Minggu, 20 Maret 2011

Mimpi

Kita gak butuh makan. Kita butuh harapan.

Kita butuh mimpi.

I hope you never fear those mountain in the distance
never settle for a path of least resistance

Tanpa mimpi, kita gak akan tahu kenapa kita harus makan.


When you get the chance to sit it out or dance, I hope you dance.

I hope you dance.


Riana berangkat ke ibukota untuk mengikuti sebuah kontes penyanyi idola baru Indonesia dengan uang hasil jualan motor ayahnya.

Motivasi standar wawancara : ingin bantu orangtua.

I hope you dance.

Riana juara.

Setelah ritual 'nangis - nangis', Riana menjadi 'bintang sehari'.

Banyak Riana lain antri ingin menjadi bintang sehari. Gak tahu kalau setelahnya tidak pernah diurus lagi.

I hope you dance.

Kenyataan di balik mimpi-mimpi instant yang dijanjikan TV membuat mimpi-mimpi kita tidak lagi realistis.

Mimpi kok realistis?

Riana ikutan Stardut dengan mimpi jadi bintang dangdut.

Gue ikutan Project Change dengan mimpi jadi sutradara.

Inikah mimpi yang Riana inginkan?

Motivasi sebenarnya : cuma ingin ketenaran baru. Gak harus jadi penyanyi dangdut. Bintang sinetron atau iklan pun boleh.

I wanna be the rock star but I don't have the attitude. So I became a director instead?

The glamour and the fame, our dreams don't fit in it.

What is fame anyway?

Teman-teman arsitek gue gak ada yang tahu siapa Nia Dinata, seperti teman-teman filmmaker gue gak ada yang tahu siapa Norman Foster.

Fortune?

Bikin iklan. Jangan film.

If you come close to selling out reconsider
Give your heaven above more than just a passing glance


Berangkat dari motivasi shallow bertameng atas nama wanita dan kemiskinan, ternyata Project Change tidak banyak merubah masyarakat.

Yang dirubah hanya sutradaranya.

and when you get the chance to sit it out or dance

I hope you dance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar