Rabu, 26 Maret 2014

Mother Complex

"Aduh Sorrrriii banget. Dia tuh udah mau dateng. Tapi tiba-tiba harus nemenin emaknya," kata si Mak Comblang yang gagal mendatangkan pasangan untuk gue malam itu. Padahal udah beli baju baru.

"Tapi kan good thingnya ketahuan dia sayang emak boooo.... kaya elo juga." 

"Ihhhhh gue mana sayang emak. Ada juga gue musuh kalik ama emak gue."

"Elo tuh mother complex, tauk!" kata si sutradara pemerhati gerak gerik sesama dan dampaknya pada orientasi seksual manusia.

"Nggak lah. Orang gue gak pernah akur ama emak gue." tampik gue menceritakan berbagai alasan kenapa gue tidak mother complex. Walaupun dalam hati teringat foto Mak Gondut muda yang masih langsing dan ternyata mirip kakak kelas kecengan gue.

Langsung ilfeel begitu tau dia mirip Mak Gondut. 

Ganti topik.

"Film berikut gue itu judulnya Dongeng Bawah Angin. Dark thriller gitu... musiknya ada unsur sordam pemanggil arwah... pokoknya kaya Black Swan tapi versi Asia. Batak tepatnya. Yang gue bayangin paling keren sih adegan membangkitkan si anak dari kematian tapi pakai tarian..."

"Ceritanya tentang apa?"

"Ibu dan anak..."

Eh...

Jeng jeng.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar