Mimin mbak-mbak bermuka pembantu yang cuma mau ama bule. Dulu pernah dia sama cowo Asia, eh waktu ML malah mukanya dibekep bantal Finding Nemo. Tapi hidup terlalu singkat dipakai menangisi kenapa wajahnya kalah merangsang sama clown fish. Dengan penuh semangat walau usia udah 35, Mimin berangkat ke Bali, berburu bule untuk dijadikan suami.
Gue tertawa-tawa mendengar cerita ini. Dia ingin mengangkat Mimin ke layar lebar. Kita memang butuh Mimin-Mimin di layar kita. Yang gak cantik dan gak berbudi pekerti tapi menikmati hidup. Terlalu banyak cewe cantik berbusana hipster yang hidupnya cuma diisi menangisi lelaki di layar kita.
"Lo mau gak casting jadi Mimin?"
Gue gak lagi tertawa.
Bukan karena gue gak ngerasa cukup buruk rupa untuk jadi Mimin. Tapi karena, I don't have her confidence.
I would love to see Mimin on screen. Pasti menginspirasi orang. I don't think people want to see me.
"Cobain aja dulu ya. Pake kostumnya, we'll see if you got it in you," katanya yakin.
I am flattered.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar