Rabu, 16 Desember 2015

Pussy Dewata


Terakhir gue ketemu dia, dia baru bercerai dengan satu-satunya cowo yang dia pernah have sex with, pengen berpetualang mencoba berbagai jenis lelaki, mulai sosis Jerman, baguette Perancis,  dan makanan lain yang bukan tradisional Indonesia.

Dia pun menamakan dirinya Pussy Dewata, sesuai nama peliharaan dan nama jalan tempat tinggalnya. Nama yang sepertinya cucok untuk menemani petualangan sex-nya.

I am happy for her. She is a liberated woman.

Tak lama gue bertemu dia lagi, ternyata dia sudah melabuhkan pussy-nya di seorang koki Perancis. Mungkin karena koki ini bisa memasak berbagai jenis makanan, dia gak perlu  lagi icip-icip ke mana-mana.

Gue mendengarkan mereka berdua membicarakan pernikahan dan mamanya yang gak rela anak gadisnya dikawinin bule. 

She is not the liberated woman I thought she was.


Mungkin hidup sendiri memang menakutkan bagi perempuan-perempuan seperti kita.  Lebih menakutkan daripada harus makan satu sajian  seumur hidup tanpa tahu makanan apa yang sebenarnya kita suka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar