Senin, 14 Maret 2011

Hairdryer, Catokan, Dan Epilator

Tiada hari bagi rambutku tanpa dijamah mereka. Tak pede hidup tanpa mereka.

Bagasi nginep seminggu dan semalam jadi sama karena mereka.

BAngun harus lebih pagi karena mereka.

Cuci rambut, conditioner.

Keringin rambut, hairdryer.

Catok poni, catok jambang.

Kasih shine – shine, biar sehat.

Dilanjutkan epilator. Ini adalah lawn mower bagi bulu-bulu tubuh. Membebaskan gue dari kunjungan waxing mingguan ke mbak-mbak India Pasar Baru.

Dicabut sebelum berkembang.

Diluruskan dari takdirnya yang mengembang.

Tak boleh satu pun ada yang membebek.

Lurus sempurna bagai gadis-gadis sunsilk yang kata mereka cantik.

What am I doing to my hair? Am I torturing them?

I like myself better looking like this.

Beauty is hell, babe.

What am I doing living like this?

Pernah kucoba sehari hidup tanpa catokan, Dini langsung protes.

“Lo kaya Mak Gondut.”

The magic spell. I’ll do anything not to be my mom.

Hairdryer, catokan, dan epilator.

Oh so much for the Jason Mraz’s look into the sky and you’ll find love love love inner peace .

Percuma memandangi langit. Jodoh gak dateng dari langit, harus agak ditipu sedikit.

Kecuali jodoh lo perkutut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar