"Non, ada peran gak buat saya?" SMS
mantan pembantu Mak Gondut untuk ke
sekian kalinya.
Pertama kali dia datang ke rumah, gue senang.
Karena itu pertama kalinya kita punya pembantu laki-laki, Cina, dan cong pula.
Kayanya bisa dijadikan teman.
"Saya udah cerai, tapi punya anak,"
katanya curhat ketika Mak Gondut keberatan dia pulang setiap akhir minggu
mengunjungi anaknya.
Berbeda dari pembantu umumnya, dia juga senang
membaca. Belum ada pembantu yang minjem Lalita-nya Ayu Utami sebelum dia.
Tapi dia lebih senang membaca daripada
bekerja. Lantai semakin jorok dan piring tak tercuci sempurna. Makanya Indri
gak suka.
Jadi ketika dia akhirnya memilih pulang dengan
alasan lebih enak kerja toko, gue tidak memperjuangkan.
Tapi setelah itu, berkali-kali dia nge-esemes
minta peran. Padahal dulu gue menawarkan peran hanya becandaan. Seperti ke
pembantu-pembantu Mak Gondut sebelum dan sesudah dia. Gak ada yang menanggapi
serius.
Tapi dia berbeda.
Sepertinya dia memang suka sandiwara. Cerita
tentang mantan istrinya selalu penuh drama.
Mungkinkah dia cocok jadi pemain film?
"Kayanya agak gila deh, Tid. Ceritanya
suka beda-beda," kata Indri gak percaya.
Gak jadi balas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar