Kami bersembunyi diam-diam di kamarnya, jangan
sampai ketahuan kalau kami belum tidur. Sambil berbisik, dia menceritakan
kenapa dia gak mau sampai berondong itu nginap.
"Kayanya butuh father figure, jadi
ngikutin gue ke mana-mana. Berusaha terlibat di setiap conversation gue. Gue jadi risih banget," katanya tetap
berbisik.
"The question is... kenapa semua psycho
ngumpul di sekitar lo?" tanya gue mengingat Mbak-Mbak psycho sebelumnya
yang juga mengikuti dia ke manapun. Dan juga mbak-mbak sebelumnya lagi.
Baru ngeh, dia tambah freak out.
Mungkin karena dia selalu mendengarkan. Dan
semua orang ingin didengarkan. Apalagi psycho-psycho yang sudah tidak ada lagi
yang mau mendengarkan. Makanya semua ngumpul di sekitar dia.
"Jadi lo apa kabar?" tanyanya.
Gue pun mulai bercerita.
Eh...
Damn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar