Terakhir gue ketemu dia, dia baru bercerai
dengan satu-satunya cowo yang dia pernah have sex with, pengen berpetualang mencoba
berbagai jenis lelaki, mulai sosis Jerman, baguette Perancis, dan makanan lain yang bukan tradisional
Indonesia.
Dia pun menamakan dirinya Pussy Dewata, sesuai
nama peliharaan dan nama jalan tempat tinggalnya. Nama yang sepertinya cucok
untuk menemani petualangan sex-nya.
I am happy for her. She is a liberated woman.
Tak lama gue bertemu dia lagi, ternyata dia
sudah melabuhkan pussy-nya di seorang koki Perancis. Mungkin karena koki ini
bisa memasak berbagai jenis makanan, dia gak perlu lagi icip-icip ke mana-mana.
Gue mendengarkan mereka berdua membicarakan
pernikahan dan mamanya yang gak rela anak gadisnya dikawinin bule.
She is not the liberated woman I thought she
was.
Mungkin hidup sendiri memang menakutkan bagi
perempuan-perempuan seperti kita. Lebih
menakutkan daripada harus makan satu sajian
seumur hidup tanpa tahu makanan apa yang sebenarnya kita suka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar