Kamis, 07 Januari 2016

Istri Baik

Kenapa gue bahagia nonton The Good Wife padahal judulnya macam kampanye hendak menginsyafkan gue kembali menjadi 50's housewives?

Karena ceritanya gak gampang ditebak. Ditulis veteran-veteran hukum beneran. Ngasih gue banyak 'ooo gitu toh' moment  soal hukum di negara yang pengacara memang harus pintar.

Really? Nothing else?

All right.  Ada mbak-mbak hot berjaket kulit dan bersepatu boots, Kalinda.  

Cewe-cewe doi pun hot. Apalagi mbak-mbak FBI yang namanya Lana.

Sayangnya pemeran Kalinda dan pemeran utama slash mbak produser berantem.  Setelah ber-season-season Kalinda dan si Good Wife gak pernah satu scene bareng,  akhirnya  season ini Kalinda cao juga.

Scene terakhir Kalinda say goodbye ke Alicia di-shoot terpisah, disatukan dengan CGI, dan tak patut dikenang.

Jadwal pemeran Lana pun gak masuk, membuat doi gak pernah muncul lagi, memupuskan harapan gue akan hadirnya beberapa scene romantis.  

Jadi sekarang  gak ada lagi alasan nonton The Good Wife.

Dan produser pun menambahkan mbak-mbak hot baru berambut pixie.


Semoga doi lesbi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar