Karpet hijau Lucky bagus kali. Gue ikutan beli
versi yang lebih kecil.
Sejak gue sering maen ama Lucky, selera gue
jadi makin seperti doi.
Dulu waktu gue sering maen ama Dina, gue pun
ikutan tanam bulu mata.
Baju-bajunya pun semakin mirip Dina. Body-nya
aja nggak.
Dulu waktu gue shooting di Dayeuh Kolot,
pulang-pulang gue jadi nyunda.
Gue kan harusnya turunan manusia gunung yang
gak mudah beradaptasi dengan sekitar. Kenapa kelakuan gue jadi seperti manusia pantai?
Mungkin ini gara-gara dari kecil gue selalu
berpindah-pindah, jadi harus terus menyesuaikan diri dengan sekitar.
Atau gara-gara gue dididik secara CBSA
sehingga selalu haus approval? Gak tahan menjadi beda dengan sekitar?
Kayanya approval deh.
Mulai sekarang semboyan gue harus ditambah
dari 'No Lie, No Defense' jadi 'No Lie, No Defense, No Approval'.
'No Lie' nggak usah deh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar