Namanya Bumi Serpong Damai. Lucky suka karena rapi,
jalannya besar-besar, dan mengingatkannya pada kampung halamannya, LA.
Minus bintang Hollywood tentunya.
Tapi kan BSD tuan rumah FFI tahun ini. FFI itu Oscar-nya Indonesia, cuma beda
tipis. Oscar menghasilkan duit, FFI
ngabisin duit.
"Di sini gue jadi punya rutinitas. Tiap
pagi bisa nyiram halaman. Kaya suburban housewife gitu," kata Lucky sok
Terry Hatcher.
Menurut Lucky, Serpong dan sekitarnya is the
future. Banyak universitas mahal di sana.
"Begitu lihat bangunannya, I knew I would
have my cinema here," kata Lucky menceritakan sebuah ruko kontemporer
seharga 13 M. Dalam 6 bulan mungkin udah
19 M. Dalam sepuluh tahun, duit sewanya pasti cukup bikin Lucky gak perlu siram halaman sendiri.
If this is future, please kill me now.
Jadi mau kau masa depan macam apalah?
Yang banyak rumputnya. Yang bangunannya
kecil-kecil tapi beda-beda. Yang nyaman
jalan kaki. Yang tetangganya berkecukupan tanpa bikin orang lain kekurangan. Yang kotanya tumbuh karena inisiatif sendiri.
Yang pemimpinnya kompeten. Yang berdoa macam mana pun gak ada yang larang. Yang
pasangan apapun bisa pegangan tangan di mana saja tanpa dicemooh.
Bah! Indah kali. Dijamin pindah nanti itu
Terry Hatcher Serpong. Lupa dia nyiram
rumput.
Bisa gak Bandung begitu?
Bisa gak Bandung begitu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar