Minggu, 10 Januari 2016

Jalan Papi

"Si Papi itu memang gak bisa diam. Sukanya jalan-jalan. Lagi rapat aja bisa itu dia jalan-jalan. Makanya mungkin dia gak pernah dikasih jabatan strategis dulu," kata Mak Gondut.

Gue melirik Papi yang duduk tak jauh di Sofa.

"Ah gak akan dengar dia. Pekak," kata Mak Gondut tidak memelankan suaranya.

"Kenapa Papi sukanya jalan-jalan?"

"Gak tahu. Memang udah dari dulu begitu. Mamaknya pun begitu," jawab Mak Gondut tak berusaha ingin tahu.

"Kenapa Papi suka jalan-jalan?" tanya gue pada Papi ketika Mak Gondut gak ada.

"Gak tahu."

"Dari kecil begitu?"

"Justru pas kecil di Medan disuruh jaga rumah terus. Setelah sekolah di Jawalah, jadi suka jalan-jalan ke mana-mana. Semua udah Papi jalani. Indonesia udah semua. Dunia udah."

"Papi gak pengen ke Afrika?"

"Ya kan udah Mesir. Anggap sajalah mewakili."

"Trus dari semua, yang papi paling ingat apa?"

Papi terdiam sebentar.

"Gak ada. Semua sama saja."

"Masa Jepang sama ama Amerika?"

"Ya sama... Begitulah semua."

"Jadi yang paling enak di mana?"

"Di Medan. Makananannya paling enak."

"Kan makanan Medan di Jakarta juga enak."


"Iya tapi tetap. Bahagianya beda."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar