Selasa, 06 Oktober 2015

Si Melankolis dan Si Sanguinis



Si Melankolis pernah bilang kalau si Sanguinis bukan type-nya. Makanya ketika hari itu Lucky bilang kalau mereka jadian, gue gak percaya.

Lucky melengos. Wajahnya berkata memanglah kau si babi air yang gampang ditipu. Lucky yakin kalau kabar ini pasti benar karena satu kata! 

Yuli, sang master pembaca manusia tanpa unsur babi air sedikit pun dalam darahnya. Yuli memergoki mereka berdua di Gandaria City.

"Lu pacaran ya?" tanya Yuli.

Mereka berdua cuma senyum-senyum tidak membantah.

"Kalik aja ewi-ewi doang. Kalian conq-conq kan emang beda aturan deh batas antara ewi doang ama pacaran," jawab Si Babi Air polos.

"Ya kan si Melankolis tau si Sanguinis pernah dideketin mantannya. Si Sanguinis juga pernah gue deketin. Etikanya harusnya dia gak boleh dongggg..."

Si Babi Air tetap tidak peduli etika. 

"Yuli bilang dia langsung ilang respect ama si Melankolis. Si Sanguinis itu kan selalu punya agenda. Liat aja matanya aja gak pernah  berkedip. Kok si Melankolis mau sih?"

Babi Air gak mau pusing. Ngapain percaya analisa Yuli kalau gue emang teman dia.  Tanya aja langsung ke orangnya. 

"Gue gak punya pacar kok!" kata si Melankolis a little too defensive, membuat even seekor babi air pun curiga.

Tapi ya sudahlah. Kalaupun bener pacaran, ya terserah dia.

"Gue emang sering ngajak orang jalan, makanya mungkin disangkain pacaran," kata si Melankolis di minggu berikutnya. Masih dibahas.

Babi Air semakin curiga. 


Mungkin Yuli memang lebih mengenal dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar