Minggu Paskah tiba. Seekor Katolik taat pun tiba di rumah.
Taat?
Setidaknya dulu. Dulu dia taat bergereja, sebelum disuruh misa menghadap layar proyektor. Di dusunnya di Bengkulu, dia selalu misa menghadap altar. Kalau mau ngadap layar, mending di rumah aja.
Katolik taat gak gereja lagi.
Tapi kali ini Katolik taat pengen misa, menyeret seorang Protestan keluar dari kubangannya yang nyaman.
Kamis malam, misa.
Tengah malam, tuguran.
Jumat pagi, jalan salib.
Jumat jam 3, misa.
Sabtu malam, Misa.
Minggu pagi, Misa.
Si Protestan baru mengerti kenapa Martin Luther bikin agama baru. Cape misa melulu.
"Revolusi pertama Luther tuh nerjemahin Alkitab," kata Sally Anomsari setelah nonton Christianity Something di TV.
Biar semua baca alkitab.
Protestan melihat kanan kiri wajah-wajah Katolik taat mengikuti misa. Tak ada yang beralkitab.
Pantesan Protestan protes mulu. Siapa suruh disuruh baca Alkitab. Pendalaman Alkitab di HKBP selalu diramaikan Batak-Batak antusias memperdebatkan firman.
Kalau bakti sosial dan kunjungan orang sakit?
Singgg....
"Bakti sosial yuk," kata si katolik tiba-tiba taat.
Rame.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar