"Yang bertanya, akan kami berikan Hand
Phone ini," kata si MC dengan nada seseru mungkin untuk memeriahkan acara
brand itu.
Gak ada yang angkat tangan.
Gue gemes, pengen turun dari panggung dan gantian
jadi salah satu wartawan daripada jadi pembicara. Trus nanya, "Kok bisa
kalian gak ada yang nanya? Hand Phone
lho!!! "
Janganlah ingat-ingat wartawan jaman Minke, di
mana kerjaan wartawan dianggap panggilan. Tugas mulia untuk membukakan mata
bangsanya.
"To make change, you need to be
informed," kata Will Mc Avoy, karakter di Newsroom yang membuat kerjaan
wartawan jadi heroik. Penyelamat bangsa dari mulut manis para politisi dan
korporasi.
Wartawan yang datang hari ini sepertinya tak
ada keinginan hidup. Tak tergerak mengangkat tangan walau dengan iming-iming
Hand Phone yang bisa didapat tanpa
saingan.
"Pas press con 'Selamat Pagi, Malam' juga
gitu kok. Wartawannya males-malesan," kata salah satu aktor.
Gue kira kasus SPM cuma karena waktu itu
bentrok sama Pemilu. All the passionate
journalists gak ada yang meliput film.
Waktu Demi Ucok dan cin(T)a, wartawan masih semangat menonton dan
bertanya.
Mungkin dalam dua tahun ini, memang banyak
yang berubah. Hand phone sudah tidak lagi dihargai seperti dulu. Begitu juga
passion.
Miss Bright Side, jangan buruk sangka dululah.
Mungkin target market Resign Club tambah
banyak.
Hmmm...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar