Sabtu, 30 April 2011

PT Bertiga

Lelah menjadi sutradara tanpa hak cipta. Kita gak bisa begini terus.

Hari ini gue memutuskan membuat PT setelah seorang notaris Cianjur membuka mataku betapa pentingnya berbadan hukum.

Agar tanggung jawab tidak berentet.

Agar gue bisa punya kartu nama 'I'm CEO bitch!'

No. Salah satu alasan gue resign adalah males punya kartu nama yang gak pernah habis dibagi-bagi sekampung. I wanna live name card free.

Tapi kan susah ngubungin lu!

Asisten gue aja yang punya kartu nama.

'I'm assistant CEO bitch!'

Yeah, baby!

Tapi PT harus berdua. Dan ternyata di mata hukum, badanku tidak dihitung dua. Berbeda dengan mata abang-abang Caheum-Ledeng.

"Orang ke duanya saudara aja," saran Notaris Cianjur di sela-sela deras hujan menghantam atap.

Mama Singa bentar lagi berhenti kerja karena kantornya dijual ke Bank Permata. Apa dia saja kujadikan komisaris utama?

"Kalau formalitas aja sih gak apa-apa," kata Mama Singa pura-pura gak mau, tapi gue bisa membaca kilat-kilat menyalahgunakan kekuasaaan di matanya. Komisaris utama punya kuasa untuk ikut serta memasukkan diri semenit dua menit di film kita.

"Jadi tukang pulsa juga mau," katanya.

Bahaya.

Lebih baik bertiga.

Sharondeng pun diajak jadi komisaris. Mama Singa turun pangkat jadi direktur.

Tinggal nyari nama.

"Semut merah!"

Gue melirik komisaris utama yang mengumandangkan Obbie Mesakh. Reject!

Satu kata?

"Boleh juga tuh," kata si Notaris Cianjur. Dengan komposisi 3 boru Juntak mengisi direksi-direksian, nama ini terlalu imposibel untk dicapai.

Reject.

Samaria?

Yahudi bener.

PT Romahamu?

Basa batak tapi agak-agak mirip jepang. Bagus tuh! Itu aja.

Udah ada yang make.

Manokata? dari Manondang dan Katarina, kedua orang tua pendiri PT. Biar kaya Miramax.

"Kaya Manohara," kata Katarina.

Amanami?

"Kaya Tsunami."

Resign Club?

Gak boleh bahasa Inggris.

Apa ya nama yang menggambarkan gue banget? Yang filosofis, tapi gak filosofis.

PT Gemilang Cerah Abadi.

Huek!

Mending gue tidur dulu, meringkuk di balik selimut hijauku, menanti wahyu.

Zzzzz... enaknya jadi kepompong.

Kepompong gendut.

PT Kepompong Gendut.

PT Kepompong Gendut?

Katarina tak menolak. Diam saja, jangan sampai tertawa.

I thank You that you have hidden these things from the wise and understanding and revealed them to little children.


PT Kepompong Gendut =D

1 komentar: