Sabtu, 30 April 2011

Sehari Bersama Tante

"Nanti malem kita ke perbatasan yuk. Kita tidur di mobil aja. Besok kan pesawatnya baru jam 6 pagi," kata Tante begitu sampai Kalimantan, lupa kemaren baru tidur subuh.

Ternyata 12 jam bolak-balik.

"Kita ke rumah sakit pedalaman yang kata lo aja yuk. Cuma 8 jam kan? Pulang seminar jam 4an kita langsung cabut aja," kata Tante lupa besok masih ada penutupan festival yang harus dihadiri.

Ternyata masih jauh dari Jalan Lintas Negara. Bisa-bisa ketinggalan pesawat ke Jakarta. Si Bungsu bisa ngambek kalau Tante nggak sampai Jakarta jam 9 buat nonton dia berperan jadi Gunung Meletus di drama sekolahnya.

"Kalau gitu, nanti malam kita naek perahu aja di Sungai Kapuas," kata Tante tak rela menghabiskan kali pertamanya di Pontianak di kamar hotel.

Siang ini, makan bak mie kepiting dulu deh.

Babi?

Ya gak papa lagi musafir.

Juara!

Dilanjutkan bla bla bla workshop, jam 5 Tante udah langsung lincah melewati mahasiswa-mahasiswa yang minta diladenin satu-satu. Malah gue yang terjebak, nyangkut.

Buru-buru ke Kapuas, sebelum magic hour.

Gue langsung euphoria dengan eksotisme Kapuas. Nggak mau ketinggalan moment, semua ibu-ibu mandi di sungai coklat direkam sempurna.

Tante nongkrong di warung, ketawa-ketawa dengan warga.

Ternyata tempat ini namanya Banjar.

Setelah matahari tak lagi meminjamkan cahayanya ke 7D aye, baru kita menghampiri perahu sup ikan asam pedas.

Juara!

Sampai lupa kalau di Sungai inilah Kuntilanak pertama kali muncul. Dan kami tak punya meriam untuk mengusir. Mungkin doi tadi muncul, tapi pergi lagi karena gak dipeduliin. Lebih peduli asam pedas.

Dilanjutkan Pisang!

Apa daya diborong abis rombongan mentri yang nginep di kamar sebelah.

Ya sudah chai kue saja. Isinya bengkoang, kucai, ketela, dan kacang. Dikukus, bebas babi. Natalie Portman pasti suka.

Dibuat fresh on the spot, hanya 800 rupiah saja.

Juara!

Mampir di bingke. Ada susu, pandan, keju, pisang... hanya sepuluh ribu saja.

Juara!

Bubur pedas belum.

Malem, gosip Negara Islam Indonesia sambil makan teh panas dan bingke.

Dan beratnya tetap 52.

Boring Silence

You and I, it was never boring.
You and I, it was always exciting.
You and I, we were always talking and talking and laughing.
You and I, we share some of life's blessed moment.

You and I, we were never boring.
You and I, we never knew we need a holiday
You and I, never knew far away from each other
After being together for too long

You and I, maybe that's why it will never be You and I.

We never get through the boring silence
And still together the next day

I wish you someone you can share the silence with
While I am waiting silently for mine

Protes

Minggu Paskah tiba. Seekor Katolik taat pun tiba di rumah.

Taat?

Setidaknya dulu. Dulu dia taat bergereja, sebelum disuruh misa menghadap layar proyektor. Di dusunnya di Bengkulu, dia selalu misa menghadap altar. Kalau mau ngadap layar, mending di rumah aja.

Katolik taat gak gereja lagi.

Tapi kali ini Katolik taat pengen misa, menyeret seorang Protestan keluar dari kubangannya yang nyaman.

Kamis malam, misa.

Tengah malam, tuguran.

Jumat pagi, jalan salib.

Jumat jam 3, misa.

Sabtu malam, Misa.

Minggu pagi, Misa.

Si Protestan baru mengerti kenapa Martin Luther bikin agama baru. Cape misa melulu.

"Revolusi pertama Luther tuh nerjemahin Alkitab," kata Sally Anomsari setelah nonton Christianity Something di TV.

Biar semua baca alkitab.

Protestan melihat kanan kiri wajah-wajah Katolik taat mengikuti misa. Tak ada yang beralkitab.

Pantesan Protestan protes mulu. Siapa suruh disuruh baca Alkitab. Pendalaman Alkitab di HKBP selalu diramaikan Batak-Batak antusias memperdebatkan firman.

Kalau bakti sosial dan kunjungan orang sakit?

Singgg....

"Bakti sosial yuk," kata si katolik tiba-tiba taat.

Rame.

www.resignclub.com

Welcome to Lucky Kuswandi’s website, where you can find the information and the latest news, press coverages, updates and screenings of Lucky Kuswandi’s films.

Lucky Kuswandi punya website. Berisi updates film-film Lucky Kuswandi yang diputar berkeliling festival di seluruh dunia.

Ngik.

Sammaria gak mau kalah. Daftar festival doi boleh jauh lebih panjang, tapi gue harus lebih cakap berteknologi.

Akhirnya www.resignclub.com diakuisisi jadi milik Sammaria Simanjuntak.

Welcome to my website. You can get updates on the movies I did after I resigned.

Publish site.

Lho kok gak bisa?

Directory / path ini apa?

Masa cong gaptek aja bisa bikin website, gue nggak? Huaaaaaaaa!

Tanya Google, tetap gaptek.

Terpaksa mendatangkan bantuan sarjana IT dari Karawaci. Website www.resignclub.com pun sudah bisa diakses, menyelamatkan muka Sammaria dari praduga gaptek.

Click click...

Lho kok nyambungnya ke FB Lucky Kuswandi? Akibat copy paste dari website Lucky tanpa ganti hyperlink.

Hyperlink itu apaaaa?

Huaaaaaa.

PT Bertiga

Lelah menjadi sutradara tanpa hak cipta. Kita gak bisa begini terus.

Hari ini gue memutuskan membuat PT setelah seorang notaris Cianjur membuka mataku betapa pentingnya berbadan hukum.

Agar tanggung jawab tidak berentet.

Agar gue bisa punya kartu nama 'I'm CEO bitch!'

No. Salah satu alasan gue resign adalah males punya kartu nama yang gak pernah habis dibagi-bagi sekampung. I wanna live name card free.

Tapi kan susah ngubungin lu!

Asisten gue aja yang punya kartu nama.

'I'm assistant CEO bitch!'

Yeah, baby!

Tapi PT harus berdua. Dan ternyata di mata hukum, badanku tidak dihitung dua. Berbeda dengan mata abang-abang Caheum-Ledeng.

"Orang ke duanya saudara aja," saran Notaris Cianjur di sela-sela deras hujan menghantam atap.

Mama Singa bentar lagi berhenti kerja karena kantornya dijual ke Bank Permata. Apa dia saja kujadikan komisaris utama?

"Kalau formalitas aja sih gak apa-apa," kata Mama Singa pura-pura gak mau, tapi gue bisa membaca kilat-kilat menyalahgunakan kekuasaaan di matanya. Komisaris utama punya kuasa untuk ikut serta memasukkan diri semenit dua menit di film kita.

"Jadi tukang pulsa juga mau," katanya.

Bahaya.

Lebih baik bertiga.

Sharondeng pun diajak jadi komisaris. Mama Singa turun pangkat jadi direktur.

Tinggal nyari nama.

"Semut merah!"

Gue melirik komisaris utama yang mengumandangkan Obbie Mesakh. Reject!

Satu kata?

"Boleh juga tuh," kata si Notaris Cianjur. Dengan komposisi 3 boru Juntak mengisi direksi-direksian, nama ini terlalu imposibel untk dicapai.

Reject.

Samaria?

Yahudi bener.

PT Romahamu?

Basa batak tapi agak-agak mirip jepang. Bagus tuh! Itu aja.

Udah ada yang make.

Manokata? dari Manondang dan Katarina, kedua orang tua pendiri PT. Biar kaya Miramax.

"Kaya Manohara," kata Katarina.

Amanami?

"Kaya Tsunami."

Resign Club?

Gak boleh bahasa Inggris.

Apa ya nama yang menggambarkan gue banget? Yang filosofis, tapi gak filosofis.

PT Gemilang Cerah Abadi.

Huek!

Mending gue tidur dulu, meringkuk di balik selimut hijauku, menanti wahyu.

Zzzzz... enaknya jadi kepompong.

Kepompong gendut.

PT Kepompong Gendut.

PT Kepompong Gendut?

Katarina tak menolak. Diam saja, jangan sampai tertawa.

I thank You that you have hidden these things from the wise and understanding and revealed them to little children.


PT Kepompong Gendut =D

DIY Generation

"Life Is like sex, if you wanna have it good you gotta do it yourself," kata dia setelah mencicipi berbagai wanita dan pria yang tetap tidak juga memuaskannya. Ternyata tangan kanannya is her best partner.

I don't know about sex, but it sounds true for moviemaking.

Film is like life, if you wanna have it good you gotta do it yourself.

Karenanya hari ini gue memutuskan untuk mengerjakan film ini tanpa produser.

Hukum?

Cari duit?

Cari kru?

Bring it on!

Tanpa produser. Tanpa pacar.

Ada Sharondeng yang bantuin bikin PT.

Ada Nyatnyet yang ngenter2in nyari karpet.

Ada Cina Coon buat ngeladenin massa.

Ada guling buat nangis-nangis.

Tinggal tempat buat dicium dan dipeluk. Apa pinjem pacar Cina Coon aja?

Well, maybe I have to do it myself.

Good.

Cast Demi Ucok

I found my own Sandra Bullock. She has the comedic quality of Miss Congeniality with a beter body.

Like me.

"Gue nggak ngerti script-nya," dia meraung-raung setelah membaca script draft hampir akhir yang dipenuhi Bahasa Inggris.

World Peace.

"Gue harus potong rambut kaya lo gak?" tanyanya lagi.

"Karakter utama Demi Ucok itu bukan gue," jawab gue galak, berusaha bersembunyi di balik karakter Gloria Sinaga yang akan diperankannya.

"Gue kemaren mimpi dimarah-marahin ama lo," katanya takut-takut.

"Makanya jangan potong rambut, biar lebih gampang gue jambak-jambak."

Ngik.

Dia pun belajar Bahasa Inggris demi mengurangi kemungkinan terburuk: rambut rontok akibat sering dijambak sutradara.

Andai saja dia tahu, the worst part of making Demi Ucok is not kepala pitak-pitak. Kalau saja dia tahu siapa lawan mainnya, tentunya sutradara akan terlihat seperti banteng imut.

The one and only mak-mak rese in town.

World Peace.

Ngendus-Ngendus

Sniff sniff...

This is how I decide anything. Nyari kerja, ntyari pacar, ntyari rumah, nyari partner... If they smell like home, they are my right path.

Tapi setelah berkali-kali mengendus dan berakhir dengan perpisahan, gue mulai meragukan penciuman gue.

If they smell like home, are they really home?

She smells like home, tapi ternyata bikin sinetron.

She smells like home, tapi ternyata tak punya waktu untukku.

She smells like home, tapi ternyata tak juga bales email.

What about him? He starts his day saying grace and end it listening to joy. What is mnore home than him?

Is he really home? Or am I selling myself to the easiest path available?

"Dia kok kayanya agresif dan ambisius banget," kata seorang teman meragukan penciuman gue.

Mungkin gue harus lebih banyak mendengar daripada mengendus...

Sniff sniff... om, are you my home?

Tiba-tiba bun wijen restoran doi nan halal datang.

Sniff sniff...

Home =D

Pine & Pide

Gue punya dua anak. Yang satu: Sola Videa. Yang laen: Divine Dinatali.

Yang satu arsitek. Yang satu musisi.

Yang satu buat cuci piring. Yang satu buat cuci baju.

"Jadi yang mana yang duluan?" tanya Chica.

Di dalam adat Batak, nama anak pertama begitu penting karena nama gue akan berubah menjadi 'Mak + nama anak pertama' .

Misal:

Mamanya Sigit - Mak Sigit

Mamanya Deden - Mak Deden

Mak Gondut mamanya...? Exactly.

Mak Lampir mamanya... oh doi bukan batak, jadi gak valid.

Jadi, yang mana duluan ya? Vine atau Vide?

"Cepatlah kau tentukan. Biar tau kita kau jadi Mak Pine atau Mak Pide," kata anak Mak Gondut.

There goes my divine sunshine. Berubah jadi Pine dan Pide. Mau nama anak lo sebagus apapun, pasti BatakBtak itu menemukan celah untuk membuat nama lo tak lagi bercahaya.

Jadi mana yang lebih mending? Pine atau Pide?

Oekkkk!

Boni nangis, membawa gue kembali ke bumi.

Dini menyususi Boni. Belum lima menit, Boni pipis. Dua menit, eek. Ganti popok lagi.

Temporary silence...

Nyusu lagi. Dini membuka BH. Bayi di kanan, pompa di kiri.

Apa anak satu aja ya?

Bisalah ntar januari arsitek, februari musisi. Pagi cuci baju, siang cuci piring.

The question remains.

Pine atau Pide? That's the question.

Senin, 25 April 2011

Yoke




Marilah kepadaku yang lelah dan berbeban berat.

Dari sekian banyaknya ayat di Alkitab, kalimat ini menghiasi arch katedral, dibaca oleh semua Katolik taat dan Katolik dadakan di musim Paskah.

Come to me, all you who labor and heavy laden, and I will give you rest.

Dari sekian banyaknya ayat di Alkitab, kalimat ini mengawali hari gue.

Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and lowly in heart, and you will find rest for your souls.

Yoke?

Apa sih yoke?

Yoke (n) : a wooden bar or frame by which two draft animals (as oxen) are joined at the heads or necks for working together

Kalau berdua, lebih ringan.

Yoke (n) : an arched device formerly laid on the neck of a defeated person.

Karena berdua butuh kerendahan hati.

Yoke (n) : a frame fitted to a person's shoulders to carry a load in two equal portions

Karena berdua harus berbagi.

Yoke (plural) : two animals yoked or worked together

Mungkin benar berdua lebih baik.

a (1) : an oppressive agency (2) : servitude, bondage
b : tie, link; especially : marriage


Hueh? Mendingan sendiri deh.

For my yoke is easy and my burden is light.

Berdua lebih baik.

Rabu, 20 April 2011

Me Advocate

remuneration...

interpreted in accordance with the Company’s standard provisions ...

Schedule of producer's services...

sole and exclusive services ...

copyright material and underlying rights...

timely delivery ...

releases assignments and/or licences ...

cross plots schedules draft budgets and production schedules for the Film...

monthly financial statements ...

full accurate and proper records and books of account ...

evidencing all receipts expenses charges and taxes incurred...

by the solicitors representing the Company in respect of the Film ...

to the conduct of any claim...

no failure or delay on the part of any of the parties...

Amen !

Selasa, 19 April 2011

Aku Adalah Arsitek

"IP gue 3.5 lhooooo," kata gue tanpa ditanya. Berusaha mengais-ngais kejayaan masa lalu yang sekarang tak berguna.

"TA gue TA terbaik lhooooo."

Masih tetep gak ada yang nanya. Gue mencari-cari majalah Indonesia Design yang memuat TA gue. Gak nemu.

Kuliah empat tahun bla bla bla tak berguna. Sekarang gak ada yang nanya.

Kecuali untuk bikin space kantor baru. Rumah Mak Gondut gue potong, gue pake jadi kantor setelah mencari-cari kontrakan gak ada yang seeklektik rumah doi.

"Mau pake kayu apa neng?"

Gue bengong. Prefabricated panel gak ada ya?

"Reng-nya mau yang berapa , neng?"

Gue gak ngerti.

Ternyata bangun rumah masih butuh kayu.

Kayu peti kemas, 60 ribu seikat. Kaso 35 ribu. Paku 20 ribu.

Ih , si eneng ieu ngakuna mah lulusan arsitek.

IP 3.5?

Mungkin lebih baik gak ada yang tahu. Demi Tuhan, bangsa, dan almamater.

Merantau

Dear Sammaria,

Saya sudah melakukan up-date Sales Report cin(T)a sampai tanggal 31 Maret 2011.

Sold Copy :
DVD : 3.523 copies (released 9 April 2010)
VCD : 4.374 copies (released 9 April 2010)


Dengan hasil tersebut, MERANTAU telah mencapai 90.02% dari target MG.
Untuk mencapai 100% MG, harus terjual 400 DVD dan 470 VCD lagi.
Setelah itu, Merantau Film berhak menerima Royalty Tambahan dari tiap copy yang terjual.

Terima kasih atas kepercayaan dan kerja-sama yang baik selama ini.




Dan 'Merantau Film' pun tersenyum manis, menanti hari-hari bisa membuat film pake adegan tonjok-tonjokan.

Tapi bagaimana mungkin? Setahun aja baru kejual 8000 keping. Sekeping cuma dapet 5000-7500.

'Merantau Film' harus memikirkan cara agar kru kaya raya dan sejahtera.

Demi loncat-loncatan.

Minggu, 17 April 2011

friend request

Horaz Bu :) thx y sdh d confirm;) Btw, ibu Sutradara y? Hemmm, blh donk call aQ klw Lg bth Talent da2kan pas Shooting:) Kbetulan aQ menekuni Entertainment nie Bu, he2x... Gbu:)

Masuk TV 5 menit doang, inbox gue dipenuhi message-message dan friend request dari orang tak dikenal dan semuanya bermarga. Semuanya kekurangan abjad. Dan semuanya dipenuhi : dan )

Senangnya banyak teman baru, tapi...

Scroll... scroll...

Adakah yang berdada bidang dan bukan Simanjuntak?

Kok aku tdk diundang nnt film dok mu, Bu?! Sdih deh.


Ini siapa ya?

Scroll... scroll...

Berdada bidang dan bukan Simanjuntak...

Ahaaa ;D

Tapi masih punya emak.

Damn.

Satu aja susah, apalagi dua.

Mak Gondut Ulang Tahun

Hanya hari ini, Chica rela menemani nonton Anang Syahrini.

Ashanti!

Hanya hari ini, Deden rela keluar dari kubangannya, mandi, dan ikutan lunch sekeluarga.

Hanya hari ini, Bang Gigit senyum-senyum dan iya-iya dengerin Mak Gondut gosip.

Eh, tiap hari ding.

Hanya hari ini, Papi nemenin Mak Gondut ke acara jualan berbulu gathering dengan bintang tamu something Kasali.

Gue... hari ini gue ngasih apa ya? Maybe my love and care.

"Mami kan ulang tahun? Ngapain sih nonton ginian? Gak penting."

"Apa gak penting ? Emang kau mau ngajarin mami kaya gini-gini?"

Demi hari ini, gue duduk manis di food court, nungguin chica dan Mak Gondut nonton Anang dan Syahrini.

Ashanti!

Yang gue lakukan hanya beliin buku, dan Mak Gondut males baca buku walaupun kamarnya penuh buku. Cuma jadi teman kristal bohemia dan foto-foto turis menghiasai kamar.

Gue diam.

Love and care. Love and care.

Malamnya nemenin Mak Gondut ke acara kawinan.

"Ambil dua lah... biar dapat kita TV."

Mak Gondut resxah gelisah di antrian, nyuruh gue ngambil 2 kupon thank you gift setelah mendengar pesta adat seminggu kemaren bertabur lucky draw puluhan TV dan HP.

Gue diem, pura-pura gak denger. Di sebelah ada Bertrand senyum-senyum.

Love and care. Love and care.

"Ah cepat ajalah kita di sini," kata Mak Gondut resah gelisah setelah antrian masih ular naga panjangnya setelah setengah jam. Jero wacik yang baru datang langsung dipersilahkan Choki Sitohang untuk salaman.

Love and care. Love and care.

Abis salaman, Mak Gondut berkeliling mengambil mie medan, sup iga sapi, chicken felonnnn something, mouse ijo, mouse kuning, dkk...

"Mami bukannya kolesterol?"

"Ini terakhir," kata Mak Gondut menyeruput escargot.

"Kita gak jadi pulang?"

"Lima menit lagi," kata Mak Gondut. Mak gondut mau dengerin Ruth Sahanaya.

Abis Uthe, Delon.

Abis Delon, another mie medan.

Sejam kemudian, mak gondut baru pulang. Tanpa TV dan tanpa HP, hanya dua gelas kristal.

Love and care. Love and care.

I guess not this year.

Selamat ulang tahun, Mak Gondut.

Jumat, 15 April 2011

alike



look inside
you and I alike

flesh and blood
fear and love
you and I alike

fame and fortune
you and I like

why it's you I dislike
when you and I alike

Your five minutes of fame
Our five minutes of fame
is up.

Boni Baru



Telah lahir dengan sehat anak pertama kami pada 14 April 2011 pk 11.40 di RS Hermina Pasteur. Semoga kelahirannya menjadi berkah untuk semesta. - Soniboni dan Diniboni





Anggota terbaru the Boni's. Mallika Asha Avani.

Macica acha apa cyiiih?

Cocokan Boniboni.

Sekarang masih rewel, biarin dululah dirawat emaknya. Ntar dua tahun lagi, baru gue didik.

Welcome to the club, Boniboni. Ayo kita berkahi semesta.

Bukaan Dua

SMS gue: Gmn Boni? udah ada tanda-tanda brojol?

Dini bales: Belummmmm...

Dua hari kemudian.

SMS gue: Dini kapan brojol? Kalo gue videoin boleh gak din? Jadinya boni lahir abadi di perfilman indonesia?

Dini bales: Bentar lagi tid... Gue udah bukaan 2 nih tp msh d rmh. Tar kl mulesnya udah intens br ke hermina. Waks pas lahirannya? Malu ah... privat tid. Kecuali pas ud sesi lahirannya. Atau si Dina aja ntar.. mgkn dia lbh berani dr gue.

Hmmm sayang banget si Dini gak mau difilmin.

Padahal gue udah membayangkan opening film Demi Ucok berisi interview "kenapa kita harus kawin?"

Salah satunya Dini lagi ngeden teriak-teriak. Soniboni dicubitin di sampingnya, panik.

"Biar ada yang lo tonjok-tonjokin pas ngelahirin," kata Dini histeris sambil nojokin Soniboni, gak rela kesakitan sendiri.

Oekkkkkkkk!

Brojol deh tuh si Boni.

Ah payah nih Dini. Masa gitu aja gak berani?

Apa Dina aja ya? Mungkin dia lebih berani.

TApi Dina masih lama. Dini kan udah bukaan dua.

Hueh?

Bukaan dua?

Gue membaca SMS lagi.

Bukaaan duaaaaaaaaaaa!!!

Dini bukaan duaaaaaaaaaaaaaaaaaa!

Hfff... Hfff.... Hfff....

Gue langsung terduduk lemas. Aduh. Gue perlu ke sana gak ya?

Ahhh gue gak berani.

Untung gue di Jakarta, jadi ada alasan biar gue gak perlu liat.

Sepertinya perfilman Indonesia harus bangkit tanpa footage Boni datang.

www.touscoprod.com

500.000 euro, 9 months, and 15 crew.

Itulah modal awal www.touscoprod.com, situs crowdfunding khusus film yang sudah berhasil mendanai 17 film panjang di Perancis yang dalam dua tahun berhasil mengumpulkan 600 ribu euro bla bla bla bla...

500.000 euro.

Anything after 500.000 euro gak lagi masuk ke otak gue.

5 M.

Untuk bikin website pengumpul uang, kita perlu uang 5M.

You need money to make money.

Gue mengangkat tangan, berharap salah denger.

"How much do you need for the first stage of the website," tanya gue.

"500 thousand euros" jawabnya dalam bahasa Inggris sejelas mungkin. Kesal ditanya hal yang sam adua kali.

"I mean for the early stage. The initial budget you need to start the website."

"500 thousand euros."

Gue dkk mengira kita bisa bikin sejenis website dia dengan bermodal 5 juta seorang.

Gue melihat sekeliling. Wajah-wajah yang berharap situs crowdfunding bisa mendanai film mereka.

Bisakah kita bikin website crowdfunding dengan 20 juta?

Bring it on, Babe!

Mercy

Mereka diberi tiang awan dan tiang api. Mereka diberi manna dan daging. Mereka diberi tanah perjanjian sampai mati.

Tapi mereka ngomel minta bawang.

Dia gak mau ngomel hanya gara-gara bawang. Dia memilih menikmati berkat, bersyukur, dan nggak menyesali gak punya anak. Lebih baik dia berkeliling Jakarta mengunjungi saudara-saudara yang sakit dan berbagi telinga dengan siapapun yang ingin didengar.

Sambil menanti keajaiban. Punya anak.

"Miracle is my middle name," katanya.

Gue berpikir sejenak.

"Bukannya nama abang Mercy?"

Dasar sutradara tak berbudaya. Namanya juga menanti keajaiban.

Tapi Mercy lebih ajaib!

Belas kasihan.

Only by mercy, He will give us all the glory we need.

Which is none.

No glory.

Dia kembali berkeliling Jakarta, menyebar mercy, walau tanpa glory. Dengan suka cita.

He wants mercy, not sacrifice.

Dan miracle pun tak penting lagi.

Kedai Kopi Deden

Deden mau bikin kedai kopi. Papi pusing.

Jauh-jauh sekolah ke Amerika, pulang-pulang mau jualan kopi?

Sebagai ketua Resign Club sampai 4 periode mendatang, gue membela kedai kopi.

"Kan lagi musim, Pi..."

"Saya juga dulu jurusan Teknik Industri, om," kata si asisten bos besar yang sekarang bisnis restoran.

Papi tenggelam di kursi, tidak lagi memperhatikan presentasi anak bungsunya yang sedang merayu takdir film ke dua. Pikirannya melayang ke anaknya yang lain.

Warung kopi???

Padahal kedai kopi Deden sudah dinanti banyak costumer setia: keluarga besar mafia wars, businessman muda tak berdasi, dan ABG sakaw wi-fi.

What is a better blessing than knowing what you wanna do in life?

Papi tetap tenggelam.

Jadi ingat ketika gue pertama kali bilang ke Papi, gue mau resign. Papi gak bilang apa-apa, tapi mukanya cukup mengatakan betapa khawatirnya papi. Papi tak tega membayangkan tahun-tahun ke depan, anaknya akan dipenuhi tangisan dan kesusahan.

Tahun-tahun ke depan, anaknya dipenuhi tangisan dan kesusahan.

Best years in my life.

Minggu, 10 April 2011

Sepadan




Cica dan Igit mencintai (G), dan (G) mencintai Cica dan Igit. Tapi Cica dan Igit gak bisa saling mencintai karena Mak Gondut menghalangi.

Bahkan (G) pun dikutip demi memperkuat pelarangan.

Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

"Yang sepadan!!!" sabda Mak Gondut menyadur bebas ayat-ayat sakti yang mengharamkan pasangan beda ukuran. Masa suaminya lebih kecil?

But God is a matchmaker.

The best mak comblang in town.

Dikirimlah Manohara ke dunia melalui gelombang SCTV untuk memberi Mak Gondut wahyu. Mak Gondut nangis-nangis melihat sinetron Manohara disiksa akibat dijodohin. Dia takut anaknya nanti juga disiksa Pangeran Kelantan.

ci(G)it pun berpesta.

Tentunya asal Igit membayar sinamot 155 juta sebagai kompensasi tinggi badan demi membuat Cica jadi Batak termahal sebandung raya.

Bang Gigit berusaha sekuat tenaga agar sepadan dengan Chica. Setelah menikah, perut Bang Gigit semakin sepadan. Tapi ternyata kemajuan Chica lebih pesat. Semakin hari Chica semakin lebar dan semakin sulit disepadankan.

Padahal Bang Gigit sudah naek pangkat menjadi Senior Relationship Manager, tiap weekdays diundang makan klien dan tiap weekend dipalak makan adik ipar. Tapi berat badannya tetap tidak juga mengimbangi Chica.

Mungkin Bang Gigit harus pindah ke Citibank, biar dadanya agak gedean.

Tetep. Mama Singa tetap tak tersepadankan.

Terpaksa Mama Singa yang harus dikurangi berat badan.

Mama Singa sekarang fitness tiga kali seminggu, lima ratus ribu sebulan. Trainer pribadi hampir menyerah begitu melihat biseps Mama Singa yang dalam 3 bulan harus di-alicia keys-kan.

"Bisa," katanya.

Asal Mama Singa rajin olahraga dan gak makan gorengan.

Pulang fitness, Mama Singa sudah sibuk di dapur. Menggoreng Pempek Andi yang baru datang dari Palembang.

Mama Singa semakin lebar.

Untung Bang Gigit kecil mungil. Jadi gak perlu melebarkan kasur.

Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

God is a matchmaker.

Jumat, 08 April 2011

kickstarter

Bess Rogers creates a music video for a hidden track off her debut that is “… actually backwards, but if you reverse it, it’s a sexy song about butts called ‘Touch My Booty!’”

Bess Rogers? I don't know you, but I love you!

Gue menjelajahi www.kickstarter.com, mengagumi mata berseri-seri manusia-manusia di balik proyek-proyek usil yang minta duit dari kita melalui situs ini.

Film. Musik. Video game. Pendingin kopi...

Oh I'd love to meet them all.

"Kenapa sih dia sukanya bikin film yang pindah agama mulu?" tiba-tiba sms salah satu temen, membawa gue kembali ke Indonesia.

Ngik. Bagus dong pindah agama. Asal bikin lebih baik ama orang lain. Jangan jadi merasa lebih baik dari orang lain.

Klik. Klik.

Penasaran. Kickstarter.com berubah menjadi Uncle Google. Baru launching kemaren, hasil searchnya udah 133.000

Agama memang selalu menuai kontroversi. Dari Monty Python, Passion Of Christ, cin(T)a...

cin(T)a nggak sih. Yang bikinnya gak tenar. Hasil searchnya cuma 8750.

Berbagai komentar seram dan kasar pun mewarnai layar komputer gue. Semuanya dari mereka yang mengaku para pengikut Tuhan.

Gue jadi bertanya-tanya , adakah mahkluk di luar sana yang lebih terbelakang dari manusia? Atau manusia emang udah paling barbar dan primitif di lingkungan jagat raya ini?

Sejak agama-agama berubah menjadi travel agent ke surga, urusan pindah agama jadi sensi. Sekalipun buat mereka yang sehari-hari tak terlihat beragama.

Untung Tuhannya maha pemaaf dan maha penyanyang. Gak kaya pengikut-Nya. Galak-galak.

Hoahmmmm...

Klik. Klik.

Mataku kembali diberi nutrisi bergizi dari www.kickstarter.com

Friedrich Kirschner bikin Moviesandbox, sebuah open-source 3D animation tool. 3D gampang dan Gratis booo... gratis! Jadi pengen bikin film animasi.

Jonathan Mann sejak 1 Januari 2009 udah bikin lagu sehari satu. Mak! Gue bikin tulisan sehari satu aja suseeee...

The Husky Jackal Theater Company bikin teater yang menyatukan shakespeare dan Terminator 2!!!

Ternyata banyak sekali hal menarik di dunia ini selain jadi travel agent.

Kamis, 07 April 2011

Love Or Fear

I listen as my day unfolds. Mencoba berlari another 4 keliling. I thought after 2 months lari pagi, it would be easier.

I challenge what the future holds. Menikmati suara burung dan matahari pagi. Sambil satu langkah kecil at a time.

I try to keep my head up to the sky. Sinar dari balik jejaring siluet yang sepertinya dahan. Atau sel jantungku?

Lovers, they may cause me tears. Menjelang keliling ke tiga, the toughest one. Ayo, biar dahan-dahan dada ini dilewati matahari.

Go ahead release my fears.

Apa gue jalan dulu satu keliling ya?

Stand up and be counted. I am not ashamed to cry.

I gotta be bad, I gotta be bold, I gotta be wiser, I gotta be hard

Not too hard.

I gotta be tough, I gotta be stronger, I gotta be cool, I gotta be calm, I gotta stay together...

Satu keliling lagi.

I herald what my mother said.

Kadang-kadang.

I read the book my father read.

Hari ini buku itu bercerita tentang seorang pria flamboyan yang mengusir setan dari dua warga desa yang selalu menyulitkan warga lainnya.

Go!

Setan pindah ke babi. Babi-babi kesurupan nyemplung ke laut. Desa menjadi aman sentosa.

Warga desa malah ngambek. Hartanya nyemplung ke laut.

I try to solve the puzzles in my own sweet time. Kenapa mereka lebih cinta babi?

Some may have more cash than me. Padahal kan hidup mereka jadi damai tanpa arwah-arwah pengganggu.

Others take a different view. Mungkin memang babi lebih berharga dari manusia.

My oh my heh, hey

Nguik.

Kok gak nyampe-nyampe juga? Hffff....

I don't ask no questions, it goes on without me. Apa tiga keliling aja ya?

Leaving me behind if I can't stand the pace. Jalan dulu sekeliling, ntar lari lagi.

The world keeps on spinning. I can't stop it, if I try to.

Jantungku, are you OK? Can't we stand another round?

This time it's danger staring me in the face.

Fhhhhh... Gak kuat lagi ...

I listen as my day unfolds

Jantungku, I love you. I want you to be healthy. Tapi aku takut kamu berhenti.

Go ahead release my fears.

I gotta be bad, I gotta be bold, I gotta be wiser, I gotta be hard, I gotta be tough, I gotta be stronger, I gotta be cool, I gotta be calm, I gotta stay together...

Empat keliling!

All I know, love will save the day.

Rabu, 06 April 2011

Mencari Mami

Dicari: Mak-mak gondut yang kepo, suka ngendus-ngendus urusan publik, mukanya gak galak, malah agak-agak minta dikasihani, umur mid 50's tapi bergaya 20's, bermotif maung-maung dan zebra-zebra, terancam kebotakan dini, gemar poco-poco...

Tapi bukan emak gue!

"Kalau Mami yang maen pilim kau, mami siap deh komit 100 persen," katanya menambahkan. Dari muda Mak Gondut pengen jadi artis, tapi gak boleh ama Opung.

"Dang maradat," kata Opung.

Setelah mamaknya rest in peace, bisakah Mak Gondut memerankan seorang mak-mak Batak yang pengen jadi artis tapi malah milih kawin?

Bisa.

Asal sutradaranya diganti. Bisa-bisa filmnya gak jadi-jadi.

Kalau Mak Gondut yang maen, sebenarnya mengurangi satu PR mencari rumah. Gak perlu pusing nyari rumah eklektik mengikuti selera musiman pemiliknya, a.k.a rumah gua.

Gue bisa konsentrasi nyari setting untuk mall, penjara, rumah sakit, lapak DVD bajakan, tempat premiere film, kosan di gang, universitas, kantor partai politik, kantor PH di Singapura...

Monyet! Ini yang bikin script gak mikir apa? Ngakunya indie, tapi lokasinya banyak banget. Mahal-mahal pula.

Sepertinya shooting Demi Ucok akan menjadi 3 minggu full of shooting curi-curi di berbagai lokasi ogah bayar. Thanks to 7D yang membuat shooting terlihat foto-foto biasa.

Yang jadi A Cun, Sunny Soon aja.

Niki... Jihan aja deh. Tapi kan doi gak Batak? Ah bisalah. Bilang aja campuran. Muka doi juga udah gajebo, mudblood berbagai benua.

Patra Aditia... aduh si Patra Aditia gue jadiin apa ya? Dia dan sindikat 'scene di cut'-nya bisa-bisa memboikot shooting kalau karakternya diapus lagi. Jadiin mas-mas salon ajalah.

Mbak. Lebih seru.

Mak Gondut... yang jadi Mak Gondut...

Ihhh... masa emak sendiri?

Yasmin Ahmad di film pertama pake emak babe sendiri sih. Tapi kan ini film ke dua. Dan emak babe doi gak rese kaya emak gue.

Belum lagi entourage Mak Gondut yang pasti ngantri minta kebagian screen time begitu Mak Gondut dapat peran: anaknya, kakaknya, adiknya, tetangganya dulu di Kampung Anggrung. Demi Ucok bisa-bisa dikudeta Inang-Inang Batak banci tampil.

Apa gua pindah shooting ke Jakarta aja biar gak dibuntuti gerombolan Mak Gondut?

Tapi Jakarta pusing! Males ke mana-mana. Bisa-bisa satu hari cuma 3 scene.

Sepusing-pusingnya ibu kota, lebih pusing ibu sendiri.

Selasa, 05 April 2011

Berusaha Tertawa

Ada suami istri yang mau gue kenalin ke kalian. Mereka lagi di Serukam, 1 Mei udah balik ke Amerika. Tapi tergantung bos gue nih. Dia mau nggak ngasih gue cuti?

Akibat 2 pregnant ladies, kantor sibuk. Dia sudah cuti dua minggu IVF, kemaren-kemaren.

Bang Ucok juga lagi gak mau jalan-jalan. Katanya mahal.

IVF tujuh belas ribu dollar, gagal.

Tapi kayanya sih dia lagi sensi aja. Gue juga sih. Lo rayu dia deh biar mau jalan-jalan.

Iya deh. Besok gue kasih kiranti, biar gak sensi.

Huahahahaha

Syukurlah dia ketawa.

Bos kakak diracuni kiranti aja dulu, biar ngasih cuti.

Ntar gue di-sue percobaan pembunuhan lagi.

Ya kirantinya jangan dicampur baygon-lahhhh.

Nggak kok. Hit. Lebih murah.

Tiga roda aja kak. Ada yang warnanya senada kiranti.

Tapi gak bisa besok dong. Di sini gak jual tiga roda.

Kalau Bang Ucok kiranti-nya gue campur hit juga gak?

Jangan nanti dia jadi bau hit.

Tapi kalau campur Hit, jadi anti nyamuk dan kecoa lhooo.

Hahaha apaan sih kita jadi ngaco. Hahaha tapi gue jadi ketawa-ketawa sendiri.

Dia ketawa lagi =D

Ih gak penting deh bukannya kerja malah ngomongin obat nyamuk. Sana pura-pura kerja, biar dikasih cuti.

Daripada nangis-nangis sendiri.

Makanya kita jalan-jalan. Ntar nangis rame-rame sambil minum Tiga Roda. Lebih memabukkan dari vodka.

Buat the next one deh. Gak keburu buat besok.

Aduh nulis apa lagi ya biar dia ketawa?

Yasud. Gue siapin ramuan buat bang ucok. Jangan bilangin dulu itu kiranti. Kalau udah addicted, baru kita buka.

Aiyooo , yu so bad lahhh

Kakak urus si bos ya.

Tapi lo jangan bilang dia PMS ya. Pastia dia nggak ngaku. Pasti bilangnya gue yang PMS.

Tapi nulis di blog gak janji ya.

Pasti lebih PMS gue lahhhh. I'm the mother of all PMS. Bang Ucok pasti kalah rese ama gue.

-she has signed out-

Ahhh... ternyata gua kurang lucu.

Inang-Inang Medan

Ketua FPI Medan dan antek-anteknya dengan semena-mena merubuhkan rumah seorang ibu dan bayinya yang baru lahir.

Inang-inang sekitar mengamuk. Mobil Ketua FPI Medan dikeroyok Inang-inang.

Inang!

Kalau 'inang-inang' artinya jadi negatif.

Kabar gembira di antara informasi Twitter yang lalu lalang: betapa tidak efektifnya crowd funding, single tax untuk film impor, dan informasi lain yang berlalu tanpa meninggalkan rasa.

Gue tertawa-tawa di kamar sendirian, membayangkan belasan Inang dalam baju berbagai warna menyerang pendekar-pendekar berpakaian putih-putih yang biasanya berteriak lantang atas nama Tuhan. Sekarang mereka kabur ketakutan, bersembunyi di balik polisi.

Melihat presiden yang hanya bisa prihatin dan polisi yang hanya bisa nonton mayat-mayat dipukulin, aksi mereka membangkitkan sebuah rasa yang sudah lama tersembunyi terkubur malu.

Rasa bangga jadi orang Indonesia.

Bangga jadi orang Batak.

Lebih bangga daripada ketika PSSI juara dua.

Now I have one more reason to make 'Demi Ucok'.

Karena Inang-Inang ini layak diabadikan.

Inang!

Inang-inang, mulai hari ini namamu akan tetap harum walau diulang dua kali.

Kebetulan

Tidak ada yang kebetulan.

Setiap perjumpaan. Setiap perpisahan. Setiap kelahiran. Setiap kematian. Tidak ada yang kebetulan.

Life happens in a split second. What do you do in that split second of that 'eyes meet eyes'?

The split second that matters.

Seperti bertemu seorang temannya teman di toko roti setelah lari pagi.

"Gue sekarang lagi freelance sampai bulan desember. Bikin program hari bebas angkot."

Young , brilliant, and energetic. Mungkin bisa jadi asisten produser.

Seperti bertemu tukang jahit teman yang ternyata juga teman.

"Gue sekarang lagi sibuk. Juni gue free. Paling Juni awal liburan ke Bali."

Young, talented, and experienced. Mungkin bisa jadi wardrobe.

Seperti bertemu teman di rumah buku teman.

"Gimana website-nya?"

Young, talented, and acknowledged. Mungkin bisa jadi... apa ya?

Seperti perpisahan di rabu sore.

"Gue mau ke jakarta ketemu lawyer partner perusahaan yang baru. Moga-moga juli udah pindah ke bandung."

Young, talented, and bisa nyupir. Lumayan dapet supir pribadi.

Seperti bertemu seorang pendeta di Paris Van Java.

Gue membelok kiri, taunya dia berjalan di sana. Cantik, 40 something, dengan sedikit kerutan wajah bekas derita cerai tiga kali dan berbagai dosa dunia. Keluar dari lumpur, dia menjadi teratai yang kotbahnya menginsipirasi banyak orang. Termasuk gue.

Protagonis yang tepat untuk film gue berikutnya. Setelah Demi Ucok, tentunya.

Eyes meet eyes.

Gue berpikir, gue sapa atau nggak?

And my split second is gone.

Detik-detik berikutnya, gue mengharapkan perjumpaan ke dua.

My split second is gone.

Mungkin gue melewatkan takdir. Mungkin memang sudah takdir. Bukan sekarang gue ketemu dia. Mungkin nanti kalau Demi Ucok udah selesai.

What do you do in that split second of that 'eyes meet eyes'?

Tidak ada yang kebetulan.

Setiap perjumpaan. Setiap kelupaan. Setiap kesalahan. Setiap penyesalan. Tidak ada yang kebetulan.

700 juta

700 juta? I give you all 700 mil, but I get to have the copyright.

And no gay content.

700 juta? Ai kasih yu semuanya asal yu taro product ai di yu punya film.

Rokok.

700 juta? Satu M pun kukasih. Terserah kau mau minta berapa.

Kau ambil ceknya di sel aku besok.

700 juta? Pake duit Mami aja. Asal Mami masuk pilimnya.

Tapi pasti balik kan?

700 juta.

Ada nggak ya yang mau ngasih 700 juta dengan resiko duit gak balik, tanpa berharap copyright, bukan koruptor, bukan rokok, dan bukan emak gua?

Ada.

800 juta deh, om =D

Fault And Default

"Makanya lo jangan berharap ama manusia, karena manusia bisa mengecewakan," katanya sambil melirik gue. "Ya gak, Tid?"

Kok ngomongnya ke gue?

"Kok ngomongnya ke lo ya?" katanya menambahkan, berusaha membuat lirikannya terkesan bercanda. Seakan-akan kata-katanya bukan untuk gue.

Gue mengingat-ngingat sebuah buku yang gue tulis beberapa tahun yang lalu. Buku yang seakan-akan isinya bukan untuk dia. Adakah kata-kata itu di dalamnya?

Lupa.

Buku itu ditulis di suatu masa silam di mana gue masih hidup dalam ilusi bahwa teman-teman gue harus sevisi dengan gua. Ketika mereka ternyata bercela, gue memilih untuk mencari teman lain.

"Can't we just take our friends with all their faults and defaults?"

Emang visi apa ya?

Untung gue sudah melewati hari-hari penuh menghakimi itu. Sekarang aku bebas dari pretensi yang memberatkan hati sendiri dan mengurangi jumlah supir pribadi yang siap menghantarkan gue ke mana pun gue pergi.

Sekarang gue punya teman-teman lain.

You wish!

Hari ini teman lain menjadi lebih diam setelah gue bercerita betapa keren teman-teman gue lainnya. Betapa pintarnya mereka. Betapa mereka bermimpi. Betapa mereka melakukan perubahan, even sekecil apa pun, untuk Indonesia.

Gak kaya dia.

Dia cuma ingin hidup tenang. Tak pernah bermimpi mengubah Indonesia.

"Ya mungkin makanya cowo itu juga merasa gue aneh."

Dan mungkin makanya lo merasa gue aneh.

Awkward moment.

Nganter-nganter gue nyari rumah buat shooting, nganterin emak gue yang mobilnya mogok, nungguin gue lari pagi... ternyata belum cukup untuk menjadi temen gue. Gue ingin dia juga merubah Indonesia.

Can't we just take our friends with all their fault and default?

Tapi kan ada hal-hal penting yang fundamental dan harus kita pertahankan. Kalau terpaksa harus konflik, ya worth it. Seperti...

Seperti...

Seperti...

Seperti apa ya?

I guess nothing important enough to get us into a fight.

Hari ini gue mau belajar, menyayangi kalian apa adanya.

Yuk cuci mobil yuk.