Sabtu, 09 Januari 2016

Alice In Wonderland

Dulu, dia membelikan gue sebuah CD. Jewel - Alice In Wonderland.

"Mungkin buat  dia lo Alice In Wonderland-nya," katanya sensi.

"Kayanya simply gara-gara dia tahu gue suka Jewel deh."

Ketika album ini gue dengarkan saat gue 23, gue gak suka. Gak ada catchy tunes yang mendayu-dayu bisa gue ikuti nyanyikan sambil bergitar.

Hari ini gue menemukan CD itu lagi pas beres-beres hendak membuang semua CD. Sebelum gue sisihkan, pengen gue denger sekali lagi.

Album ini adalah album Jewel setelah fed up dengan LA dan pengen kembali menjadi dirinya sendiri, an honest simple country chick.

Mendengarkannya di umur 32, di umur yang sama ketika Jewel nulis album ini,  banyak sekali lirik Jewel yang gue bisa relate. Betapa lelahnya hendak berkarya di Los Angeles yang memaksa Jewel harus pake jedag jedug di musiknya.

Albumnya gak laku.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar