"Email ini saya kirimkan atas inisiatif
saya sendiri mengingat jadwal workshop yang semakin dekat dan kesibukan
mentor-mentor yang padat," kata koordinator project yang perasaan tahun
lalu masih peserta.
Sudah dua bulanan sejak nama gue
diumumkan akan menjadi mentor di salah
satu workshop film bikinan dia. Baru hari ini gue ditanya kesediaannya.
Profesionalisme memang bukan kebanggaan PH
merangkap yayasan mereka. Setiap gue kerja dengan mereka, selalu saja diawali
dengan makan-makan seru di salah satu tempat makan terenak di Jakarta yang kok
dia tahu aja, lalu diakhiri dengan gue
bersumpah gak akan kerja lagi dengan dia.
Tapi lalu dia ngirim cheese cake in a cup, dan
gue teringat lagi betapa menyenangkannya makan-makan dan ngobrol bersama
dia. Lalu lupalah gue akan sumpah gue.
Seperti
natal kemarin.
Cheese cake darinya membuat hari ini gue
kembali galau bilang iya atau nggak. Apalagi dua teman persekutuan gue sudah
tercucuk hidung.
"Gue pengen ketemu filmmaker-filmmaker
baru," kata yang satu.
"Ilmu lo tuh harus dibagi," kata
yang lain, membuat gue tambah galau.
Ditambah setiap kali gue bikin film, dia
selalu membantu. Gue gak akan begini kalau bukan karena bantuan dia.
Tapi itu juga mungkin makanya dia sesuka hati.
Generosity is power.
Gue gak boleh begini terus. Waktunya grow up
dan berdiri sendiri.
"Sorry kali ini gue gak bisa ikutan. Mau
nyiapin film baru."
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar