"Jadi premis lo tahun ini apa?"
tanyanya setelah nasi timbelnya habis.
Gue mengunyah kangkung empat puluh ribu gue
sambil berpikir.
"Be still."
"Kenapa be stilll?" tanyanya sewot
mengingat menurut dia gue terlalu sering di rumah.
"Karena tahun ini gue banyak mencoba
jalan memutar. Padahal gue tahu harusnya jalan lurus."
"Oh... jadi tahun depan lo bakal bikin
film banyak dong ya?"
Gue mengangguk.
"Lo?" gue balas bertanya.
"There is a price for commitment,"
katanya sambil menyulut rokok.
"Lo?" tanya gue kepada teman lain
yang dari tadi diam saja.
"Gue mau jawab 'There is a reason for
everything', tapi udah diambil Miss Colombia."
"Jadi apa dong?"
Dia diam.
"Gue gak tahu. Tahun ini gue gak
produktif."
"Gak harus produktif lah. It can be a
reflective year... a love year... what was your year?"
Dia tetap diam, tidak menjawab.
Gue tidak memaksa, lanjut menghabiskan
kangkung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar