Minggu, 10 Januari 2016

Grow Up

"Email ini saya kirimkan atas inisiatif saya sendiri mengingat jadwal workshop yang semakin dekat dan kesibukan mentor-mentor yang padat," kata koordinator project yang perasaan tahun lalu masih peserta.

Sudah dua bulanan sejak nama gue diumumkan  akan menjadi mentor di salah satu workshop film bikinan dia. Baru hari ini gue ditanya kesediaannya.

Profesionalisme memang bukan kebanggaan PH merangkap yayasan mereka. Setiap gue kerja dengan mereka, selalu saja diawali dengan makan-makan seru di salah satu tempat makan terenak di Jakarta yang kok dia tahu aja, lalu diakhiri dengan gue  bersumpah gak akan kerja lagi dengan dia.

Tapi lalu dia ngirim cheese cake in a cup, dan gue teringat lagi betapa menyenangkannya makan-makan dan ngobrol bersama dia. Lalu lupalah gue akan sumpah gue.

Seperti  natal kemarin.

Cheese cake darinya membuat hari ini gue kembali galau bilang iya atau nggak. Apalagi dua teman persekutuan gue sudah tercucuk hidung.

"Gue pengen ketemu filmmaker-filmmaker baru," kata yang satu.

"Ilmu lo tuh harus dibagi," kata yang lain, membuat gue tambah galau.

Ditambah setiap kali gue bikin film, dia selalu membantu. Gue gak akan begini kalau bukan karena bantuan dia.

Tapi itu juga mungkin makanya dia sesuka hati. Generosity is power.

Gue gak boleh begini terus. Waktunya grow up dan berdiri sendiri.

"Sorry kali ini gue gak bisa ikutan. Mau nyiapin film baru."


Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar