"Dito kawin ama Atid aja. Kasihan tuh Atid belum
kawin," kata seorang teman di WA group mantan Arsitek menanggapi Dito yang bahkan gak ingin kawin lagi.
Satu dekade sejak Sex And The City, dengan begitu banyaknya bukti hidup single ladies yang fabulous dan bikin iri, masih ada ya orang yang kasihan sama orang
yang belum kawin?
"Itu kan di New York, bo. Bukan Jakarta," kata seorang teman di kotak Whatsapp yang berbeda.
"Dan lo gak fabulous dan bikin iri sih," tambahnya rese. Maksud hati ingin menyemangati biar gue lebih semangat diet dan renang pagi, malah bikin gue pengen mengoyak-ngoyak lemaknya.
Eh, lemak gue aja deh. Keenakan di doi.
"Heh! Lu aja nyesel kawin," semprot gue mengingat dia sampai hari ini masih suka nonton Sex and The City. A life she will never have setelah kawin sama Batak.
"Maksud gue ya lo buktikanlah kalau lo gak kawin itu karena pilihan. Bukan karena gak ada yang mau," tangkisnya lagi mengembalikan gue ke kursi terdakwa.
"Gue gak mau kawin lagi. Bagi gue kawin itu
pengorbanan..." atau bla bla apalah kata Dito di kotak WA sebelumnya. Yang pasti bikin gue tambah gak pengen
kawin.
"OMG Dito, you really make me wanna get
married deh," jawab gue nyinyir.
"Ih seneng deh denger Atid mau
kawin," sambut mbak-mbak Jawa yang tak mengenal budaya satir.
Gue menghela nafas.
Di saat Ayu Utami dan Carrie Bradshaw aja akhirnya kawin, sampai berbusa pun kujabarkan sama mbak-mbak kawin kenapa "I don't want to live your life!"... gue akan selalu tetap dikasihani.
Langsung renang.
Di saat Ayu Utami dan Carrie Bradshaw aja akhirnya kawin, sampai berbusa pun kujabarkan sama mbak-mbak kawin kenapa "I don't want to live your life!"... gue akan selalu tetap dikasihani.
Langsung renang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar