"Elu tuh gak gaul banget sih," kata Lucky
hopeless mendengar gue gak tahu nama yang dia sebut.
Ternyata seleb instagram.
"Harus ya punya instagram?" jawab
gue malas.
"Emang lo gak pengen share sama
orang-orang hal-hal yang bikin lo bahagia?" tanya Lucky.
Instagram buat gue is nothing about sharing
the joy. It's a tireless competition to have more and more followers, sampai
waktunya digantikan apps social media
lain yang lebih nge-hits. Then the hunger games begin again.
And I was never the popular girl in school.
"Kan lo dulu suka moto. Suka gambar. Harusnya
orang kaya lo tuh cocok banget instagraman," kata teman yang lain.
Selain gak gaul, ternyata gue juga terlalu
sombong. Gue gak rela naro foto gue di instagram, bersama gerombolan
account lain yang menyebut dirinya fotografer.
"Pride proceeds failure," kata Cate
Blanchett di ruang tamu orang, di layar laptop gue. Di sebuah account youtube
gratisan berisi wawancara eksklusif semua filmmaker favorit gue.
Sebagai sesama Taurus di mana 35% otak kami
konon isinya ego, dia mungkin ngerti betapa pentingnya pride.
This pride might keep me away from
civilisation and all the exciting things happening outside the mainstream.
Seperti account youtube ini, misalnya.
Jadi kubuatlah instagram.
Ternyata yang hits sekarang Snapchat-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar