Saya yang bertanda tangan di bawah ini mewakili PT KEPOMPONG GENDUT dengan ini menyatakan bahwa saya setuju memenuhi syarat-syarat yang tercantum di Surat Pernyataan Persetujuan Tetangga, yaitu:
1. Rutinitas produksi film tidak dilakukan di tempat ini. (Kegiatan-kegiatan yang mengganggu warga termasuk casting, editing, shooting, dan penjualan tiket.)
2. Tidak mengganggu rutinitas warga sekitar (terutama parkir dan suara).
3. Kegiatan hanya sebatas yang tertulis di akta yaitu perfilman dan perekaman video.
Jika ada perubahan pada pernyataan ini, akan dibicarakan kemudian.
Tanda tangan!
Fiuhhhh... sekarang tinggal ke Lurah.
"Yah mungkin kalau di Lurah nanti akan lebih sulit," kata Pak RT sambil menceritakan kesulitannya sendiri mengurus surat domisili. Sampai hari ini tokonya tidak juga mempunyai izin.
Kemarin sempat lihat Pak Lurah yang ini lagi marah-marah ke bawahannya yang kerjanya tidak rapi. Mungkin Lurah yang ini berbeda dengan yang sebelumnya. Yang ini lebih idealis.
"Yahhhh.... mbak tahu sama tahu sajalah. Saat ini kami tidak bisa lagi mendapatkan dana apa pun dari pengurusan KTP. Ya yang sekarang bisa kami harapkan untuk membantu kami ya cuma dari kalangan pengusaha. Ya dari pengurusan surat domisili ini."
Ternyata memang beda dari Lurah sebelumnya. Yang ini lebih tahu cara meminta.
"Tentunya seikhlasnya Mbak. Karena memang tidak ada peraturannya."
Ternyata gue pun sudah berbeda dari gue sebelumnya. Gue sekarang tahu caranya bermuka manis dan bertarung lewat film dan tulisan.
300 ribu.
"Nanti kalau premiere saya diundang dong, Mbak?"
Tentunya. Kan ide ceritanya dari Bapak =D
"Kalau Pak Camat minimal 200 Mbak," kata sekretaris Lurah.
250 ribu.
Langsung jadi hari itu juga.
Pak RW walau tak minta, dengan senang hati gue kasih 50 ribu karena doi selalu stand by tiap malam jam 7 - 10 di Balai RW untuk melayani warga.
Total : 600 ribu. Cuma beda 150 ribu dengan kelurahan sebelumnya.
But twice the effort.
Apa tidak lebih baik gue bayar saja 750 ribu ke Pak RW sebelumnya? Gue gak perlu cape-cape keliling-keliling minta tandatangan tetangga. Dan saat ini gue pasti udah punya NPWP dan bank account.
Tapi lo gak akan pernah merasakan betapa bahagianya melihat selembar surat domisili yang masih ditulis DOMICILI bertuliskan nama sendiri walaupun juga salah eja.
Rasanya kaya ada kupu-kupu terbang di perut...
Eh, apa ini kepompong?
Untung nama PT gue Kepompong Gendut. Satu-satunya hiburan gue di antara bertemu lurah-lurah peminta-minta.
Lihat akta, langsung ketawa =D Lupa segala derita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar