Kamar gue jam 2 belum ready. Gue nunggu di kamar teman yang belum sampai Sukabumi.
Masuk ke kamar itu, gue sudah langsung merasa
bau-bau tak ramah. Kata mereka bau hantu. Kata gue, bau gak pernah ditinggali.
Gak kebayang si Cici MC akan nginap di sini.
Hotel ini memang hotel tua. Konon paling hits
di jaman Soekarno.
Baru beberapa jam gue sudah gak betah. Bukan
karena hantu. Tapi karena lacinya ada kue berjamur, kasurnya bau, dan kamar
mandinya gak bersih.
Gue dkk langsung kabur ke salah satu restoran
di hotel yang lebih terasa hotel berharga empat ratus ribu.
Gak pengen cepat-cepat balik ke sana. Malah
bikin-bikin video hantu buat menyambut Cici MC yang masih di perjalanan.
"Selamat datang di Selabintana...,"
kata Atid versi Ratu Adil dengan mata berkedip seram dan bibir bergerak ala
Chucky.
Ngeriiii.
Kami pun tertawa-tawa.
Di perjalanan pulang, ketemu mobil si Cici MC
di depan hotel dalam perjalanan pindah ke hotel lain.
"Kalian sih bikin video begitu,"
kata mempelai wanita yang meng-host kami.
Udah stress memikirkan kawinan besok,
tambah stres melihat MC-nya kabur.
"Sori ya. Tadinya cuma lucu-lucuan,"
kata gue.
Tapi tetap terkikik dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar