Jadi kalau muka lebih Jerman, gak kelihatan Batak... lebih cantik?

Ternyata gue Nazi inside. Merasa ras Arya lebih baik daripada yang Batak.

Sayangnya gue Batak. Gue bukan a superior Aryan bitch, just a self hating insecure Batak.

Gak hanya wajah. Semua kebudayaan Batak sekarang pun tidak lagi Batak. Sudah digantikan dengan budaya Jerman yang kami kira lebih mulia. 

Lagunya. 

Cara berpakaiannya. 

Agamanya.

Dan gue menertawakan mereka yang bilang segala yang Arab itu Islam.

Dulu gue merasa harus dia yang main Dancing Gale, cerita tentang dua manusia terakhir di bumi setelah air bah Tuhan. Gue gak tahu kenapa yang tersisa harus yang berwajah Jerman.

Hari ini gue sadar kenapa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar