Sabtu, 09 Januari 2016

Inang Uda Atau Bu Lik?

Gue punya ponakan. 

"Jadi kau mau dipanggil inang uda atau bu lik?" tanya mamaknya.

Sebenarnya artinya sama. Sama-sama mami muda. Yang satu Bahasa Batak. Yang satu Bahasa Jawa.

"Panggi nama ajalah," jawab gue.

Mamaknya langsung mendengus, berpaling ke Shemok dan Sermok.

"Lihatlah auntie-mu itu. Memang gak ada adatnya," kata si Chica sengaja  memanggil gue auntie. Tau gue paling jijay dengar kata auntie.

Shemok dan Sermok tetap modom.

"Gimana kalau Inang Cilik?" usul gue.

Kebayang  ada duo mokmok  manggil gue Inang Cilik sepanjang hidup mereka. Setiap mereka manggil inang cilik, seperti sebuah peringatan kalau yang dicampur itu akan melahirkan keindahan.

Seperti Shemok dan Sermok.

"Panjang kali. Disingkatlah," titah Mama Singa.

Icil, kesannya gue kecil.

I'lik, kesannya gue jelek.


"Icil aja deh."

Mami dipanggil Opung Ti. Papi Opung Kakung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar