Gue punya epilator baru. Kali ini bahannya
bukan keramik. Besi. Jadilah beberapa
bagian ketek gue iritasi.
Terpaksa gue mengepakkan sayap gue sepanjang
hari. Ketek gak bisa dibiarkan nempel ke dada samping. Sakit.
Gue harus beli epilator keramik.
Sebulan kemudian, belum beli. Ternyata di
Indonesia gak ada.
Dua bulan kemudian, belum beli juga. Terpaksa
di epilator besi dipakai lagi. Kali ini hati-hati banget.
Berhasil bebas iritasi.
Jadi mengerti kenapa banyak cewe-cewe masa
kini sudah menolak mencukur ketek. Bulu
ketek katanya lambang kebebasan. Tubuh kita milik kita sendiri, jangan didikte
standar beauty lelaki.
Tapi kalau gak dicukur ketek gue bau. Dan lengket-lengket.
Feminisme pun kalah oleh bau ketek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar