Suatu hari di bulan Mei, gue berulang tahun ke
32. Gue berjanji mulai hari itu gue akan kembali menulis blog sekali sehari.
Menulis tiap hari adalah solusi tepat, murah, dan bebas psikiatris buat potential
psycho macam gue. Dan menurut Jimmy Kimmel, writing everyday is the best advice
he got for his professional career.
Lima bulan berlalu, blog belum juga tertulis.
At least gue punya 150 ide tulisan blog yang rencananya akan gue tulis selama
15 hari di bulan Oktober. Sehari
sepuluh. I did it before.
Datanglah Oktober. Ada film festival ini. Ada
si itu berkunjung.
Kayanya 20 blog sehari bisa deh. Jadi cuma
butuh berkubang 8 hari.
Hari ini Desember. Gue cuma punya sisa 4 hari
lagi di tahun ini. Hutang nulis blog masih 150 judul. Sehari gue harus nulis 40
judul sehari. Dua puluh aja gue stress.
"Kau jangan bikin goal gak realistis
lah," omelnya melihat cara gue yang terlalu manic. Bukannya menulis, gue
malah golar goler di kasur, stres membayangkan gue harus menulis 1 judul dalam sepuluh menit.
"Jadi sehari gue nulis berapa?"
"Satu," jawabnya. "Lebih dari
satu paling hasilnya gak akan bagus."
Indahnya menulis sehari satu. Tapi gue merasa
berhutang kalau gak menyelesaikan 150 hutang ini. Gue butuh detox pikiran yang
sudah terlalu banyak diracuni fear and doubt. Mungkin gak akan bagus, tapi
setidaknya sampah-sampah ini akan terbuang.
Sepuluh menit satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar