Jumat, 08 Januari 2016

Gaji Kecil Para Indon

Seorang tukang parkir membantu memandu gue mundur. Sebenernya gak perlu, gue bisa mundur sendiri. Lebih baik dia mengatur motor-motor yang parkir ngasal di sana.

Perlukah gue kasih dua ribu?

Gue memutuskan kali ini gak ngasih. Dia sepertinya sebal. Mungkin next time, gue gak akan dibantuin lagi.

Memang gak perlu dibantu.

Sebenarnya kasihan kalau gak dikasih. Gajinya pasti kecil banget.

Teringat artikel seorang teman tentang kenapa gaji kita kecil banget. Gak cuma tukang parkir.

1. Secara historis, emang ini sistem yang dibuat penjajah. Gaji sehari cukup untuk hidup sehari. Biar besok kita terpaksa datang lagi untuk bekerja.

2. Emang kualitas kita gak pantas untuk dikasih gaji lebih. Lingkaran setan dari alasan #1.

3. Kalau dikasih gaji lebih, toh bakal tetap nyuri juga. Korupsi is in the blood.

Jadi si tukang parkir dibiarkan digaji kecil, biar besok datang lagi untuk bekerja. Gak peduli prioritas kerjanya jadi gak jelas karena dia mengharapkan tips.  Toh nanti kalau digaji besar, dia akan tetap minta tips juga.


Sudah 70 tahun kita merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar