Jumat, 15 April 2011

Mercy

Mereka diberi tiang awan dan tiang api. Mereka diberi manna dan daging. Mereka diberi tanah perjanjian sampai mati.

Tapi mereka ngomel minta bawang.

Dia gak mau ngomel hanya gara-gara bawang. Dia memilih menikmati berkat, bersyukur, dan nggak menyesali gak punya anak. Lebih baik dia berkeliling Jakarta mengunjungi saudara-saudara yang sakit dan berbagi telinga dengan siapapun yang ingin didengar.

Sambil menanti keajaiban. Punya anak.

"Miracle is my middle name," katanya.

Gue berpikir sejenak.

"Bukannya nama abang Mercy?"

Dasar sutradara tak berbudaya. Namanya juga menanti keajaiban.

Tapi Mercy lebih ajaib!

Belas kasihan.

Only by mercy, He will give us all the glory we need.

Which is none.

No glory.

Dia kembali berkeliling Jakarta, menyebar mercy, walau tanpa glory. Dengan suka cita.

He wants mercy, not sacrifice.

Dan miracle pun tak penting lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar