Jumat, 23 Oktober 2015

The 15 Second Storyteller

Karena Bang Joko lagi bikin serial di HBO, job serial instagram 15 detikan ini dilempar ke gue.  

Kalau ditanya wartawan tentunya gue bilang gue yang minta job ini ke Bang Joko karena gue lebih lucu. Gak kubilanglah sama mereka kalau gue lebih murah.  Nanti tambah lama pulak aku murah.

"Budget kita cuma cukup untuk shooting sehari," kata Bu Produser.

"Bisa," jawab gue yakin.

Kemaren aja gue shooting film pendek 7 menit jam 6 sore udah selesai. Padahal shot-nya 90. Film ini kalau ditotal-total kan palingan 7 menit - 90 shot juga.

Ternyata bikin 1 film pendek 7 menit dengan 30 film pendek 15 detikan itu beda, sayang.

Shooting yang harusnya selesai  jam 10 malam, jadinya selesai jam 6 pagi. Padahal  shooting sudah bebas hambatan tanpa komentar client.

Dan perjalanan begadang belum selesai di situ saja.

Ngedit, jam 6 lagi.

"Terima kasih ya. Filmnya bagus sekali. Saya nontonnya langsung ketawa," kata si Brand Manager menyelamati. Gue langsung pulang berbunga-bunga, lupa begadangan semalam.

Online, jam 6 lagi.

Itu pun belum beres. Dilanjutkan nanti untuk batch ke dua. Biar batch satu tayang dulu.

Malam berikutnya, jam 6 lagi.

Di malam ke tiga, sudah hilang bunga-bunga efek pujian. Tinggal sisa perkalian dan pembagian di otak kiri.


Lain kali harus budget shooting dua hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar