Kamis, 21 Januari 2016

Doa Papi

"Eda, ada job lagi nih," whatsapp seorang produser.

"Bilang dulu sama client kau itu. Gue 32 tahun dan 97 kg," jawab gue galak.

"Hahaha yang ini udah pasti kok."

Karenanya, besok pagi gue akan kembali ke Jakarta. Papi toh sudah gak mencret-mencret lagi. Script gue hampir selesai. Mungkin gue ngerjain iklan ini pertanda mereka mau sponsorin film gue.

Amin.

Malam ini gue totok wajah aja biar Papi senang.

"Tadi Papi udah bilang ke si Om dari Irian itu. Udah Papi angkat-angkat bilang istrinya cocok kali main pilim, tapi kayanya gak tertarik dia bayarin pilim," kata Papi di sela-sela merem-merem dipijit kupingnya.

"Gapapa lah, Pi. Ntar Atid cari sponsor aja," jawab gue santai.

Film tentang revolusi sandang, pangan, papan yang dimulai emak-emak dari rumahnya sendiri... kayanya emang gak cucok kalau dibayari orang yang berbau-bau Freeport.

"Besok Atid ke Jakarta ya, Pi."

"Ya Papi doakanlah dari sini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar