Selasa, 15 Maret 2011

Twitter dan Follower

“Innovation is what distinguishes betwen a twitter and a follower”, tweet Steve jobs.

Edisi revisi dari quote-nya sendiri: “Innovasion is what distinguishes between a leader and a follower.”

So what distinguishes between a leader and a twitter?

Nothing .

Twitter is the new leader, bahkan SBY pun didikte twitter. Menekan presiden untuk bergerak ketika HKBP diserang. Ketika Ahmadiyah diserang. Ketika Padang kena bencana.

Mubarak, Kaddafi, dkk panik digempur twitter.

Twitter is the new AK 47.

Buku dan koran tak lagi didengar. Kompas Gramedia semakin sulit jualan, harus saingan dengan sastra 140 karakter.

Twitter is the new literature.

Filmmakers, kita tak butuh lagi dana jutaan untuk P&A . Kita gak butuh the Weinsteins Brother.Tinggal tweet dan semua orang langsung tahu tentang film lo.

Tentang kue lo yang baru jadi.

Tentang BB lo yang baru dicuri.

Tentang kolor lo yang mendadak hijau.

Twitter is the new publicist.

Or not?

Di antara begitu banyak berita singkat berlomba-lomba ingin didengar, bisakah kita terdengar?

Kemaren Irfan Bachdim yang didengar. Terus ahli-ahli UFO. Hari ini ahli fisika nuklir. Kapan Irfan Bachdim kembali didengar? Atau he has used up all of his 15 minutes of fame?

You don’t need a good voice to be famous for 15 minutes.

Twitter is the new American Idol.

Tapi kenapa SBY masih ongkang-ongkang kaki? Tidakkah dia gentar melihat nasib Mubarak, Kaddafi, dkk?

Ternyata rakyat internet Indonesia cuma 20%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar