"Sofanya gak cocok buat apartemen, Tid.
Gue pengen beli sofa baru," katanya.
Gue sebal mendengar sofa ijo kebanggaan gue
mau ditukar. Padahal sofa ini cantik sekali, sementara meja lipat
jeleknya nggak pengen dia tukar.
"Bukan sofanya yang harus diganti.
Apartemennya yang harus diganti," jawab gue sewot.
Karenanya ketika gue ganti apartemen, sofa itu mau gue bawa.
"Belum ada diskon nih. Masih
mahal-mahal," katanya.
"Ya udah sementara lo gak usah pake sofa
aja," jawab gue kejam.
Toh dia gak suka sofanya.
Sofa itu pun pindah ke apartemen gue, di
tempat di mana dia disayangi. Siap menyambut gue tiap kali pulang dan tertidur
malas cuci-cuci.
Eh tapi apa nih bercak-bercak di sofa?
Harus cuci-cuci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar