"Jadi apa kerjamu sekarang?
Nyupir-nyupirin Mami aja?" tanya Mak Gondut.
"Mami tuh bukannya syukur punya anak bisa
nganter-nganter. Kan Atid bisa nyupirin Mami trus nulis sambil nungguin
Mami," jawab gue sewot mendengar Mamak Kundang.
Setelah dua tahun mencoba melarikan diri
menjalani the road more traveled, gue memutuskan menerima kalau gue memang
harus menulis sendiri dan bikin film sendiri.
Sepertinya Mak Gondut yang gak bisa nerima.
"Sayanglah waktumu itu, Tid... Mending
kau bikin pilim," kata Mak Gondut.
"Emang skenario langsung jadi? Waktu Demi
Ucok juga kan Atid berkubang di rumah biar script-nya jadi."
Mak Gondut mengingat-ngingat. Baru ngeh kalau
script itu gak langsung turun dari langit.
"Jadi apa judulnya nanti? Opung
Moderen?"
"Lha kata Mami lebih laku kalau ada Mak
Gondut-nya?"
"Jadi?"
"Kepompong Mak Gondut lah."
Mak
menggangguk-angguk approve.
"Mami list-lah teman Mami yang bisa
dimintain duit."
"Ya kaulah yang catat tiap Mami ngomong.
Manalah Mami ingat-ingat itu," sahutnya.
Sepanjang By Pass, Mak Gondut menceritakan
teman-teman kayanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar