Sabtu, 09 Januari 2016

Mobil dan Kulkas

"Gue gak butuh mobilnya. Enakan naik Uber. Gue taro di sini aja ya?" tanya gue.

Bibir atas Chica melengkung ke dalam, tandanya dia mau. Bentar lagi Bang Gigit mulai kerja.  Dia butuh mobil standby di rumah.

"Lo butuh kulkas juga gak? Kulkas gue bagus tuh," kata gue melihat kulkas Chica yang kecil dan berantakan. Kasian susu Duo Mokmok gak steril. Toh gue gak butuh kulkas gede.

Bibir atas Chica melengkung ke dalam membayangkan kulkas 14 juta gue.

"Ngapain dikasih ke si Chica? Udahlah ini di sini aja," protes Mak Gondut membayangkan Hagen Das-nya ganti rumah. "Punya si Deden aja kasih ke si Chica. Bagus itu."

Kulkas Deden udah tua dan patah-patah. Kayanya penghuni apartemen sebelum Deden hobi banting-bantingan kulkas dan lemari.

"Gak usahlah ditukar, Tid. Repot juga. Toh susu gue gak banyak. Gak bisa nyetock," kata Chica merelakan kulkas 14 juta tetap di rumah gue.

Tapi bibir atasnya tetap melengkung ke dalam. Kayanya sudah bahagia ditawarin kulkas, walau gak jadi.


Coba mobilnya gue ambil lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar