Senin, 14 Desember 2015

Hak Mamak-Mamak

Chica dan Bang Gigit bangun jam 4 pagi karena Shema dan Sergie terbangun. Minta minum.

Tidur sebentar,  bangun lagi karena minta ganti popok.

Mompa susu buat stock hari ini. Porsi double. 

Jam delapanan harus dijemur.

Abis dijemur, minum lagi. Ganti popok lagi.

Gak mau tidur, harus digendong.  

Gak mau digendong aja. Harus sambil nari Maumere.

Minum lagi.

Mompa  lagi.

Gendong lagi.

Begitu terus 48 jam sehari. 14 hari seminggu.

Sudah tiga bulan ini hidup Chica bebas Excel. Hanya gendong, mompa, dan mopok. Hidupnya dulu yang diisi pulang malam setiap hari jam 10 dari Citibank terlihat ringan.

"Dan gue tuh termasuk one of the lucky few, soalnya Shema dan Sergie malam bisa bobo 5 jam straight," kata Chica.  Kebanyakan bayi nangis subuh-subuh.

Gue menghela nafas. 

Melihat Chica sekarang, gue merasa memang mamak-mamak itu berhak rese. Jangankan minta diantar jemput, mereka mau foya-foya sekalipun harus di-support. 

"Mami mau djemput jam berapa?"

"Jam delapan."

Sejam kemudian, ternyata Mak Gondut sudah sampai rumah, sama orang lain. Gak ngasih tahu gue. HP-nya pun mati.

Menghela napas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar