Senin, 10 Maret 2014

Our Day Job


"Tapi kalian punya day job kan? Gak ini aja?" tanya istri seorang expat Singapura yang sehari-harinya menjadi tea conoiseur.  
  
Gue hanya tertawa dan dengan yakin menjawab, "This is our day job."

Wajahnya bergantian memandangi gue, Sunny, dan Astrid dengan kaos dan jeans masng-masing. Wajahnya khawatir, tapi terlalu sopan untuk berkomentar apapun.

Gue jadi gak seyakin tadi. Emang gue semengkhawatirkan itu?

"Es campurnya, mbak," pelayan datang membawa kebahagiaan.


Gue menyeruput es campur dengan bahagia. Lupa gue seharusnya khawatir akan masa depan.

Our day job is to be happy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar