"Bapak bisa ke sini sekarang?" titah
suara suster di telepon. Panik.
Bang Gigit langsung balik ke rumah sakit.
Padahal baru saja kami sampai dari rumah sakit setelah seminggu Chica dirawat
di sana. Baby Shema baru boleh pulang hari ini.
Baby Sergie masih di sana. Kritis.
Gue yang tadinya mau pulang, gak jadi pulang.
"Pulang aja, Tid. Gue bisa kok ngurus
Shema," kata Chica.
Tapi dilarang Papi. Menurut Papi, ngurus bayi
hari pertama itu pekerjaan berat sekali. Apalagi si Eni belum datang. Chica
jangan ditinggal sendiri.
Shema nangis. Chica berusaha mompa, ngasih
susu. Gak keluar.
Mau bikin susu formula. Gue masak air panas.
Botolnya harus dicuci dulu. Jangan pakai sabun
dan sponge biasa.
Beli sponge dulu.
Abis itu disterilin.
Ini makenya gimana?
Masih nangis.
Kayanya kedinginan. Harus beli minyak telon.
Kok warna ijo? Mending yang warna ungu.
Bersihin pup mending pake aqua, tapi aqua
galon habis.
Balik beli lagi.
Masih nangis. Mungkin Shema merasa kembarannya
sedang dioperasi, berjuang hidup dan mati.
Menjelang malam, bala bantuan datang. Gak
cuma Eni. Yang Ti pun datang.
Fiuh... gue keluar beli nasi padang buat kami
berempat.
Shema nangis lagi.
Shema gak suka ASI Chica pasca nasi
padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar