'Selamat Pagi, Malam' diundang ke Amsterdam.
Lucky gak bisa pergi karena ada workshop Cannes.
Somehow gue merasa bukan gue yang harus
berangkat.
Tiba-tiba muka Ucu muncul di timeline Facebook, sedang merindu pacar di Jerman sana.
"Lo lah yang pergi. You deserve the
trip," kata Lucky.
"Gue lagi mau nulis," jawab gue.
"Lagian lumayan kan Ucu bisa ketemu pacar, sekalian datang ke IDFA, trus
duit sakunya buat nambah-nambahin kawinan," kata gue.
"Hahhh? Ucu mau kawin?"
Lucky memutuskan telepon. Langsung nelepon
Ucu.
Uang sakunya USD 250 per hari. At least dikali seminggu. Kalau Ucu bisa hemat, lumayan.
Taunya ada sidang Mahkamah Internasional untuk
kasus 65 di Den Haag. Ucu membagi uang sakunya dengan seorang filmmaker
dokumenter lain yang nekat berangkat ke Amsterdam tanpa modal.
Nggak jadi dipake kawinan.
Memang harus Ucu yang berangkat.
Sabda perasaan-perasaan somehow itu memang harus
didengarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar