Kamis, 17 Maret 2011

Hitam Putih

Hitam
Orangnya hitam
Tetapi putih hatinya
Itulah pilihan saya


Lirik salah satu lagu dangdut di dokumenter 5 Menit Lagi Ah Ah Ah.

"Is it better to have fair skin here?"

Dari sekian banyak pemutaran Working Girls, baru kali ini gue dapat pertanyaan ini. Sebelumnya, gue gak pernah nyadar betapa lirik ini menggambarkan opini massa yang diterima begitu saja sampai seorang sutradara Jerman menanyakannya.

Kulitnya hitam, tetapi putih hatinya.

Apakah semua yang berkulit hitam selalu Rahwana dan si kulit putih selalu Arjuna?

Bertahun tahun dicecoki sastra India Utara dan diminderkan penjajah berkulit putih, membuat kita menganggap kulit hitam identik dengan kejahatan.

Bertahun-tahun setelah merdeka, kita masih membiarkan keminderan kita merasupi lirik-lirik lagu dangdut, mendiskreditkan pria-pria hitam, dan membiarkan wanita-wanita kita berusaha memutihkan diri kalau masih mau disayang suami.

"I saw the commercial on TV," kata another Jerman menyadarkan gue betapa iklan kita inferior complex.

People, kulit hitam tidak identik dengan kejahatan.

Dan hati putih tidak identik dengan kebaikan.

Identiknya hepatitis C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar