“Don’t date actors!” katanya menambah satu lagi tips hidup tenang dan damai.
Terakhir kali gue bertemu dia, dia baru saja putus dengan pacarnya yang sudah 6 tahun bersama. Saat itu tips hidup tenang dan damai-nya baru tiga:
1. Don’t date bisexuals. They will just leave you the next time a good guy coming.
2. Don’t share each other’s clothes. You will lose your identity.
Kayanya yang ke tiga : Don’t date anyone with psychological issues.
“In other words, don’t date us,” katanya sambil melirik empat manusia Indonesia di sekitarnya yang ternyata semuanya sutradara. Semuanya dicurigai agak gila. Akan tambah gila kalau dipasangkan dengan aktor yang sudah default-nya penuh drama dan body conscious.
Sekarang pacarnya atlet. Dan atlet adalah species unggul untuk dijadikan pacar para filmmaker yang menghidupi diri dengan drama ini. Karena mereka fokus, disiplin, berkomitmen tinggi, dan tidak ada waktu untuk drama.
“Or scientist!” kata si sutradara #2 berdasarkan usia sambil curi-curi menyelipkan cerita pacar barunya yang astronom di setiap pembicaraan.
“But check their fridge first,” kata sutradara #1 berdasarkan usia sambil mengingatkan bagaimana dia pertama kali mencari suami dengan cara memeriksa kulkas doi. Kalau kulkasnya rapi dan berisi banyak makanan bergizi, berarti bisa jadi ayah yang baik.
Sekarang hidupnya sempurna, andai saja dia mengikuti tips hidup tenang dan damai nomor 5!
“Don’t decide to get married before meeting his mother!” kata sutradara #1 penuh keyakinan.
“Gue udah ketemu emaknya kok,” bantah sutradara #2.
“Did he meet your mother already?”
“Aduh gak usah deh. Ntar malah gak jadi.”
Sutradara #3 dan Sutradara #4 hanya diam sambil mengangguk-angguk dan mencoba memetakan di mana para atlet berhabitat.
“Aduh jangan di gym deh! Ibaratnya ayam, yang di gym tuh broiler,” kata sutradara #1.
Then Senayan it is. Banyak ayam kampung di sana.
Tapi ingat tips #1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar