Kamis, 27 Maret 2014

Sensor

Selamat pagi, Indonesia.

Congratulation. We're one of those countries that don't screen Noah.

Alasannya karena Noah menggambarkan nabi dan nabi seharusnya tidak digambarkan.

We should be proud of ourselves because we understand our religion so much.

And as for you, "Selamat Pagi, Malam"... tolong potong 13 detik lagi dari reel yang kemaren ya.

Gue membaca catatan sensor film Selamat Pagi, Malam. Panjangnya 2517 meter, lebarnya 35 milimeter, banyaknya 5 reel.

SPM gak punya format 35mm, hanya DCP. Dan sekali bikin DCP kalau masih ada yang dipotong lagi itu harus mastering ulang.

Mungkin mereka salah film. Yang seharusnya dipotong ulang film lain.

Ternyata tidak. 

Apakah mereka tidak tahu kalau motong ulang DCP itu harus mastering ulang lagi? Bayar lagi?

Gue mencoba protes tapi dia sepertinya bapak ini sudah tahu segalanya.



Tugas mereka menjaga agar moral bangsa tidak rusak dan moral tidak pernah berubah dari masa ke masa. Jadi tidak ada lagi yang perlu dipelajari. Tidak perlu tahu kalau DCP itu tidak lagi berpanjang dan berlebar. 

"Ini bisa dibaca ya wawancara saya," katanya sambil memberikan majalah yang diterbitkan lembaga sensor.  Ada artikel tentang dia pada saat nonton bareng film inspiratif.

There's no place for us here.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar