"Udah tulis aja. Ini ada duitnya,"
titah si produser menambahakan menulis 2 film pendek iklan setelah dia menyuruh gue
jadi supevisor 2 project film pendek dan meyutradarai satu serial TV.
Padahal gue belum sempat menjawab. Tapi
mungkin dari wajah gue dia bisa melihat kepanikan.
Gue gak pernah mengerjakan beberapa project
sekaligus. cin(T)a gue kerjakan dua tahun tanpa diselingi project lain. Demi
Ucok juga dua tahun walau diselingi project iklan. Tapi team iklannya sudah
sangat berpengalaman. Gue sebagai sutradara tinggal duduk manis dan bilang iya
atau tidak.
Saat ini gue sedang mau promosi Selamat Pagi
Malam, pengen disambung dengan shooting Dongeng Bawah Angin, dan dia memberikan
gue 3 project lain.
"Udah gak usah dipikirin. Cuma sepuluh
halaman kan? Paling dua jam juga jadi," katanya santai sambil membagi
kerjaan. Gue nulis satu. Dia nulis satu.
Gue mulai menulis sementara dia
berenang-renang.
Dua jam kemudian, kami selesai menulis
bersamaan.
"Oh... so sweet," katanya membaca
script kebutan gue.
Gue membaca ulang. This is not bad at all.
"Kalau 2 jam kita bisa nulis 10 halaman kaya gini,
harusnya script 100 halaman bisa ditulis 20 jam dong?" katanya sumrirngah
menghitung uang yang akan kami dapat.
Mungkin selama ini gue kebanyakan mikir dan
kurang menulis.
Nulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar