Minggu, 10 Juli 2016

Eni Tak Pulang Lagi

Diiringi bunyi petir palsu dari youtube 'lullaby with rain drops', kabar itu datang. Si Eni, mbaknya Shema dan Sergie tak pulang lagi.

Mau kawin, katanya. Ke Batam. Gak bisa ngabarin sendiri. HP-nya yang masih nyicil ke Bang Gigit kecemplung di kali. Disampaikanlah lewat adiknya yang kerja di rumah Papi.

Mama Singa mengaum, merasa dikhianati.

Sebentar.

Di petir berikutnya, Mama Singa sudah sibuk memikirkan nasib anaknya. Haruskah dia resign? Bisakah dia nyari nanny lain yang bisa dipercaya? Bisakah dia mengurusi dua anaknya sendiri?

Ternyata Chica tak sendiri. Banyak nanny lain di rumah lain yang juga tak pulang lagi. Industri nanny memang menggiurkan, karena new parents yang clueless adalah target market yang mau mengeluarkan uang berapa pun untuk anaknya.

Sementara di Finlandia sana, urusan nanny menjadi urusan negara. Karena orang tua dan anaknya adalah aset negara. Orang tua usia produktif penting bagi produktivitas negara. Anak adalah masa depan negara, sebaiknya di siang hari diurus oleh tenaga profesional yang jelas lebih ahli dari orang tuanya sendiri dan lebih terpercaya karena dijamin negara. Dibuatlah sebuah sistem daycare yang affordable.

Kembali kemari, Chica masih pusing resign atau tidak. Bang Gigit gak mau Chica resign, takut Chica jadi bitchy. Sementara para menteri sibuk meributkan reklamasi yang konon akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita.

Toh manusia kita banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar