Jumat, 08 Januari 2016

Serba Baru

Furniture baru hasil karya Pak Apo diangkut dengan truk tentara ke Jakarta.

Truk gak bisa masuk loading dock. Terpaksa truk diparkir di jalan, dan furniture dibawa masuk dengan diangkut tangan. Gak ada trolley.

Tapi sebelumnya, furniture lama harus dibawa keluar, dimasukkan ke truk dulu. Lemari, spring bed, sofa, meja makan + kursinya, sofa bed, rak TV...

Baru masukin barang baru. Meja makan, lemari makan, tempat tidur, rak kamar tidur, bunk bed, meja belajar...

Sementara Pak Apo merakit furniture baru, gue memandu truk menuju Kelapa Gading, apartemen Deden.

Ternyata truk pun gak bisa masuk loading dock apartemen Deden. Furniture harus diangkut lebih jauh lagi.

Lemari,  sofa, meja makan + kursinya, sofa bed...

Barang Deden harus dikeluarin dulu: lemari, kitchen set, bar table, 4 sofa...

Tukang-tukang itu gue tambahin seorang 150.000 dari harga awal. Kerja mereka ternyata jauh lebih melelahkan.

Gue pulang ke Apartemen. Furniture belum jadi. Masih butuh sehari lagi.

Gue membersihkan kasur gue, mencoba mencari celah untuk gue tidur dan beristirahat di antara furniture belum jadi.

Obsesi kita dengan barang-barang baru menyuburkan konsumerisme dan menyusahkan kita sendiri. Gue gak akan ganti barang gue sampai memang harus diganti.

Malamnya Indri datang, mengabari kalau dia baru dijambret.


Harus beli HP baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar