Minggu, 28 Maret 2010

Lebaran

Setelah puasa facebook sebulan penuh, hari ini hari kemenangan. Ternyata aku bisa hidup tanpa-mu, facebook sayang.

Di hari kemenangan ini, hikmahnya adalah gue berhasil nulis draf 2 Demi Ucok. Nulisnya sih cuma dua hari. Sisanya gue nonton DVD, 4 DVD sehari. Itu pun masih tersisa 120 film dari daftar top 250 IMDB yang belum gue tonton. Belum termasuk DVD hasil berburu di sekolah film gue, Kota Kembang, yang menumpuk tak terjamah dan terus bertambah despite my oath not to buy more before I finished all of them.

It gets me to think. There are too many movies already. I barely have time to watch all of them. Why bother to add another one, my own? Why do I make movies?

Then it suddenly hits me. Ya buat cari jodoh lahhhhh.

Ok. Good enough reason to make another one.

So nantikan yaaaaaa.

Demi Ucok.

Cause Butet is forbidden.

Senin, 08 Maret 2010

Cast vs Crew

Suatu hari seorang sutradara besar ulang tahun.

Para cast and crew penting membuat kejutan besar di tengah shooting.

Teman-temannya tertawa-tawa, potong kue tepat jam 12.

Lalu foto2 bahagia di atas panggung.

And I think to myself, " This is the kind of shooting I want to have."

Dari atas panggung, gue bisa melihat semua wajah extras dan kru kurang penting yang tidak diajak tertawa-tawa...

And I have a second thought.

Is this really the kind of shooting I want?

Mendengar

Bayangkan lo seorang pendeta. Atau ulama. Atau apa pun deh yang kerjaannya ngomong.

Kata-kata lo selalu didengar orang, haram dibantah karena suara lo dianggap mewakili suara Tuhan!

Dan sekarang lo dilatih seminggu untuk... mendengar.

Mendengar umat lo sendiri, yang bukan siapa-siapa, mengajari lo berbicara.

Ternyata narsisme bukan hanya penyakit umat. Gue jadi semakin yakin film gue Raja Kata emang tokohnya harus pendeta.

Amin.