Kalau naik Travel, tinggal ngesot dekat rumah. Tapi harganya
lebih mahal 30,000 dari tiket kereta. Bisa dipake buat ongkos taksi ke stasiun.
Kalau naik Kereta, sepanjang jalan bisa bebas nyolok laptop,
bebas kebelet, bebas jalan-jalan, dan bebas macet. Hanya harus bangun lebih
pagi, naik taksi, dan menambah carbon footprint.
Akhirnya naek travel.
Gue memilih kursi paling depan, teringat dulu pernah duduk
sempit-sempitan dengan bapak-bapak ngorok. Gue mencoba menutup pintunya yang
mulai kropos. Sunshade-nya ditulisi 'Jangan Lupa Berdoa' dengan spidol buluk
dan font berusaha metallica.
Supir mengerem mendadak. Besi-besi karatan truk aqua beserta
galon-galonnya seperti berguling menuju muka gue. Memang terhalangi kaca mobil.
Tapi biasanya ada muncung mobil yang
menambah jarak. Mobil ini tak bermuncung.
Pantas harus ditulisi 'Jangan Lupa berdoa'.
Next time naik kereta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar