Si Melankolis pernah bilang kalau si Sanguinis
bukan type-nya. Makanya ketika hari itu Lucky bilang kalau mereka jadian, gue
gak percaya.
Lucky melengos. Wajahnya berkata memanglah kau si babi air yang gampang ditipu. Lucky yakin kalau kabar ini pasti benar karena satu kata!
Yuli, sang master pembaca manusia tanpa unsur babi
air sedikit pun dalam darahnya. Yuli memergoki mereka berdua di Gandaria City.
"Lu pacaran ya?" tanya Yuli.
Mereka berdua cuma senyum-senyum tidak
membantah.
"Kalik aja ewi-ewi doang. Kalian
conq-conq kan emang beda aturan deh batas antara ewi doang ama pacaran,"
jawab Si Babi Air polos.
"Ya kan si Melankolis tau si Sanguinis
pernah dideketin mantannya. Si Sanguinis juga pernah gue deketin. Etikanya
harusnya dia gak boleh dongggg..."
Si Babi Air tetap tidak peduli etika.
"Yuli bilang dia langsung ilang respect
ama si Melankolis. Si Sanguinis itu kan selalu punya agenda. Liat aja matanya
aja gak pernah berkedip. Kok si
Melankolis mau sih?"
Babi Air gak mau pusing. Ngapain percaya analisa Yuli kalau gue emang teman dia. Tanya aja langsung ke orangnya.
"Gue gak punya pacar kok!" kata si
Melankolis a little too defensive, membuat even seekor babi
air pun curiga.
Tapi ya sudahlah. Kalaupun bener pacaran, ya terserah dia.
"Gue emang sering ngajak orang jalan,
makanya mungkin disangkain pacaran," kata si Melankolis di minggu
berikutnya. Masih dibahas.
Babi Air semakin curiga.
Mungkin Yuli memang lebih mengenal dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar