Rabu, 12 Maret 2014

Dua Jam Kemudian

"Udah tulis aja. Ini ada duitnya," titah si produser menambahakan menulis 2 film pendek iklan setelah dia menyuruh gue jadi supevisor 2 project film pendek dan meyutradarai satu serial TV.

Padahal gue belum sempat menjawab. Tapi mungkin dari wajah gue dia bisa melihat kepanikan.

Gue gak pernah mengerjakan beberapa project sekaligus. cin(T)a gue kerjakan dua tahun tanpa diselingi project lain. Demi Ucok juga dua tahun walau diselingi project iklan. Tapi team iklannya sudah sangat berpengalaman. Gue sebagai sutradara tinggal duduk manis dan bilang iya atau  tidak.

Saat ini gue sedang mau promosi Selamat Pagi Malam, pengen disambung dengan shooting Dongeng Bawah Angin, dan dia memberikan gue 3 project lain.

"Udah gak usah dipikirin. Cuma sepuluh halaman kan? Paling dua jam juga jadi," katanya santai sambil membagi kerjaan. Gue nulis satu. Dia nulis satu.

Gue mulai menulis sementara dia berenang-renang.

Dua jam kemudian, kami selesai menulis bersamaan.

"Oh... so sweet," katanya membaca script kebutan gue.

Gue membaca ulang. This is not bad at all.

"Kalau 2 jam kita bisa nulis 10 halaman kaya gini, harusnya script 100 halaman bisa ditulis 20 jam dong?" katanya sumrirngah menghitung uang yang akan kami dapat.

Mungkin selama ini gue kebanyakan mikir dan kurang menulis.


Nulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar